Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Patehan, Pembuat Teh yang Punya Peran Penting dalam Hajatan Manten

Humam Zarodi oleh Humam Zarodi
26 Agustus 2021
A A
Patehan, Pembuat Teh yang Punya Peran Penting dalam Hajatan Manten terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Tahukah kamu, sajian minuman yang berupa teh panas yang kita sruput dengan nikmatnya saat menghadiri kondangan hajatan manten (pesta pernikahan) di rumah shohibul hajat (yang punya hajat) itu dibuat oleh siapa? Ya, minuman teh hangat itu dibuat oleh bapak-bapak yang lihai dalam meracik berbagai merek teh yang ada di pasaran.

Bapak-bapak pembuat minuman teh itu di masyarakat Jawa dikenal dengan nama patehan. Dilansir dari laman kratonjogja.id, nama patehan sendiri berasal dari kata “teh”. Sesuai maknanya, patehan menjadi bagian keraton yang bertugas menyiapkan minuman, terutama teh, beserta seluruh perlengkapannya untuk kebutuhan Keraton Yogyakarta. Baik untuk upacara-upacara adat, maupun untuk kebutuhan rutin sehari-hari.

Patehan termasuk bagian dari dapur istana. Pada masa silam, patehan bertugas menyiapkan kebutuhan minuman yang sifatnya tidak terjadwal. Oleh karena itu, abdi dalem patehan harus siap sepanjang hari jika sewaktu-waktu Sultan dan keluarga menghendaki. Saat ini, semenjak Sultan dan keluarga tinggal di Keraton Kilen, peran ini sudah tidak dilakukan lagi.

Masyarakat umum sering menyebut pembuat teh untuk hajatan dengan nama patehan juga. Patehan ini terdiri dari beberapa orang yang kebanyakan bapak-bapak. Ada yang berperan merebus air, meracik berbagai merek teh, dan ada yang berperan menyajikan teh kepada para tamu. Masing-masing orang memiliki peran dan keahlian yang berbeda.

Bapak-bapak yang berperan merebus air biasanya tidak mau menggunakan kompor gas. Biasanya mereka mengggunakan tungku dengan kayu bakar sebagai sumber apinya. Konon katanya, rasa air panasnya berbeda ketika dimasak dengan kayu bakar. Kalau menurut saya, sih, mungkin karena sugesti atau kebiasaan saja. Sedangkan alat untuk merebus air biasanya menggunakan ceret besar atau dandang, kalau untuk hajatan manten yang membutuhkan air matang banyak.

Nah, peran yang paling sentral dalam patehan ini adalah peracik teh. Orang ini harus lihai dalam meracik berbagai jenis teh dan merek. Jadi, teh yang diracik tidak hanya satu jenis dan merek saja, melainkan biasanya minimal dua merek teh. Saat ini di pasaran banyak tersedia merek teh, misalnya Tjatoet, Tang, Sosro, Bendera, Gopek, Botol, Poci, Tong Tji, dan lain-lain.

Pernah saya ngobrol dengan salah seorang patehan saat ada hajatan manten di kampung. Kebetulan saya juga menjadi salah satu panitianya. Saat istirahat di sela-sela tugas hajatan manten, saya datangi patehan. Kemudian saya ambil satu gelas teh hangat. Kesan pertama teh panas saat saya sruput adalah ada kombinasi rasa teh yang sangat enak. “Ini merek tehnya apa, Pak? kok enak banget,” tanya saya kepada si pembuat minuman. “Ini gabungan merek A dengan merek B, Mas. Masing-masing merek punya karakter rasa sendiri. Nah, kalau digabungkan akan menjadi teh yang enak,” jawab si Bapak.

Jadi, si peracik teh ini selevel perannya dengan barista di coffee shop. Cuma bedanya, peracik teh ini masih kerap dipandang sebelah mata. Selain kerja di coffee shop dengan berbagai macam kebonafidannya, barista juga bisa dibilang sebagai profesi profesional. Sedangkan peracik teh masih berkutat di level hajatan manten. Tentu saja dengan bayaran yang tidak ada patokannya bahkan tidak dibayar tetapi kebutuhan makanan di rumahnya dicukupi shohibul hajat.

Baca Juga:

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

Realitas Pahit di Balik Hajatan: Meriah di Depan, Menumpuk Utang dan Derita di Belakang

Peran patehan dalam hajatan manten ini tentu saja sangat penting. Minuman teh yang disajikan kalau tidak pas racikannya atau gulanya kurang pas, akan membuat rasan-rasan tamu. Pernah ada tamu yang mengomentari teh yang diminumnya. “Ini teh apa to, kok, rasanya sepet banget?” atau “Ini pabrik gula ya, kok manis banget tehnya.”

Tentu saja sang shohibul hajat tidak akan mau digunjingkan oleh para tamu gara-gara sajian tehnya mengecewakan. Makanya ketika membuat susunan panitia manten, biasanya sang shohibul hajat meminta saran kepada para tetangga, siapa yang layak masuk dalam line up patehan. Komposisi line up tim patehan ini minimal terdiri dari tiga orang. Selain wajib mempunyai kemampuan meracik teh yang ciamik, patehan juga harus betah melek.

Nah, sekarang sudah tidak penasaran lagi, kan, dengan sosok pembuat teh dalam hajatan manten? Siapa tahu di masa mendatang di antara kalian ada yang ternyata berbakat menjadi patehan. Lumayan to, bisa bantu-bantu tetangga yang mau hajatan sambil menyalurkan keahlian.

BACA JUGA Perbedaan Cara Menyajikan Teh Antara Orang Sunda dan Orang Jawa dan tulisan Humam Zarodi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Agustus 2021 oleh

Tags: Hajatanpatehanteh
Humam Zarodi

Humam Zarodi

Seorang bapak dengan 4 orang anak dan 1 istri serta pencinta klub Liverpool FC.

ArtikelTerkait

pernikahan di desa bedanya di kota hajatan mojok.co

Meluruskan Salah Paham Soal Pesta Pernikahan di Desa yang Bisa Berhari-hari

30 Maret 2020
Suka Duka Punya Tetangga Tukang Servis Sound System terminal mojok.co

Pakai Sound System Jedag-jedug Saat Hajatan Itu Memang Asyik, tapi Nggak Sekenceng Itu Juga kali, Tenggang Rasanya di Mana?

9 Juli 2023
Bagi Saya, Budaya Yok-Ayok di Madura Saat Melayat Orang Meninggal Sangat Meresahkan, Mending Dihilangkan karena Sudah Kebablasan

Bagi Saya, Budaya “Yok-Ayok” di Madura Saat Melayat Orang Meninggal Sangat Meresahkan. Mending Dihilangkan karena Sudah Kebablasan

11 Juli 2024
Alasan Saya Rela Beli Kopi Mahal padahal Saya Konsumen Bergaji UMR terminal mojok.co

Mengapa Harus Kopi dan Senja, Jika Teh dan Pagi Lebih Nikmat?

30 Agustus 2019
10 Istilah Job Desc Rewang Saat Hajatan di Gunungkidul Terminal Mojok.co

10 Istilah Job Desc Rewang Saat Hajatan di Gunungkidul

23 Maret 2022
Gelar Hajatan Itu Nggak Wajib, Buat Apa Dipaksakan_ terminal mojok

Gelar Hajatan Itu Nggak Wajib, Buat Apa Dipaksakan?

21 Mei 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.