Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Musik

Pendhoza, Teman Sejati dan Representasi Kelas Pekerja yang Paripurna

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
6 November 2021
A A
Sumber gambar: Instagram official Pendhoza

Pendhoza

Share on FacebookShare on Twitter

Apa yang paling menghibur seorang pekerja ketika sedang ditekan sistem dan korporat? Jawaban pertama jelas gaji yang layak atau tinggi sekalian. Nah kalau gaji Anda cuma sekelas UMR Jogja, lalu apa hiburan yang mudah diakses saat kerja? Ya, mau tidak mau, adalah mendengarkan musik.

Cukup banyak musisi yang dilabeli (atau self proclaim) sebagai musisi kelas pekerja. Apalagi kalau sudah genre folk dan punk, pasti gelar kelas pekerja melekat pada mereka. Tapi, kok saya merasa musik-musik yang dibawa dengan nuansa working class ini malah tidak mengena.

Kebanyakan membawakan musik yang ideal. Entah idealnya kehidupan akar rumput, atau malah idealnya perlawanan kelas. Pokoknya ngoyoworo alias terlalu ngimpi. Padahal, kelas pekerja tidak ingin bermimpi. Sebab, hidup mereka memang sudah memuakkan oleh sistem yang menindas.

Musik-musik ideal tadi tidak benar-benar mengerti hidup kelas pekerja. Karena menurut saya, kelas pekerja tidak perlu lagi meromantisasi kesengsaraannya. Karena memang sudah sengsara beneran. Nah kesengsaraan sebenarnya kelas pekerja malah berhasil direkam dan disuarakan oleh salah satu grup hip-hop Jawa yang jadi korban cover Via Vallen.

Bukan, bukan NDX AKA. NDX terlalu sibuk membicarakan roman picisan ala anak-anak puber bermotor KLX. Yang saya maksud adalah Pendhoza, grup hip-hop Jowo yang terkenal dengan lagu “Bojo Galak ini”. Grup beranggotakan Mas Sandios dan Mas Lewunk ini memang belum setenar grup yang saya sebut di awal. Tapi, kalau bicara isu kelas pekerja, mereka lebih jujur melalui lagu-lagu mereka.

Lagu “Demi Kowe” adalah contoh nyata suara kelas pekerja yang diwakilkan Pendhoza. Dalam lagu ini, Pendhoza menyuarakan bagaimana setiap usaha kaum pekerja hanya demi masa depan. Masa depan yang lebih baik, dan demi hidup bersama kekasih. Meskipun sistem kerja sekarang harus merenggut kaum pekerja untuk jauh dari rumah dan pasangan.

“Aku lilo adoh omah, adoh wong tuwo. Demi kowe ben supaya tetep mulya.”

Apa alasan seseorang bekerja? Ya demi kemuliaan. Kemuliaan keluarga dan pasangan. Tidak perlu bawa pesan sok ngaktivis ke persekutuanmu, karena yang mereka lakukan hanyalah menyambung hidup. Tidak perlu bicara bagaimana imajinasi diludahi penguasa dan otoritas, karena itu yang dirasakan kaum pekerja. Tapi, kenapa mereka rela? Ya karena “supaya tetep mulya”.

Baca Juga:

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

5 SMK Unggulan di Klaten yang Menawarkan Jurusan dengan Prospek Karier Cerah

Di awal lagu, kita diberi alunan musik yang menyayat. Tapi, beberapa detik kemudian, nada-nada dan lirik penuh harapan dilantunkan. Itu jelas menunjukkan realitas kelas pekerja sebenarnya: sebajingan apa pun yang dirasakan, ujungnya tetap memeras keringat lebih keras dan memercikkan senyum mengingat keluarga yang menunggu di rumah.

“Aku Cah Kerjo” lebih kuat lagi menyuarakan isu kelas pekerja. Ketika keraguan pasangan terhadap seorang pekerja yang jauh darinya menjadi keraguan, Pendhoza menjawab dengan lugas tanpa ideologi ngalor-ngidul. Tanpa perlu menyuarakan cinta yang “to the bone”, Pendhoza mengajak kelas pekerja untuk jujur mengapa mereka teralienasi dan jauh dari pujaan hati.

“Dek, lungaku ra keget cidro. Aku lagi pengen mikir kerjo.”

Alienasi dunia kerja membuat komunikasi antarpasangan mudah renggang. Tapi tanpa perlu lirik yang terlalu puitis, Pendhoza menjawab jujur bahwa yang terjadi hanyalah fokus pada pekerjaan. Sebab, kelas pekerja teralienasi hanya karena satu hal: amung golek rejeki alias hanya mencari rezeki.

Kedua lagu ini memberi gambaran lugas kelas pekerja hari ini. Gambaran bagaimana kehidupan kelas pekerja memang terdesak, terhimpit, dan teralienasi. Tuntutan untuk sekadar menjalin silahturahmi antara keluarga maupun pasangan dihalangi tembok sistem kerja. Dan Pendhoza menyuarakan sesaknya isi hati seorang pekerja. Lagu-lagu mereka mewakili apa yang ingin disuarakan kelas pekerja pada dunia.

Bagaimanapun, suara terdalam seorang pekerja bukanlah urusan-urusan ideologis. Tapi, urusan paling dekat di hidup mereka, ya urusan relasi dan beratnya mencari rezeki.

Lagu terindah Pendhoza, “Bojo Galak”, juga ikut menyuarakan isi hati kelas pekerja yang telah menjadi suami. Terlepas dari isu patriarkis, sampai hari ini kaum laki-laki yang paling terjebak tuntutan pemenuhan nafkah keluarga. Dan ketika semua kejenuhan dunia kerja ditelan mentah-mentah, mereka masih harus mengalami konflik domestik dengan istri mereka.

Apakah yang disuarakan Pendhoza? Bukan argumen-argumen politis yang berpotensi membuat mereka tidur di teras. Tapi, suara perdamaian, dan mengajak para kaum pekerja laki-laki berdamai dengan kehidupan mereka. Baik kehidupan pekerjaan, sosial, dan keluarga.

“Kuat dilakoni, nek ra kuat ditinggal ngopi. Tetep cinta, senajan bojoku galak.”

Tidak ada ajakan untuk berdebat tanpa ujung. Jika kuat, jalani! Jika tidak kuat, sesap kopi sejenak. Meskipun konflik domestik memaksa kopi yang disesap lebih banyak, namun tetap ada rasa cinta pada ia yang diperjuangkan. Tuhan, indahnya lirik ini ketika tekanan dunia makin menyesakkan.

Kalau mau adu ideologi, jelas Pendhoza bukan lawan musisi-musisi folk yang membawa isu sebagai materi doktrin. Tapi, kalau bicara realitas, saya pikir mayoritas kelas pekerja lebih dekat dengan lirik-lirik lagu dari Pendhoza.

Sumber gambar: Akun Instagram Pendhoza

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 November 2021 oleh

Tags: Bantulbojo galakdemi kowekelas pekerjapendhozapilihan redaksi
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Customer Shopee Food yang Arogan seperti "Mas-mas Pelayaran" Memang Pantas Jadi Musuh Bersama Mojok.co shopeefood

Customer Shopee Food yang Arogan seperti “Mas-mas Pelayaran” Memang Pantas Jadi Musuh Bersama

5 Juli 2025
8 Merek Mobil yang Biasa Jadi Kendaraan Dinas Pelat Merah terminal mojok.co

8 Merek Mobil yang Biasa Jadi Kendaraan Dinas Pelat Merah

10 Januari 2022

Busana Kim Kardashian di Met Gala Nggak Beda dengan Kiri Kekimcil-Kimcilan

17 September 2021
Bukan Purwodadi, Tempat Tinggal Terbaik di Grobogan Adalah Kecamatan Wirosari

Bukan Purwodadi, Tempat Tinggal Terbaik di Grobogan Adalah Kecamatan Wirosari

13 Februari 2024
Mie Ayam Sabrang Kinanthi, Mie Ayam Paling Enak di Bantul Mojok.co

Mie Ayam Sabrang Kinanthi, Mie Ayam Paling Enak di Bantul

25 April 2025
Membandingkan Perjalanan Jogja-Banyuwangi: Naik Kereta Api Sri Tanjung Lebih Aman, Naik Bus Sama dengan Setor Nyawa

Membandingkan Perjalanan Jogja-Banyuwangi: Naik Kereta Api Sri Tanjung Lebih Aman, Naik Bus Sama dengan Setor Nyawa

26 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.