Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pelecehan Seksual pada Laki-laki Jangan Ditertawakan, Humor kok Ugal-ugalan

Anik Setyaningrum oleh Anik Setyaningrum
16 Januari 2021
A A
Menertawakan Pelecehan Seksual yang Terjadi pada Laki-laki Itu Humor Ugal-ugalan terminal mojok.co

Menertawakan Pelecehan Seksual yang Terjadi pada Laki-laki Itu Humor Ugal-ugalan terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa hari yang lalu ada cerita pelecehan seksual yang dialami oleh pengendara motor sebut saja Mas X. Saat itu, Mas X sedang berkendara pelan, menikmati gerimis tengah malam di jalan pulang. Terdengar adem dan syahdu, kan?

Mungkin iya, jika kemudian dada kanan Mas X tidak diremas oleh pengendara lain yang melintas di sampingnya. Momen yang terdengar syahdu tadi bisa dikatakan berubah menjadi malam keparat bagi setiap korban pelecehan seksual. Tentu saja Mas X terkejut, sebelum akhirnya meneriaki dan sempat mengejar pengendara di depannya karena menyadari bahwa dirinya baru saja menjadi korban begal tt.

Jangan bertanya mengenai iblis macam apa yang merasuki pelaku karena saya yakin, tak ada iblis yang sudi merasuki makhluk macam itu. Bisa jadi para iblis sedang menonton peristiwa begal tt itu sambil ongkang-ongkang kaki, menikmati perannya jadi pengangguran. Lah bagaimana nggak jadi pengangguran? Manusia sudah mengatasi tugas iblis secara mandiri dan profesional begitu kok!

Beberapa saat kemudian Mas X membagikan cerita pelecehan seksual yang baru ia alami beserta imbauan bagi para perempuan yang berkendara malam hari. Imbauan itu lahir dari pemikiran Mas X mengenai kesalahpahaman pelaku yang mungkin mengira Mas X adalah perempuan karena rambutnya panjang. Cerita di Twitter itu langsung banjir like, retweet, dan comment dari para netizen.

Sampai di sini saya kembali membayangkan betapa gabutnya iblis yang hanya rebahan sambil scroll Twitter memantau profesionalitas manusia yang sedang mengambil alih tugasnya. Apa lagi jika bukan bersikap jahat dengan cara berkomentar seenak dengkulnya.  Iya, memang banyak komentar simpati, ikut menceritakan pengalaman serupa, juga misuh mengutuki tingkah pelaku. Tetapi, kok ya banyak sekali yang menertawakan peristiwa pelecehan seksual hanya karena dugaan salah sasaran alias maunya mbegal tt perempuan kok ya dapatnya laki-laki.

Saya heran, mengapa selalu ada orang yang selera humornya ugal-ugalan dan tidak empan papan. Mungkin mereka lupa bahwa pelecehan seksual itu bermacam-macam bentuknya dan bisa menimpa siapa saja tanpa memandang jenis kelaminnya.

Fenomena ini juga membuat beberapa laki-laki berambut gondrong kocar-kacir sebab khawatir dikira perempuan. Jika biasanya mereka hanya dipanggil “Mbak” karena stereotip rambut panjang merupakan rambut perempuan, kali ini mereka cukup gundah kalau berhadapan dengan pelaku pelecehan seksual.

Kekhawatiran mereka secara tidak langsung mengiyakan bahwa perempuan memang lebih rentan menjadi korban pelecehan seksual. Bagaimana? Sudah bisa membayangkan kegelisahan saya setiap hari sebagai perempuan? Sudah sadar kalau pelecehan seksual itu mengerikan? Ya kalau begitu nggak usah tertawa kalau ada laki-laki yang jadi korban dan menceritakan pengalamannya!

Baca Juga:

Balada Perempuan Penghuni Jogja Selatan, Gerak Dikit Kena Catcalling Orang Aneh, Ketenangan Itu Hanya Hoaks!

Ada Bus Pink untuk Perempuan, tapi Kenapa Nggak Ada Transjakarta Khusus Laki-laki?

Saya jadi ingat cerita “bungkusan” yang sempat viral beberapa waktu lalu. Korbannya banyak yang mengaku dan semuanya laki-laki. Selain itu, kasus Reynhard Sinaga yang memperkosa puluhan laki-laki di Inggris. Itu baru yang terungkap dan kebetulan sampai di telinga saya. Bagaimana yang tidak terungkap? Entahlah. Rasanya ingin misuh-misuh kan?

Bisa jadi banyak sekali kasus pelecehan terhadap laki-laki yang tidak terungkap karena korbannya malu, takut ditertawakan, dan dianggap lemah sebab tak bisa mencegah pelecehan yang menimpa dirinya. Mengerikannya jika sampai mereka bersembunyi pada kedamaian palsu, menanggung beban sebagai korban sendirian.

Saya tahu, tekanan sosial yang terbentuk dari stereotip jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan jelas berbeda. Tuntutan untuk bersikap maskulin yang sering diarahkan kepada laki-laki memberi efek besar pada keengganan mereka untuk mengaku sebagai korban. Ketidaktahuan mengenai batas-batas pelecehan seksual juga menjadi faktor tindakan menyepelekan pelecehan, sekalipun korban sudah merasa tidak nyaman.

Saya rasa, dari situ juga muncul anggapan jahat bahwa laki-laki yang menceritakan pengalaman menjadi korban pelecehan seksual boleh ditertawakan atau dianggap “hilih gitu doang!” dan “malu-maluin laki aja”.

Astaga… yang namanya korban itu pasti tidak mau mengalami hal buruk macam itu. Mas X pun kalau ditanya ya pasti mangkel, nggak mau jadi bahan bercandaan.

Saya bukan bermaksud mengatakan bahwa posisi korban perempuan lebih enak, tapi mari melihat korban sebagai korban. Jika tidak bisa membantu, lebih baik diam daripada bersikap sok asik, sok kuat, dan sok kebal dari berbagai macam pelecehan. Tekanan mereka sebagai korban itu sudah berat, Gaes! Nggak usah nambah-nambahin dengan segala tuntutan bahwa laki-laki harus begini, harus begitu!

BACA JUGA Stop Bilang “Tapi” kepada Penyintas Kasus Pelecehan dan Kekerasan Seksual, Biarkan Mereka Bersuara! tulisan Anik Setiyaningrum lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 15 Januari 2021 oleh

Tags: maskulinitasPelecehan Seksual
Anik Setyaningrum

Anik Setyaningrum

ArtikelTerkait

Seandainya para Filsuf Melatih Sepak Bola Pakai Strategi dari Pemikirannya terminal mojok.co

Sepak Bola Tanpa Kekerasan Gender Adalah Hal yang Harus Diperjuangkan

19 Oktober 2020
Krisis Ruang Aman bagi Perempuan dari Pelecehan Seksual: Ketika Pesantren dan Kampus Jadi Ruang Penjahat

Krisis Ruang Aman bagi Perempuan dari Pelecehan Seksual: Ketika Pesantren dan Kampus Jadi Ruang Penjahat

27 Agustus 2022
PT KAI Blacklist Pelaku Pelecehan Seksual. (Unsplash.com)

PT KAI Blacklist Pelaku Pelecehan Seksual, BUMN Lain Wajib Terinspirasi!

5 Juli 2022
Ada Bus Pink untuk Perempuan, tapi Kenapa Nggak Ada Transjakarta Khusus Laki-laki Terminal Mojok

Ada Bus Pink untuk Perempuan, tapi Kenapa Nggak Ada Transjakarta Khusus Laki-laki?

27 Januari 2023
Sisi Gelap Korea Selatan: Ketika Makeup Tebal Tak Mampu Menutupi Kebusukan

Sisi Gelap Korea Selatan: Ketika Makeup Tebal Tak Mampu Menutupi Kebusukan

13 Oktober 2022
pelecehan seksual

Waspada, Pelecehan Seksual Masih Terjadi dan Merajalela di KRL

28 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.