Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Panduan Membedakan Pemalang dengan Pamulang dan Malang, biar Kalian Nggak Salah Sebut Terus-terusan

Adi Sutakwa oleh Adi Sutakwa
15 Januari 2024
A A
Pemalang Kota IKHLAS, tapi Makanan Khas Pemalang Bikin Penikmatnya Nggak Ikhlas pamulang, malang

Pemalang Kota IKHLAS, tapi Makanan Khas Pemalang Bikin Penikmatnya Nggak Ikhlas (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya harus menjelaskan perbedaan Pemalang, Malang, dan Pamulang kepada kalian biar nggak ada lagi orang yang salah sebut lagi.

Katanya salah satu alasan bersatunya negeri ini dahulu ketika melawan penjajah adalah persamaan nasib. Barangkali persamaan nasib pulalah yang akan bisa mempersatukan orang Pemalang dalam perjuangan di tanah perantauan. Kendatipun upaya memperkenalkan Pemalang telah cukup mendunia lewat nanas madu Pemalang, kota kelahiran saya sepertinya tetap sering sekali disalahpahami.

Nah, mumpung diberikan panggung untuk memberikan klarifikasi lewat user generated content Terminal Mojok, saya akan jelaskan secara terang benderang di sini. Baik dari segi historis, geografis, maupun politis. Yang jelas jawaban saya tidak akan melulu tentang bahwa saya ini orang paling cinta tanah air, apalagi soal hilirisasi. Oleh karena itu, biar saya tukas dengan tegas bahwa premis awalnya adalah, Pemalang bukan Malang, apalagi Pamulang.

Pemalang secara geografis

Selain kesalah kaprahan soal Pemalang, Malang, dan Pamulang, kalian orang ngapak banyumasan juga pasti pernah merasa gegar identitas apabila memperkenalkan diri dari Purwokerto. Yak , tepat sekali, apalagi kalau bukan soal tuduhan bahwa Purwokerto itu di Jawa Barat (merujuk pada Purwakarta), atau di dekat Jogja (merujuk pada Purworejo).

Begini ya rakyat Indonesia yang baik hatinya. Pertama, Pemalang itu di Jawa Tengah. Bukan di Jawa Timur layaknya Malang, atau di Tangsel seperti Pamulang. Kedua, Pemalang tidak dibatasi oleh wilayah metropolitas layaknya Serpong BSD di Tangerang, atau destinasi agrowisata dan kawasan pegunungan seperti Kota Batu di Malang.

Pemalang itu simpel, hanya sebuah kabupaten kecil di jalur pantura. Pembatas di sebelah barat ada Tegal yang lebih terkenal. Sementara di sebelah timurnya ada Pekalongan yang bahkan nama kotanya saja masuk lagu band sejuta umat, Slank. Belum paham juga sampai sini?

Historis

Saya ingat pernah mendapatkan cerita dari guru SMA saya di Pemalang, bahwa nama Pemalang konon berasal dari Sungai Comal di Kecamatan Comal, Pemalang yang posisinya malang dalam bahasa Jawa, yang artinya melintangi atau menghalangi. Sungai Comal secara geografis memang termasuk sungai terbesar di Pemalang yang mengalir jauh dari hulu di Kecamatan Belik hingga muara di pantai utara. Muara loh ya, bukan hilirisasi, nggak ada hubungannya sama program capres yang itu.

Catatan sejarah lain menyebutkan bahwa di Pemalang juga ditemukan benda arkeologis dalam bentuk punden berundak di kecamatan Moga. Lalu, selain itu, ada kuburan Pangeran Benawa, anak dari Jaka Tingkir, Sultan Pajang pertama, di lokasi yang kini telah mengalami rebranding sebagai Benowo Park. Benowo Park modern saat ini dikenal sebagai destinasi wisata lokal Pemalang yang menjanjikan interaksi pengunjung dengan kera-kera liar secara natural.

Baca Juga:

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Politis

Sayangnya, secara politis karakter pemilih di Pemalang, Malang, dan Pamulang memang nggak jauh beda preferensinya. Malahan lebih cocok disebut kandang banteng. Artinya, ya, PDIP selalu mendapatkan suara terbanyak di daerah tersebut. Meskipun kalau bicara pemilihan figur seperti bupati, wali kota, gubernur, atau presiden tentu akan berbeda kecenderungannya.

Pamulang yang merupakan kecamatan di Tangerang Selatan. Termasuk wilayah Provinsi Banten dengan segala “jaringan keluarga” mantan gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah. Mantan Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi yang notabene adik ipar Ratu Atut adalah ‘orang’ Golkar.

Sementara Pemalang punya ‘tradisi’ memilih bupati yang cukup mainstream. Sejak tahun 2000-an, bupati yang terpilih hampir selalu merupakan wakil bupati periode sebelumnya. Misalnya bupati saat ini, Mansur Hidayat adalah wakil bupati periode sebelumnya, Mukti Agung Wibowo. Sebelum terpilih menjadi bupati, Mukti Agung Wibowo juga merupakan wakil bupati Junaedi. Gitu aja terus sampai kiamat.

Kalau Malang? Ha mbuh siapa bupati dan wali kotanya, kenapa harus saya juga yang jelasin. Yang penting sekarang sudah ngeh kan apa bedanya Pemalang, Malang, dan Pamulang? Saya yakin banyak orang Pemalang yang juga memiliki persamaan nasib dengan saya, kota kelahiran dan tempat pulang tak pernah serumit ini.

Penulis: Adi Sutakwa
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 3 Hal tentang Pemalang yang Wajib Diketahui Jika Ingin Berkunjung

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 Januari 2024 oleh

Tags: geografisMalangpamulangPemalangPerbedaansejarah
Adi Sutakwa

Adi Sutakwa

Kelas pekerja dari Pemalang yang menghabiskan separuh hidupnya sebagai perantau di Solo, Jogja, Jakarta, dan Serang. Kritis pada isu pangan, industri, pendidikan, politik, sepakbola, seni, hingga animanga.

ArtikelTerkait

Dari Sekian Banyak Jurusan Pendidikan, Pendidikan Sejarah Adalah Jurusan yang Tidak Terlalu Berguna

Dari Sekian Banyak Jurusan Pendidikan, Pendidikan Sejarah Adalah Jurusan yang Tidak Terlalu Berguna

30 Oktober 2025
5 Kuliner Malang Selain Bakso yang Sayang Untuk Dilewatkan Terminal Mojok

5 Kuliner Malang Selain Bakso yang Sayang untuk Dilewatkan

5 Februari 2022
Kuliner Jogja yang Laku Banget dan Bertahan Lama di Malang (Shutterstock)

3 Kuliner Jogja yang Laku Banget dan Bertahan Lama di Malang

1 Agustus 2024
Paralayang Batu: Tempat Asyik buat Pacaran Sekaligus Nyari Pokemon

Paralayang Batu: Tempat Asyik buat Pacaran Sekaligus Nyari Pokemon

8 Februari 2022
Warga Kecamatan Randudongkal Orang Paling Beruntung Se-Kabupaten Pemalang  Mojok

Warga Kecamatan Randudongkal Orang Paling Beruntung Se-Kabupaten Pemalang 

26 Juni 2024
Sleeper Bus Juragan 99 Trayek Malang Jakarta, Bus "Angkuh" yang Bikin KA Eksekutif Jadi Nggak Worth It bus malang-jakarta kereta api eksekutif

6 Rekomendasi PO Bus Rute Malang-Jakarta, dari Anti Lapar sampai Super Nyaman!

9 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri
  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu
  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.