Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Pedoman Bersikap Ramah sebagai Perantau Pemula di Tanah Sunda

Hilma Nurlaila Azhari oleh Hilma Nurlaila Azhari
20 Desember 2022
A A
Pedoman Etika bagi Perantau Pemula di Tanah Sunda Terminal Mojok

Pedoman Bersikap Ramah sebagai Perantau Pemula di Tanah Sunda (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Perantau pemula di tanah Sunda, coba terapkan beberapa hal berikut biar makin akrab dengan warga sekitar.

Indonesia memang sudah terkenal sebagai negara yang identik dengan keramahannya. Hal itu memang benar adanya jika kita melihat kebiasaan orang Indonesia yang selalu saja menanyakan kabar atau pertanyaan lainnya yang kadang bagi sebagian orang di masa kini dianggap terlalu kepo dan ingin mencampuri kehidupan pribadi orang lain. Padahal kerap kali niat sebenarnya dari si penanya hanya sebagai bentuk keramahtamahan.

Salah satu daerah yang identik dengan kata “ramah” adalah daerah Jawa Barat yang banyak dihuni suku Sunda. Orang Sunda identik dengan ramah karena mereka mengikuti filosofi yang telah turun temurun dilakukan yakni “soméah hadé ka sémah” yang berarti ramah dan berbuat baik kepada tamu.

Bandung adalah salah satu kota di Jawa Barat yang sering kali dijadikan tujuan merantau bagi para pelajar, mahasiswa, atau pekerja dari daerah lain. Para perantau acap kali dihadapkan dengan kehidupan yang berat karena harus bisa beradaptasi dengan lingkungan baru. Salah satu hal yang bisa meringankan beban adaptasi itu adalah dengan berhasil mendapatkan keramahan dari warga di sekitar tempat tinggal.

Memang benar jika para warga di tanah Sunda ramah terhadap siapa saja, baik orang yang dikenal atau tidak. Akan tetapi jika kita adalah perantau pemula, akan sangat elok jika kita tahu etika yang baik untuk beramah-tamah dengan warga sekitar. Beberapa hal berikut bisa jadi pedoman bagaimana kita harus bersikap sebagai perantau yang baik di tanah Sunda.

#1 Sering berkeliling di sekitar kawasan tempat tinggal

Hal pertama yang bisa kita lakukan sebagai perantau pemula adalah sering berkeliling di sekitar kawasan tempat tinggal. Nggak usah berkeliling jauh-jauh, cukup dengan berbelanja di warung kelontong sekitar.

Waktu yang tepat untuk melakukan ini adalah pagi atau sore hari. Jika hal itu sulit dilakukan, coba lakukan di akhir pekan karena pada waktu-waktu tersebut orang-orang banyak yang beraktivitas di luar ruangan. Dampak positif yang kita dapatkan adalah warga sekitar jadi hafal atau minimal tahu keberadaan kita sebagai warga baru.

#2 Mengucapkan “punten” ketika bertemu orang lain

Jika saat kita berjalan terlihat beberapa warga sekitar yang sedang berkumpul atau sendirian, kita bisa melakukan kontak mata dengan mereka. Dan sekiranya jaraknya sudah dekat, kita bisa mengucapkan kata ajaib, “Punten,” diiringi senyuman ikhlas dengan gestur agak membungkuk dan tangan kanan menggelantung ke bawah. Dengan melakukan ini di tanah Sunda, bisa dipastikan 95% warga sekitar akan membalas senyuman kita dan mengatakan, “Mangga.”

Baca Juga:

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Kata punten akan terasa semakin akrab jika diikuti dengan kata sapaan seperti pak, bu, teh, kang, aa. Jika kita melewati lebih dari satu orang, kita bisa mengucapkan, “Pararunten.”

#3 Membalas sapaan orang lain dengan berkata “mangga”

Jika ada yang mengucapkan punten kepada kita di jalan, yang harus kita lakukan sebagai perantau adalah melakukan kontak mata atau melihat orang tersebut sambil tersenyum dan membalasnya dengan berkata, “Mangga.”

Jika kita sudah berhasil dan terbiasa melakukan hal-hal di atas, dijamin warga sekitar akan menilai kita sebagai orang yang ramah dan sopan. Maka nantinya jika kita butuh bantuan dari warga sekitar, mereka tentu akan senang hati untuk membantu kita.

Penulis: Hilma Nurlaila Azhari
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 5 Kesalahan Saya Sebagai Seorang Perantau Jawa Newbie di Tanah Pasundan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 Desember 2022 oleh

Tags: Jawa Baratorang sundaperantauSunda
Hilma Nurlaila Azhari

Hilma Nurlaila Azhari

Salah satu Mahasiswi IIQ Jakarta jurusan Ushuluddin yang mencoba jadi baik.

ArtikelTerkait

ngasak beras nasi liwet tradisi ngaliwet sunda mojok

Apa pun Kegiatannya, Nasi Liwet Selalu Jadi Kudapan Primadona Orang Sunda

10 November 2020
Depok Semakin Berantakan, Tanda Pembangunan Salah Arah? (Unsplash) bogor

Depok: Antara Cimanggis yang Ngebut, Sawangan yang Sumpek, dan Margonda yang Nggak Ada Lawan

13 Februari 2025
Bus Sugeng Rahayu, Si Lumba-lumba Jalanan Andalan Warga Nganjuk Utara yang Merantau ke Surabaya

Bus Sugeng Rahayu, “Si Lumba-lumba Jalanan” Andalan Warga Nganjuk Utara yang Merantau ke Surabaya

24 November 2023
Pasar Unpad (Paun), Pasar Tumpah Paling Berbahaya di Jatinangor

Pasar Unpad (Paun), Pasar Tumpah Paling Berbahaya di Jatinangor

1 Maret 2024
15 Nama Tempat di Bandung yang Diambil dari Nama Tumbuhan

15 Nama Tempat di Bandung yang Diambil dari Nama Tumbuhan

24 Desember 2023
Karawang, Sebaik-baiknya Tempat Tinggal dan Investasi TKI

Karawang, Dulu Lumbung Padi Kini Kota Industri: Kota yang Semakin Ideal untuk Menetap dan Berinvestasi

23 September 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

27 Desember 2025
Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

28 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.