Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Paspor Indonesia Begitu Lemah, Bikin Kita Jadi Seperti Warga Kelas 2 yang Terhina dan Sengsara

Fauzan Hidayat oleh Fauzan Hidayat
29 April 2025
A A
Paspor Indonesia Begitu Lemah, Bikin Kita Jadi Warga Terhina (Unsplash)

Paspor Indonesia Begitu Lemah, Bikin Kita Jadi Warga Terhina (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau punya paspor Indonesia dan pernah mencoba mengajukan visa ke Amerika Serikat, Eropa, atau Australia, pasti kamu sudah paham betapa sengsaranya prosesnya. Bayangkan, kamu harus mengumpulkan segudang dokumen, bayar biaya yang nggak murah, dan menunggu berbulan-bulan hanya untuk mendapatkan stempel visa. 

Dan yang paling menyebalkan? Kalau visa kamu ditolak, uang yang sudah kamu bayar nggak bakal dikembalikan. Ya, kamu benar-benar harus siap sengsara.

Menurut Henley Passport Index 2025, paspor Indonesia berada di peringkat ke-66 dunia, dengan akses bebas visa atau visa on arrival ke 76 negara. Bandingkan dengan paspor Singapura yang menduduki peringkat pertama dengan akses ke 195 negara, atau paspor Malaysia yang ada di peringkat ke-9 dengan akses ke 170 negara. 

Jelas, perbedaan ini bikin kita iri. Sementara teman-teman kita dari Singapura bisa dengan mudah liburan ke Eropa atau Amerika, kita harus berjuang mati-matian hanya untuk mendapatkan visa.

Kenapa paspor Indonesia begitu lemah?

Peringkat paspor ini nggak cuma soal desain atau warna cover-nya (yang katanya akan berubah jadi merah marun mulai Agustus 2025). Ini lebih tentang hubungan diplomatik, persepsi keamanan, dan kebijakan imigrasi negara lain. 

Negara-negara seperti Singapura dan Malaysia punya hubungan diplomatik yang kuat dengan banyak negara. Makanya, warga mereka bisa menikmati akses bebas visa ke hampir seluruh dunia. Sementara Indonesia, meskipun punya potensi besar, masih ketinggalan dalam hal ini.

Selain itu, persepsi internasional tentang stabilitas politik dan keamanan juga memengaruhi peringkat paspor Indonesia. Negara-negara maju seperti AS dan negara-negara Eropa cenderung lebih ketat dalam memberikan visa kepada warga negara yang dianggap berisiko tinggi. Ini kayak nggak adil sih, tapi begitulah kenyataannya.

Proses aplikasi visa itu sendiri adalah tantangan besar. Misalnya, untuk mengajukan visa AS, kamu harus membayar biaya sekitar $200 (sekitar Rp3 juta), mengisi formulir yang panjang, dan menghadiri wawancara di kedutaan besar AS. 

Baca Juga:

Kekuatan Paspor Malaysia Bikin Iri Pemegang Paspor Indonesia yang “Memble”

Pengalaman Saya Mendapatkan Visa Schengen Tanpa Perlu “Berdarah-darah” Berkat Sponsor

Meskipun sudah melakukan semua itu, tetap ada risiko visa kamu ditolak. Menurut data, tingkat penolakan visa AS untuk warga Indonesia pada 2023 adalah sekitar 10,95%. Bayangkan, kamu sudah keluar uang dan waktu, tapi akhirnya nggak jadi pergi karena visa ditolak.

Proses yang sama juga berlaku untuk visa Schengen (Eropa) dan Australia. Kamu harus menyiapkan dokumen seperti bukti keuangan, tiket pulang-pergi, dan surat undangan jika kamu punya. Belum lagi waktu tunggu yang bisa mencapai berbulan-bulan. Ini bikin rencana liburan atau perjalanan bisnis jadi sangat rumit.

Paspor Indonesia dan perbandingannya dengan negara tetangga

Mari kita bandingkan kekuatan paspor Indonesia dengan Malaysia dan Singapura. Paspor Malaysia, yang berada di peringkat ke-9, memberikan akses bebas visa ke 170 negara. 

Sementara itu, paspor Singapura, yang menduduki peringkat pertama, bisa membawa pemegangnya ke 195 negara tanpa visa. Ini berarti warga Malaysia dan Singapura bisa dengan mudah bepergian ke hampir seluruh dunia tanpa harus repot mengurus visa.

Bayangkan, teman kamu dari Singapura bisa tiba-tiba memutuskan untuk liburan ke Paris hanya karena dia lagi bosan. Sementara kamu, yang punya paspor Indonesia, harus merencanakan perjalanan berbulan-bulan sebelumnya, mengumpulkan dokumen, dan berdoa agar visa kamu disetujui. Sungguh, perbedaan ini bikin kita merasa seperti warga negara kelas 2.

Perubahan desain

Pemerintah memang sudah berusaha untuk meningkatkan kualitas paspor Indonesia. Mulai Agustus 2025, desainnya akan berubah dari hijau tosca menjadi merah maroon, dengan fitur keamanan yang lebih canggih. Selain itu, mulai Desember 2024, biaya paspor juga akan naik, dengan opsi validitas 5 dan 10 tahun.

Tapi, apakah perubahan ini akan meningkatkan peringkat paspor Indonesia? Sayangnya, nggak. Peringkat ini lebih bergantung pada hubungan diplomatik dan persepsi internasional daripada desain atau biaya. Jadi, meskipun sudah lebih cantik, kita tetap harus berjuang untuk mendapatkan visa ke banyak negara.

Meskipun situasinya terlihat suram, bukan berarti nggak ada harapan. Untuk meningkatkan peringkat paspor, Indonesia perlu memperkuat hubungan diplomatik dengan negara-negara lain dan meningkatkan citra internasional. Negosiasi perjanjian visa-free dengan lebih banyak negara juga bisa menjadi solusi.

Selain itu, kita sebagai warga negara juga bisa berkontribusi. Misalnya, dengan mematuhi hukum dan menjaga keamanan saat bepergian ke luar negeri. Ini bisa membantu meningkatkan persepsi internasional tentang Indonesia.

Tetap optimis, tapi realistis

Jadi, apa yang bisa kita lakukan sebagai pemegang paspor Indonesia? Pertama, kita harus realistis. Proses aplikasi visa memang rumit dan mahal, tapi itu adalah kenyataan yang harus kita hadapi. 

Kedua, kita harus merencanakan perjalanan dengan baik. Pastikan kamu mengumpulkan semua dokumen yang diperlukan dan mengajukan visa jauh-jauh hari sebelum tanggal keberangkatan.

Tapi yang paling penting, kita harus tetap optimis. Meskipun nggak sekuat paspor Singapura atau Malaysia, kita tetap punya banyak destinasi menarik yang bisa dikunjungi tanpa visa. Misalnya seperti Thailand, Kamboja, dan Malaysia. 

Dan siapa tahu, suatu hari nanti, paspor Indonesia akan menjadi salah satu yang terkuat di dunia. Sampai saat itu tiba, mari kita siap sengsara dulu. Karena, ya, begitulah nasib pemegang paspor Indonesia.

Penulis: Fauzan Hidayat

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Mengurus Visa Schengen Jadi Momok bagi Orang Indonesia yang Ingin ke Eropa

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 29 April 2025 oleh

Tags: bebas visaindeks paspor indonesianegara bebas visapasporpaspor indonesiapaspor indonesia lemahvisaVisa Schengen
Fauzan Hidayat

Fauzan Hidayat

Perantau di Jakarta.

ArtikelTerkait

Kekuatan Paspor Malaysia Bikin Iri Pemegang Paspor Indonesia yang “Memble” Mojok.co

Kekuatan Paspor Malaysia Bikin Iri Pemegang Paspor Indonesia yang “Memble”

15 Maret 2025
Pemegang Paspor Indonesia Memang Harus Siap Sengsara di Luar Negeri Mojok.co

Pemegang Paspor Indonesia Memang Harus Siap Sengsara di Luar Negeri

21 Januari 2025
Pengalaman Saya Mendapatkan Visa Schengen Tanpa Perlu “Berdarah-darah” Berkat Sponsor Mojok.co

Pengalaman Saya Mendapatkan Visa Schengen Tanpa Perlu “Berdarah-darah” Berkat Sponsor

10 Maret 2025
Mengurus Visa Schengen Jadi Momok bagi Orang Indonesia yang Ingin ke Eropa Mojok.co

Mengurus Visa Schengen Jadi Momok bagi Orang Indonesia yang Ingin ke Eropa

26 Januari 2025
Imigrasi RI Sudah Benar, Layanan Bikin Paspor Cepat dengan Tambahan Biaya Memang Sesuai dengan Budaya Indonesia Terminal Mojok

Imigrasi RI Sudah Benar, Layanan Bikin Paspor Cepat dengan Tambahan Biaya Memang Sesuai dengan Budaya Indonesia

8 Februari 2023
aplikasi layanan paspor online antre ngadat bug tidak ada kabar mojok.co

Bikin Paspor Kok Ruibeeet Gini, Ya Gusti! Antre dan Ketidakpastiannya Bikin Nggak Tahan

27 Mei 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.