Parkir Motor Pakuwon Mall Surabaya Benar-benar Nggak Manusiawi, Bukti Nyata Pengendara Motor Selalu Didiskriminasi

Parkir Motor Pakuwon Mall Surabaya Benar-benar Nggak Manusiawi, Bukti Nyata Pengendara Motor Selalu Didiskriminasi

Parkir Motor Pakuwon Mall Surabaya Benar-benar Nggak Manusiawi, Bukti Nyata Pengendara Motor Selalu Didiskriminasi (Pixabay.com)

Pakuwon Mall Surabaya merupakan salah satu mal paling lengkap dan mewah di Surabaya. Mal ini juga terkenal karena areanya besar dan luas. Menurut sumber, mal ini memiliki luas NLA atau Nett Leasable Area mencapai 200.000m2 dan telah dinobatkan sebagai mal terbesar se-Indonesia, mengalahkan Tunjungan Plaza Surabaya dan Summarecon Mall Kelapa Gading Jakarta Utara.

Saya merupakan pengunjung setia mal yang terletak di Jl. Mayjen Jonosewojo ini. Selain karena dekat dari rumah, Pakuwon Mall ini juga memiliki tenant yang sangat lengkap. Apalagi dia juga punya teater IMAX, jadinya nggak perlu jauh-jauh ke Tunjungan Plaza deh. BTW, saya juga sudah pernah mengulas tentang Pakuwon Mall di artikel sebelumnya.

Mal ini selalu menjadi favorit saya meski parkir motornya ini sangat di luar nurul. Sebagai pengendara motor, saya sangat menyayangkan parkir motor Pakuwon Mall yang ternyata tidak semewah yang dipikirkan. Awalnya sih, saya bisa menerima meski seringkali masih mengeluh. Tapi, saya semakin nggak terima saat mengetahui area parkir motor sudah dipindah.

Parkir motor Pakuwon Mall Surabaya nggak nyaman

Sudah bukan rahasia lagi kalau parkir motor Pakuwon Mall Surabaya memang nggak proper. Yang sering ke Pakuwon Mall pasti paham. Bayangkan saja, kita yang naik motor dipaksa menempuh jarak yang jauh banget hanya untuk masuk mal.

Coba saya deskripsikan seberapa jauh biar kalian bisa simpati. Parkir motor Pakuwon Mall itu outdoor dan luas banget seperti lapangan. Tapi, semakin dekat dengan pintu masuk mal tentu saja semakin banyak motor yang berebut tempat. Jadi asumsikan saja kita parkir jauh dari pintu masuk mal, tapi dekat dengan pintu masuk parkir.

Selesai nih parkir, lalu kita jalan menuju pintu masuk mal. Sudah barang tentu kita harus melalui hamparan motor sekaligus terpapar panasnya Surabaya yang ora masok. Apakah sudah selesai? Belum, kita harus melewati lorong yang terkoneksi dengan mal. Sudah sampai? Belum dong, kita masih harus melewati area mal PTC. Nah, baru setelah itu kita bisa memasuki area Pakuwon Mall.

Oke, kembali soal parkir motor yang nggak proper. Saya nggak masalah kok parkir outdoor, yang penting itu nyaman dan manusiawi. Mana ada sih, parkir motor yang bentuknya berundak gitu? Undakannya tajam pula, hampir bikin saya oleng. Udah gitu pavingnya juga banyak yang lepas. Lalu, banyak motor yang parkirnya asal-asalan, nylempit sana-sini cuma biar bisa dekat pintu masuk. Terus ya, minimal itu kasih pohon atau atap kek. Jangan mentang-mentang kita kendaraannya Beat tahun 2012 jadi diperlakukan nggak manusiawi. Masa iya harus kita harus melewati terik matahari dan derasnya hujan cuma untuk ke mal?

Baca halaman selanjutnya: Sudah nggak nyaman, malah tambah nggak nyaman…

Sudah nggak nyaman, malah tambah nggak nyaman

Sekitar Desember lalu, saya dan kakak saya pergi ke Pakuwon Mall Surabaya untuk jalan-jalan. Tapi, kami berdua sama-sama kaget lantaran parkir motornya telah pindah. Pas melihat area parkir tersebut, saya cuma bisa menelan ludah.

Jangan dikira tempat parkirnya bagus dan proper seperti Royal Plaza. Sebaliknya, dia hanya pindah tempat nggak jauh dari tempat yang lama dan tanpa ada modifikasi sama sekali. Banyak motor yang masih terparkir asal-asalan. Selain itu, tempat parkirnya malah lebih panas dari sebelumnya. Yang dulu sih setidaknya masih ada pemandangan gedung-gedung tinggi. Rumput juga masih ada di kanan dan kiri. Lha, ini malah debu doang gara-gara proyek di sebelahnya!

Yang bikin muring-muring adalah jaraknya ke mal semakin jauh. Pusing banget, deh. Dengan asumsi letak parkir yang saya sebutkan tadi, kita kalau hendak masuk mal kini harus melewati area parkir mobil. Kalau dulu harus melewati lorong yang adem ayem karena ada AC, kini harus jalan panas-panasan melalui kanopi yang nggak ngaruh-ngaruh banget. Lantas, kita baru menyebrang menuju mal dan sampai di Pakuwon Mall Home Pro. Kalau mau ke Pakuwon Mall-nya harus jalan lagi sedikit. Capek banget, ya?

Meski naik motor, kita juga bisa beli barang mahal lho

Saya sangat menyayangkan parkir motor Pakuwon Mall Surabaya yang benar-benar nggak proper. Meski terkenal sebagai mal terbesar dan termewah, nyatanya masih ada sisi gelap yang disembunyikan. Bahkan, mereka seolah tutup mata dengan keadaan tersebut. Padahal, para pengendara motor kan juga orang-orang yang berkontribusi atas suksesnya mal tersebut. Kita ke Pakuwon Mall juga bawa uang dan bisa kok beli barang mahal.

Saya harap pihak Pakuwon Mall Surabaya bisa segera membangun gedung parkir yang proper sebagaimana Royal Plaza. Dengan tarif sama-sama Rp5.000, harusnya bisa dapat fasilitas yang sama-sama bagus sih.

Penulis: Bella Yuninda Putri
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Delta Plaza Surabaya, Mall Sejuta Umat di Surabaya Mengalahkan Royal Plaza dan BG Junction

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version