Beberapa waktu terakhir ada satu warung pecel di Blora yang sedang viral, namanya Pecel Pawon Mbah Minah. Tidak hanya terkenal di kalangan warga Blora, warung pecel ini juga diburu oleh warga dari daerah-daerah lain di luar Blora. Saya jadi bertanya-tanya, apa sih spesialnya kuliner Blora yang satu ini?
Demi menjawab rasa penasaran itu, saya mampir langsung ke Pecel Pawon Mbah Minah. Seperti namanya, pelanggan yang datang dilayani langsung dari pawon atau dapur. Kebetulan dapur untuk memasak dan menjual pecel itu berada di samping sebuah rumah utama penjual.
Ketika masuk ke dapur tersebut, suasana sederhana khas pedesaan sungguh terasa. Bukan dapur yang dibuat-buat agar terlihat ndeso ya, dapur tersebut benar-benar digunakan untuk memasak sehari-hari. Mulai dari memasak nasi, menggoreng tempe, merebus sayur-sayuran dan meracik bumbu pecel. Kalian bahkan bisa melihat langsung proses pembuatannya.
Pengalaman mencicipi kuliner Blora langsung dari dapur ini ternyata menarik perhatian banyak orang. Ada kesan autentik entah dari suasana maupun bahan-bahan yang digunakan. Apalagi, rasa Pecel Pawon Mbah Minah betulan enak.
Pecel Pawon Mbah Minah sayurannya lengkap, bumbunya enak
Pecel panganan yang tidak asing lagi di lidah orang Indonesia. Makanan ini ada banyak ragamnya mulai dari pecel khas Madiun, pecel tumpang dari Kediri, pecel khas Ponorogo, dan masih banyak yang lainnya. Keanekaragaman ini membuat pecinta pecel tidak pernah kehabisan referensi untuk berburu pecel.
Nah, kalau kalian penggemar panganan ini, Pecel Pawon Mbah Minah bisa dimasukkan ke dalam daftar yang wajib dikunjungi. Warung pecel ini menyajikan sayuran yang lengkap seperti pecel lainnya. Ada daun ketela (orang Blora biasa menyebutnya dong telo), kacang panjang, taoge, dan mlanding (ada yang menyebutnya lamtoro atau petai cina).
Pembedanya, Pecel Pawon Mbah Minah menambahkan satu sayuran yang jadi ciri khas yaitu ale. Ale adalah kecambah dari lamtoro/petai cina. Beneran deh, nasi pecel yang ada alenya ya hanya nasi pecelnya Mbah Minah. Di sini juga menyediakan mi kuning bagi yang menginginkannya. Jadi bahan-bahannya dijamin betul-betul lengkap.
Soal rasa bumbu pecel Mbah Minah, tidak perlu ditanyakan lagi, benar-benar mantul. Rasanya gurih, kacangnya terasa, dan dibalut rasa pedas yang bikin ketagihan. Bagi kalian pecinta kuliner dengan cita rasa pedas seperti saya, kuliner blora yang satu ini adalah pilihan yang tepat.
Selidik punya selidik, bumbu Pecel Pawon Mbah Minah ini ternyata resep turun temurun. Pantas saja enak ya. Semua bumbu yang digunakan adalah racikan sendiri dan nggak pakai penyedap rasa pabrikan.
Makanan pendamping yang lezat
Makanan pendamping di sini yang saya maksud adalah tempe goreng. Makan Pecel Pawon Mbah Minah tanpa tempe goreng rasanya seperti sayur tanpa garam alias kurang lengkap. Tempe di warung ini begitu lezat karena berasal dari tempe mentah yang dibungkus daun jati. Tempe kemudian digoreng menggunakan tepung beras hasil racikan sendiri alias. Ingat ya racikan sendiri, bukan tepung beras instan sehingga rasa krispi tempenya nendang banget.
Satu hal lagi yang membuat saya salut adalah cara mengolah makanannya. Di saat gempuran kompor gas digunakan untuk memasak, nasi pecel mbah Minah ini masih menggunakan peralatan tradisional berupa tungku lengkap dengan kayu bakarnya. Cita rasa masakan yang dihasilkan bener-bener beda dengan makanan yang diolah menggunakan kompor gas, Lur. Coba ke sini deh kalau nggak percaya.
Baca halaman selanjutnya: Pecel Pawon Mbah Minah nggak cocok untuk ….