Motor Honda City Sport 1 atau biasa dikenal dengan CS1, konon lahir dari inovasi teknisi Indonesia dan masuk dalam kategori bebek sport. Motor ini adalah motor bebek dengan perpaduan gaya Honda African Twin yang cocok dipakai di perkotaan.
Honda CS1 hadir di Indonesia pada tahun 2008 hingga 2014 dengan berbagai macam warna dan variasi. Bahkan, pernah ada versi CS1 Batman. Warner Bros (Indonesia) bersama Honda merancang Honda CS1 versi film Batman The Dark Knight pada Juni 2008. Motor yang dijual secara terbatas ini memiliki logo Batman di sisi sayap dan tulisan “the dark knight” di body sampingnya.
Awal mula penderitaan
Saya membeli Honda CS1 tahun 2008 seken dengan harga sekitar 5 jutaan. Sebenarnya setelah membeli motor itu, saya mulai merasakan ketidaknyamanan dengan setelan karburator yang tidak langsam dan gas yang lambat turun ketika mesin panas. Harus diakui, hal tersebut merupakan keteledoran saya yang kurang berhati-hati mengecek kondisi motor sebelumnya. Lantaran sudah telanjur dibeli, saya pun membawa motor ke bengkel langganan dekat rumah.
Setelah membawa motor ke bengkel langganan, saya malah mendapat respons kurang mengenakkan dari montir di sana. Ketika saya mencoba berkonsultasi dengan montir, mereka memasang raut wajah ketus. Malahan saya diomongin begini, “Ngapain sih Mas ambil motor ini? Motor banci susah dibongkar begini mah nggak ada yang mau pegang!”
Memang banyak yang menyebut Honda CS1 motor banci karena perpaduan motor sport adventure dan bebek yang dianggap tabu sampai sekarang. Padahal saya pikir perpaduan itu nggak ada masalah, toh kebetulan saya suka modelnya. Namun yang jadi masalah adalah motor ini memang sulit dibongkar oleh beberapa montir di bengkel yang awam dengan motor ini.
Baca halaman selanjutnya
Sulit mencari sparepart Honda CS1…
Sulit mencari sparepart Honda CS1
Akhirnya setelah ditolak sana-sini, saya pun membawa motor saya ke AHASS terdekat untuk memperbaikinya. Di AHASS, motor saya diterima dengan baik oleh para montir di sana. Namun yang bikin saya agak syok adalah ongkos servisnya yang ternyata cukup mahal. Untuk servis ringan saja waktu itu saya perlu mengeluarkan uang sekitar Rp120 ribu.
Usut punya usut, motor yang saya dapatkan ini ternyata memang diakal-akali oleh pihak penjual di mana baut setelan angin karburatornya memakai sparepart lain yang nggak sesuai. AHASS tempat saya servis pun nggak punya sparepart-nya. Akhirnya saya mencari sparepart motor ini di marketplace dan saya ganti sendiri. Sayangnya masalah motor ini nggak kunjung berhenti dan penyakitnya masih saja ada.
Mengandalkan grup Honda CS1 di Facebook, atas saran beberapa anggota, saya mencoba membawa motor ke beberapa bengkel yang bisa menangani. Sayangnya, saran-saran itu nggak membuahkan hasil, sebab saya tetap dicuekin dan disinisin montir. Hiks. Sampai-sampai bagian body tengah motor saya patah gara-gara ada montir yang memaksakan diri membongkarnya.
Pergi ke bengkel komunitas CS1
Hingga suatu hari ada secercah harapan dari grup Facebook dan media otomotif yang menyebutkan salah satu bengkel komunitas CS1 di daerah Tambun, Bekasi, namanya RSB Motor. Sebelum berangkat ke RSB Motor, saya harus booking jadwal melalui WhatsApp lantaran jadwal servis mereka yang cukup padat.
Saya bertemu dengan Mas Angga dari RSB Motor. Sebelum memegang motor saya, blio menanyakan rekam jejak motor seolah blio dokter di bidang otomotif. Saya pun menjelaskan masalah yang saya alami.
Mas Angga membuka motor saya dengan cepat seolah memahami letak baut dan celah untuk memudahkan membuka body motor yang sering kali disinisin montir bengkel lain. Akhirnya ketemulah beberapa “penyakit” motor saya, yakni diafragma karburator dan karet manifold yang sudah mengeras. Bahkan Mas Angga mengatakan harga 5 juta yang saya keluarkan untuk membeli si Honda CS1 ini terlalu mahal lantaran kondisi daleman mesin dan sparepart lainnya banyak yang sudah diakali oleh penjual.
Setelah motor selesai diperbaiki, penderitaan saya belum berhenti di situ. Saya masih harus menyiapkan diri untuk servis bulanan. Lantaran sulit mendapatkan jadwal servis di RSB Motor, akhirnya saya putuskan untuk membawa motor ke bengkel langganan di sekitaran rumah.
Saya sampai berlatih untuk membongkar body motor sendiri sehingga ketika hendak dibawa ke bengkel, motor saya bawa dalam keadaan telanjang. Tentu saja ini perlu saya lakukan supaya nggak disinisin montir bengkel dan mereka mau menerima Honda CS1 saya ini.
Penulis: Rachmat Satya Nurhidayat
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 5 Motor Terbaik buat Yang-yangan.