Pacitan terkenal dengan pantai yang memesona. Tapi tak semua pantai ramah bagi wisatawan yang datang…
Sebagai warga asli Pacitan yang merantau, saya kerap diremehkan tiap kali membicarakan kampung halaman. Rasanya saya sudah kenyang diejek karena kampung halaman saya dibilang nggak punya bioskop, mall, atau bahkan stasiun kereta api. Rasanya jengkel sih, tapi ya sudahlah. Setidaknya meski nggak memiliki fasilitas lengkap, masih ada dua hal yang bisa selalu saya sombongkan dari Pacitan.
Pertama, tentu saja soal bumi kelahiran Susilo Bambang Yudhoyono, presiden RI ke-6 kita. Saking bangganya, kami sampai punya tugu dan museum SBY di Pacitan, lho. Kedua, jelas karena Pacitan punya banyak pantai yang memesona. Kalau kalian suka wisata alam, pantai-pantai di Pacitan cocok masuk daftar destinasi wisata kalian.
Ya, pantai di Pacitan memang cantik dan memesona, tapi sayang bukan untuk semua orang. Hanya orang-orang tangguh yang bisa menikmatinya. Sebab selain uang, kalian juga harus siap mental saat mulai mengeksplorasi Pacitan. Sebagai pedoman, berikut beberapa pantai yang perlu kalian hindari jika baru pertama kali ke Pacitan dan belum siap mental.
#1 Pantai Pangasan di Kecamatan Kebonagung Pacitan nggak cocok buat wisatawan dengan skill berkendara pas-pasan
Jika bicara pemandangan yang cantik dan memukau, Pantai Pangasan akan selalu jadi rekomendasi pertama saya. Kombinasi dari luasnya lautan dan hamparan sawah sukses membuat siapa saja yang melihatnya jatuh cinta.
Akan tetapi kalau kalian termasuk wisatawan yang mendambakan kenyamanan, sebaiknya urungkan niat berkunjung ke Pantai Pangasan. Sebab, tak ada perjalanan nyaman untuk menuju ke pantai ini. Kalian akan disuguhi jalanan sempit khas pedesaan, naik turun, dan curam di sini. Sebagian besar jalannya juga masih berupa cor-coran, minim aspal.
Bagi wisatawan dengan skill menyetir pas-pasan, saya sarankan untuk mencari pantai lain yang lebih “aman”. Namun, jika kalian suka berpetualang, silakan datang ke sini. Dijamin nggak akan menyesal!
Baca halaman selanjutnya: Pantai Buyutan nggak cocok buat wisatawan bermental tahu…
#2 Pantai Buyutan di Kecamatan Donorojo letaknya di bawah tebing, nggak cocok buat wisatawan mental tahu
Jika kalian suka berburu sunset, Pantai Buyutan merupakan destinasi yang sempurna. Suasananya masih asri dan nggak terlalu ramai pengunjung. Cocok untuk kalian yang ingin menikmati senja sambil merenung dengan tenang. Fasilitasnya pun memadai, ada tempat parkir luas, banyak warung dan kamar mandi di sekitar pantai pula. Namun kalau kalian nggak punya mental baja dan kendaraan dengan rem yang prima, sebaiknya hindari main ke pantai Pacitan satu ini.
Bukan bermaksud menakut-nakuti, tapi Pantai Buyutan ini letaknya berada di bawah tebing. Untuk sampai di bibir pantai, kalian perlu turun puluhan meter. Tentu sudah ada jalan yang disediakan, namun posisinya sangat curam. Sudah curam, berkelok-kelok dan rusak pula.
Jika mental kalian selembut tahu, pasti nggak akan berani bawa kendaraan ke bawah. Dan, nggak usah coba-coba memaksa, ya. Lebih baik tinggalkan kendaraan di atas, lalu jalan kaki ke bawah. Atau kalau nggak mau capek, kalian juga bisa menggunakan jasa ojek untuk mengantar ke bawah dengan biaya sekitar Rp5 ribuan.
#3 Pantai Telengria di Kecamatan Pacitan sebenarnya menawarkan fasilitas lengkap, tapi biasa aja
Akses yang sulit seperti dua pantai sebelumnya nggak akan kalian temui saat berkunjung ke Pantai Telengria Pacitan. Pasalnya, pantai ini berada di pusat kota. Kurang lebih, hanya berjarak sekitar 5 km dari Alun-Alun Pacitan.
Sebenarnya fasilitas yang ditawarkan pantai ini sangat lengkap, lho. Mulai dari homestay, restoran, hingga waterboom, semuanya tersedia. Harga tiket masuknya pun hanya Rp15 ribu per orang. Sangat cocok untuk jadi pilihan berlibur cantik, kan? Nyaman dan nggak perlu banyak effort.
Akan tetapi jika bicara soal view, pantai Pacitan satu ini cenderung biasa saja. Tempatnya juga terlampau ramai karena jadi jujugan banyak wisatawan luar daerah. Kurang cocok untuk liburan dengan tujuan menenangkan diri.
Bahkan, dengan pemandangan serupa, saya lebih menyarankan kalian bergeser ke Pantai Pancer Door di sisi timur. Suasananya terasa lebih asri dan tenang karena bergabung dengan area bumi perkemahan. Jika beruntung, kalian juga bisa menemukan sekumpulan kerbau milik warga yang merumput di sisi jalan. Dan yang paling penting, kalian nggak perlu membayar tiket masuk alias gratis. Kalian hanya perlu mengeluarkan uang parkir sebesar Rp 2ribu untuk motor dan Rp 5ribu untuk mobil. Jauh lebih terjangkau, kan?
#4 Harus berjuang melewati jalan sempit dan rusak sebelum bisa sampai ke Pantai Ngiroboyo Kecamatan Donorojo Pacitan
Pantai Ngiroboyo siap menyuguhi kalian dengan akses jalan yang menegangkan. Untuk sampai ke bibir pantai, kalian harus melewati jalanan yang sempit dan rusak di sana-sini. Sesaat sebelum sampai pantai, kendaraan kalian juga harus bergelut dengan banyak turunan curam. Mutlak, kendaraan dan mental harus dalam kondisi prima.
Tak hanya itu, kondisi jalan pantai ini juga terhitung masih sepi. Akan sulit untuk mencari bengkel jika tiba-tiba terjadi kerusakan pada kendaraan. Ditambah, penerangan di sepanjang jalan menuju pantai juga masih minim. Jika nggak terbiasa, sangat nggak disarankan untuk berkunjung ke sini setelah matahari terbenam.
Meski demikian, ketika sampai di pantai, kalian akan disuguhi hamparan pasir hitam dipadukan dengan pertemuan Sungai Maron dan Samudra Hindia yang apik. Makanya, ombak di sini sangat kuat, cocok untuk surfing namun tidak untuk berenang. Nah, kalau kalian butuh menepi dari keramaian kota, kunjungan ke Pantai Ngiroboyo Pacitan akan terasa sangat pas, walaupun perlu menerjang jalan yang bikin kendaraan ampun-ampunan.
Demikian empat pantai yang sebaiknya dihindari saat pertama kali berkunjung ke Pacitan. Sebagai warga Pacitan, saya hanya ingin semua orang memiliki pengalaman menyenangkan saat berkunjung ke kabupaten kecil ini. Jangan sampai liburan kalian terganggu karena akses sulit atau kondisi pantai yang terlampau ramai. Jadi, setelah membaca artikel ini, kalian ingin menghindar atau justru tertantang untuk datang?
Penulis: Titah Gusti Prasasti
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Pacitan (Hampir) Bisa Mengalahkan Banyuwangi dan Malang, tapi Kalah Gara-gara Satu Hal Ini.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
