Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Paskah Online dan Kenakalan Masa Kecil yang Terulang Kembali

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
12 April 2020
A A
paskah online indonesia 2020 ibadah katolik hari trisuci mojok.co

paskah online indonesia 2020 ibadah katolik hari trisuci mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saya masih ingat betul “ritual” yang dilakukan Ibu sebelum mengajak saya ke gereja. Pertama, Ibu mengisi termos piknik dengan air sirup. Setelah itu, Ibu mengisi tas kecil berwarna hijau dengan segala jenis camilan. Ciki-cikian dan cokelat batangan. Setelah itu Ibu akan memandikan saya.

Nggak tahu kenapa, ingatan akan “ritual” itu masih bisa saya ingat sampai sekarang. Saat itu saya masih TK besar. Kalau diajak ke gereja mingguan sulitnya minta ampun. Perlu “disogok” dengan begitu banyak makanan. Nggak cuma itu, Ibu juga pasti berjanji membelikan mainan setelah misa selesai.

Hasilnya, misa mingguan jadi salah satu momen yang saya nantikan. Sudah dapat banyak makanan, pulang dari gereja dibelikan mainan pula. Hari Minggu menjadi hari yang menyenangkan.

Ibu suka duduk di barisan nomor tiga dari depan altar. Tepatnya di pojok kanan, dekat dengan tiang gereja dan jendela. Nggak tahu apa alasannya. Sebuah kebiasaan yang sampai sekarang masih sering saya lakukan ketika ke gereja. Duduk di barisan nomor tiga, artinya segala gerak-gerik kamu bakal terlihat oleh mereka yang ada di altar. Mulai dari misdinar atau putra altar, lektor, romo yang memimpin misa, dan tentu saja Gusti Allah.

Waktu itu, sih, saya nggak ada malu-malunya. Namanya anak TK. Ketika masuk bacaan pertama, saya sudah sibuk membuka bungkus ciki. Tentu kamu tahu bisingnya bungkus ciki yang disobek secara serampangan. Kresek… kresek… kakak saya yang suatu kali bertugas jadi putra altar memperhatikan saya sambil geleng-geleng. Hehehe….

Ketika romo sedang homili atau khutbah, saya malah asik mainan di tiang gereja. Tiang besar berwarna putih itu saya peluk. Setelah peluk, saya akan memutari tiang itu. Masih sambil memeluk tiang. Jadi, baju yang saya kenakan itu sudah seperti lap tiang gereja. Saya yakin waktu itu kakak saya malu setengah mati tahu adiknya pecicilan di dalam gereja. Ibu saya, sih, santai saja. Yang penting anaknya mau ke gereja.

Kenakalan lain? Tentu saja ketika perhatian saya dengan mudah teralihkan oleh teman-teman sebaya yang sudah asik main ayunan dan perosotan di samping gereja. Dari dulu sampai sekarang, gereja saya berdampingan dengan sebuah TK. Namanya TK Indriyasana Baciro. Nama gerejanya Gereja Kristus Raja Baciro. Gereja yang pernah luluh lantak karena gempa pada 2006.

Ketika misa belum selesai, karena belum boleh menerima komuni, saya sudah bablas keluar gereja. Kalau nggak ikut main ayunan, pasti sudah “ngutang” mainan ke bapak-bapak penjual mainan. “Nanti dibayar Ibu,” kata saya.

Baca Juga:

Memahami Konklaf, Proses Rahasia Pemilihan Paus yang Sakral dan Penuh Mitos

Saya Orang Non-Katolik yang Mencoba Memahami Betapa Spesialnya Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia

Kenakalan-kenakalan itu berhenti ketika saya sudah SD. Kayaknya sih karena udah kenal sama malu. Ngemil masih jalan, tapi saya udah nggak suka memeluk dan mengelap tiang gereja. Malu.

Setelah puluhan tahun nggak pernah melakukan kenakalan seperti itu, physical distancing ketika wabah corona mengubah semuanya. Paskah tahun ini adalah Paskah online. Tidak ada yang boleh ke gereja untuk ibadah. Semuanya dilakukan di rumah masing-masing. Alhasil, Paskah online menjadi hal baru untuk banyak orang, terutama bagi orang tua yang baru saja mengenal streaming.

Paskah mengenal rangkaian ibadah selama tiga hari. Namanya Tri Hari Suci; Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Malam Paskah. Kini, semuanya dilakukan secara online. Tidak ada komuni, diganti doa-doa yang dibacakan oleh romo.

Yang terjadi kemudian adalah dua hal:

Pertama, nggak tahu kenapa, menyimak ibadah online itu bikin ngantuk. Mungkin karena nggak ada aksi berdiri untuk menyanyikan lagu pujian dan berlutut ketika berdoa. Statis aja jadinya. Duduk terus. Jadinya bosan dan mengantuk. Apa jadinya kalau Paskah online ini kayak streaming nonton bola. Pasti lebih seru. Habis Kemuliaan lalu selebrasi. Habis misa selesai tukar-tukar jersey.

Hal kedua yang terjadi adalah rangkaian hal pertama, yaitu konsentrasi yang mudah buyar. Kalau dulu ketika TK, konsentrasi buyar karena camilan dan main ayunan, kini konsentrasi buyar karena hape. Sedang mencoba khusyuk, tiba-tiba derrrttt… derrrttt… hape getar. Mata yang terpejam lalu refleks melek melirik hape. “Eeeh, ada yang nge-RT twit.”

Awalnya masih bisa ditahan. Namun, ketika rasa kantuk mulai nggak bisa ditahan, jari tangan mulai iseng. Ngecek siapa yang nge-RT. Dari cuma mau ngecek Twitter, lanjut buka mangasail.com buat baca One Piece chapter 977 yang barusan update. Bukannya menyimak homili, malah sibuk memikirkan siapa, sih, anak Kaido. Duh, malah spoiler. Maaf, ya.

Paskah online ini jadi pengalaman seumur hidup. Iya, sih, kalau wabah corona bablas sebelum Desember. Gimana kalau sampai Natal? Malam Kudus yang biasanya syahdu di gereja, bakal jadi Malam Kudus yang sibuk. Sibuk buka hape sama bales-balesin ucapan Natal yang udah di-copas orang ribuan kali.

Kenakalan-kenakalan yang dulu bikin malu, malah terulang. Dan kayaknya malah lebih memalukan, sih, di Paskah kali ini. Oya, selamat Paskah, ya. Semoga kalian sehat selalu dan dilimpahi kebahagiaan selamanya. Amin.

Sumber gambar: Wikimedia Commons

BACA JUGA Misa Online dan Gurauan Soal Mola TV dan tulisan Yamadipati Seno lainnya. Follow Twitter Yamadipati Seno.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pengin gabung grup WhatsApp Terminal Mojok? Kamu bisa klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 11 April 2020 oleh

Tags: katolikPaskahpaskah onlinewabah corona
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

ArtikelTerkait

salat jumat wabah corona protokol kesehatan mojok.co

Salat Jumat Dua Kloter Beserta Segala Drama yang Menyertainya

23 Juni 2020
kampung inggris pare kediri suasana kos kursus pandemi wabah corona mojok

Nasib Kampung Inggris Pare selama Pandemi

4 Mei 2020
inovasi bisnis kuliner usaha kuliner selama pandemi corona agar bisa survive bertahan mojok.co

3 Inovasi Bisnis Kuliner yang Dilakukan Pedagang agar Bisa Bertahan selama Pandemi

27 Mei 2020
Tipe-tipe Dosen Ketika Mahasiswanya Protes Nilai Akademik terminal mojok.co

Dosen Juga Terkena Dampak Corona, Mahasiswa yang Suka Ngeluh Harus Sadar Itu 

19 Mei 2020
liga 2 judi bola shin tae-yong konstitusi indonesia Sepakbola: The Indonesian Way of Life amerika serikat Budaya Sepak Bola di Kampung Bajo: Bajo Club dan Sejarahnya yang Manis terminal mojok.co

Merindukan Sepak Bola Indonesia lewat Cerita Lucu Para Pencintanya

20 Juli 2020
pencurian musim maling pandemi wabah corona cerita mistis hantu horor mojok

Kisah Mistis Para Maling yang Pernah Dijumpai Peronda

7 Mei 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.