Pantai Sijile, Pantai Indah yang Harus Dikunjungi kalau Kalian Main ke Situbondo

stereotip anak laut pantai sijile baluran mojok

pantai sijile baluran mojok

Sijile merupakan salah satu dari sekian banyaknya pantai di Pesisir Baluran. Pantai Sijile ini secara administratif masih masuk ke dalam wilayah Taman Nasional Baluran, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Pantai ini sangat disayangkan jika tak kalian kunjungi saat kalian berencana ke Pulau Bali melalui jalur pantura.

Jadi, saya di sini akan berbagi cerita mengenai pantai yang super duper cantik ini.

Asal nama Pantai Sijile tak lepas dari lidah masyarakat Situbondo yang mayoritas berbahasa Madura (bersuku Madura). Sijile (Sè Jhilâ) dalam bahasa Madura memiliki arti Si (sè) Lidah (jhilâ). Huruf e pada kata Sijile itu bunyinya seperti pada huruf e pada kata “gertak”. Sebutan “Si Lidah” itu karena memang pasir di pantai tersebut bentuknya menyerupai lidah yang menjulur saat air laut surut.

Akses untuk sampai ke pantai ini sangatlah susah, hanya bisa ditempuh lewat jalur darat dan jalur laut. Jika lewat jalur darat, pengunjung hanya bisa menggunakan kendaraan beroda dua karena jalannya yang sempit dan tidak cukup untuk kendaraan beroda empat. Serta, jalur darat ini hanya bisa dilalui saat musim kemarau saja. Pada saat musim hujan jalur darat ini tidak bisa dilewati karena jalannya becek dan berlumpur. Sebenarnya bisa sih jika kalian mau jalan kaki.

Dan jalur yang kedua ialah lewat jalur laut. Nah jalur laut ini jalur yang sangat enak karena kita  hanya duduk santai di atas perahu tanpa mengarungi jalur darat yang berbatu dan berdebu. Mau pake jalur darat atau jalur laut, tujuan akhirnya tetaplah sama yakni menuju Pantai Sijile.

Nah, di sini saya cuma mau bahas perjalanan menuju ke pantai tersebut lewat jalur darat. Sebab, jalur darat menurut saya lebih menyenangkan daripada jalur laut. Melalui jalur darat kita bisa merasakan sensasi hutan rimba khas Baluran “Afrika van Java”. Perjalanan dimulai dari pos RPTN Watunumpuk. Di pos tersebut pengunjung akan dimintai tiket untuk masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Baluran. Biayanya murah kok cuma 11 ribu rupiah. Lima ribu untuk sepeda motornya, lima ribu untuk karcis masuk, dan seribu rupiah untuk asuransi.

Setelah membayar tiket, cus langsung masuk menyusuri jalan setapak di Hutan Baluran. Jalan ini sangatlah sempit hanya bisa dilalui oleh satu kendaraan saja. Jika kita berpapasan dengan kendaraan lain dari arah berlawanan, salah satu pengendara haruslah mengalah untuk menepi agar bisa lewat satu sama lainnya. Selain itu medan jalannya berbatu dan berkelok-kelok. Namun, pengunjung bisa melihat indahnya Tanah Baluran yang mendapat julukan Afrika van Java. Pengunjung juga bisa melihat gagahnya Gunung Baluran saat perjalanan menuju Pantai Sijile ini.

Sekitar 30-40 menitan dari pos RPTN Watunumpuk, pengunjung akan sampai di pos selanjutnya yakni pos RPTN Labuhan Merak. Di pos ini, kita harus melapor terlebih dahulu kepada petugas dengan menunjukkan tiket tadi. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga dan mengawasi TN Baluran dari oknum-oknum perusak. Di pos ini sebenarnya terdapat sebuah pantai yakni Pantai Bilik. Kita bisa beristirahat sejenak di sini sebelum melanjutkan perjalanan menuju Pantai Sijile.

Saya akan melanjutkan perjalanan menuju Pantai Sijile. Dari pos RPTN Labuhan Merak, pantai ini berada di sebelah utara. Jalan menuju Sijile ini cukup lurus ke arah utara sampai ke ujung pantai. Nah, saya telah sampai di Pantai Sijile.

Pantai ini memiliki pasir putih yang sangat halus dengan air laut yang sangat bening. Saking beningnya, ikan-ikan kecil bisa terlihat dari sini. Ombak di pantai ini sangatlah kecil, kita serasa berada di danau atau laguna. Di pantai ini, kita juga bisa lihat Gunung Baluran yang berdiri dengan kokohnya. Membuat setiap pengunjung ingin terus berlama-lama di pantai ini.

Saya kemudian berjalan menuju pasir pantai yang berbentuk lidah itu. Dan ternyata air laut sedang surut sehingga saya bisa melihat secara jelas bentuk pasir pantai yang berbentuk seperi lidah yang menjulur ke arah Gunung Baluran yang dihiasi hutan-hutan. Masyaallah.

Pantai ini memanglah belum memiliki fasilitas umum yang memadai karena tempat ini masih belum dikelola oleh Pemkab. Namun, Pemkab Situbondo akan segera membangun infrastruktur dan fasilitas di pantai ini beserta pantai-pantai lain di TN. Baluran. Kita doakan saja semoga segera terealisasi

BACA JUGA Pantai Rako: Pesona Wanita Bertubuh seksi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version