Paspor Indonesia kalah telak dibandingkan dengan paspor Malaysia.
Malaysia menjadi perhatian beberapa waktu belakangan karena kekuatan paspornya. Di tahun 2025 saja, paspor Malaysia naik tiga anak tangga dalam peringkat kekuatan paspor di seluruh dunia. Ini menjadikan Malaysia sebagai negara dengan paspor terkuat nomor sembilan di dunia. Warga Malaysia bisa mengunjungi 116 negara tanpa visa. Di ASEAN, Malaysia cuma kalah dari Singapura.
Kekuatan paspor Malaysia begitu berbeda dengan paspor Indonesia yang “memble”. Paspor Indonesia berada di posisi ke-55 di seluruh dunia. Pemegang paspor Indonesia cuma bisa mampir ke 43 negara bebas visa. Pedih banget, kan? Berdasarkan website Paspor Index, beginilah perbandingan kekuatan antara paspor Indonesia dengan Malaysia.
Indonesia | Malaysia |
43 negara bebas visa 44 negara Visa-On-Arrival 5 negara eTA 106 negara wajib visa | 116 negara bebas visa 46 negara Visa-On-Arrival 8 negara eTA 28 negara wajib visa |
Sebelum memiliki paspor Indonesia, saya nggak pernah merasa iri dengan pemegang paspor negara lain. Lebih tepatnya, saya nggak begitu peduli. Sebab, tidak memiliki paspor artinya saya nggak relate dengan permasalahan yang sering dibahas oleh para pemegang paspor Indonesia.
Akan tetapi, begitu saya memiliki paspor Indonesia, pindah ke luar negeri, dan kebetulan bertemu dengan seseorang yang berasal Malaysia, saya jadi paham persoalan ini. Paspor Indonesia hanyalah remah-remah dibanding dengan paspor Malaysia.
Teman saya bisa ke Eropa bebas visa bikin iri bukan main
Saya hampir nggak pernah berinteraksi dengan orang Malaysia sebelumnya. Baru ketika saya pindah ke Turki, saya berteman dengan sesama mahasiswa internasional yang berasal dari Negeri Jiran itu. Pada suatu obrolan, kami membahas mengenai paspor negara masing-masing hingga tiba di topik mengenai liburan. Teman saya ini berencana untuk liburan ke Inggris. Mengingat perspektif saya masih sebagai WNI berpaspor lemah, saya mengira ia harus mengurus ke kedutaan untuk mendapatkan visa. Nyatanya, dia bebas melenggang ke Inggris karena bebas visa untuk warga Malaysia!
Bukan hanya Inggris, banyak sekali negara-negara di Eropa yang bisa dikunjungi warga Malaysia tanpa ribet. Mereka bisa langsung ke Austria, Belgia, Ceko, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Hongaria, Islandia, Irlandia, Italia, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Polandia, Romania, Spanyol, Swedia, hingga Swiss. Satu-satunya negara yang bebas visa bagi Indonesia, tapi wajib visa bagi Malaysia hanyalah Serbia.
Di bandara negara tertentu, Belanda misalnya, Malaysia adalah salah satu dari lima negara Asia yang bersanding dengan negara-negara Barat yang mendapatkan privilese self-service passport control. Dengan kata lain, pemegang paspor Malaysia mendapatkan line tersendiri dan nggak perlu menyerahkan berkas untuk dicek.
Menyebalkannya lagi adalah teman saya dan warga Malaysia lainnya bisa berkeliling Eropa lewat jalur apa saja tanpa ribet. Bukan hanya dengan pesawat, mereka juga bisa menaiki kereta api dari Turki ke kawasan Eropa Barat. Di sini memang ada kereta yang melintasi berbagai negara, yang bisa membawa kita ke Jerman dan negara-negara tetangganya.
Masalahnya, Turki berbatasan langsung dengan Bulgaria yang mana adalah pintu masuk menuju kawasan Eropa. Paspor Malaysia akan langsung dapat free-pass di sini. Tapi, bagi kita orang Indonesia, kita harus menerima kenyataan, kita harus memiliki visa Schengen yang terkenal sulit itu.
Pembuatan paspor Malaysia murah dan cepat
Bukan hanya soal kekuatan paspor Malaysia yang membuat saya iri bukan main. Melainkan juga proses pembuatan paspornya yang begitu murah dan cepat. Ketika saya bertanya pada kawan Malaysia saya itu, teman saya mengatakan bahwa biaya pembuatan paspor hanya RM100 atau sekitar Rp360.000 dengan isi 50 halaman. Prosesnya tidak memakan waktu lama, hanya dalam hitungan jam jadi, paling mentok satu hari. Kawan saya cerita proses pembuatan pasopornya hanya 5 jam saja.
Orang Indonesia mana bisa relate dengan pengalaman itu. Proses pembuatan paspor di Malaysia begitu berbeda dengan di Indonesia. Di sini, seseorang perlu membayar hingga hampir satu juta supaya paspor bisa diterbitkan dalam waktu sehari. Ada sih yang lebih murah dari itu, tapi harus lebih lama karena prosesnya bisa berhari-hari.
Bayangkan deh, dengan effort yang jauh lebih mudah, cepat, biaya yang lebih murah warga Malaysia bisa menikmati paspornya yang sekuat itu. Sementara orang Indonesia masih harus bergelut dengan birokrasi yang lambat, biaya yang mahal, dan kadang sampai harus melakukan suap demi paspor yang lemah.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa “rumput tetangga jauh lebih hijau” yang maknanya sesuatu yang dimiliki oleh orang lain selalu tampak lebih baik dibandingkan yang sudah kita miliki. Kalau untuk urusan paspor begini mah Malaysia memang lebih baik dari segala sisi.
Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Pengalaman Saya Mendapatkan Visa Schengen Tanpa Perlu “Berdarah-darah” Berkat Sponsor
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.