Jogja terkenal dengan seabrek pantai di daerah Gunungkidul serta beberapa di Bantul dan sekitarnya. Wisatawan yang melancong ke Kota Pelajar ini sudah pasti memasukkan pantai sebagai destinasi utama. Setiap pantai di Jogja memiliki ciri khas tersendiri. Misalnya pantai-pantai di Gunungkidul umumnya berpasir putih serta terdapat tebing karst menjulang tinggi. Sementara itu pantai selatan di Bantul cenderung memiliki ombak besar dan pasir yang lebih gelap seperti Pantai Parangtritis dan Pantai Depok.
Selain bermain air, ada satu hal yang bisa kita lakukan di pantai Jogja, yakni menyantap seafood hasil tangkapan nelayan yang masih fresh. Bicara soal kuliner seafood pinggir laut, Pantai Depok menjadi salah satu yang cukup terkenal. Sewaktu tinggal di Jogja, saya cukup sering menyantap hidangan laut di pantai yang bersebelahan dengan Parangtritis ini. Ada sederet warung makan seafood di bibir Pantai Depok yang bisa kita kunjungi.
Saya tahu kalau tempat makan seafood enak di Jogja sudah menjamur. Bahkan mungkin banyak orang yang mempertanyakan, “Ngapain sih jauh-jauh ke Pantai Depok cuma buat makan seafood? Di kota juga banyak, tinggal pilih!” Tetapi ada alasannya kenapa saya—dan mungkin kalian juga—memilih melakukan perjalanan panjang dari pusat kota Jogja untuk bisa sampai di Pantai Depok.
Rasa makanan yang ditawarkan sebanding dengan jarak tempuh
Perjalanan menuju Pantai Depok bukan cuma 5 menit apalagi dari pusat kota Jogja. Butuh waktu sekitar 1 jam lebih dikit untuk bisa sampai di sini, entah itu naik motor atau mobil. Tetapi kalau kamu tinggal di daerah Bantul dan sekitarnya, jarak tempuhnya mungkin sekitar 30 menitan saja.
Sejujurnya saya selalu bersemangat jika diajak ke pantai ini meskipun pasirnya gelap dan kurang bersih. Ombak di Pantai Depok pun terlalu besar seperti di Pantai Parangtritis. Untungnya, aroma bakaran seafood yang menggugah selera menambah nilai plus pantai yang memiliki Tempat Pelelangan Ikan (TPI) ini.
Warung seafood yang berjejer di Pantai Depok memang sudah terkenal di kalangan wisatawan maupun warlok. Jika ingin pilih-pilih sendiri, kamu bisa membeli dulu hasil tangkapan laut di pasar, lalu dimasak di tempat makan. Kalau saya sih nggak mau repot, jadi biasanya langsung memesan di salah satu kedai favorit yang lokasinya pas menghadap laut.
Untuk rasa nggak usah diragukan lagi, semuanya fresh dan nggak amis. Saya biasa memesan ikan bakar cakalang, cumi atau udang goreng tepung, dan kerang goreng. Jangan lupa pesan sambal bawang dan sambal kecap yang akan menambah kenikmatan rasa seafood pinggir pantai ini.
Menyantap seafood lezat sambil menatap lautan lepas Pantai Depok merupakan healing terbaik versi saya. Harga makanan di sini nggak terlalu mahal kayak di restoran seafood yang ada di kota. Biasanya saya membayar Rp150 ribu untuk makan berdua dengan porsi jumbo. Sepadan dengan jarak tempuhnya. Nggak ada kata mager untuk makan seafood langsung di Pantai Depok, sih.
Nggak terlalu jauh jika dibandingkan ke pantai yang ada di Gunungkidul
Saya akui barisan pantai Gunungkidul memang yang paling cantik di Jogja. Pasir putih berpadu air laut biru tosca mirip seperti di Bali. Namun saya jarang mau ke sana karena jauhnya minta ampun. Butuh waktu setidaknya 1,5 jam bahkan ada yang hampir 3 jam perjalanan untuk bisa sampai ke pantai-pantai yang ada di Gunungkidul. Duh, belum sampai sudah capek duluan di jalan.
Makanya daripada kelamaan di perjalanan, saya lebih memilih pergi ke Pantai Depok. Bisa lihat sunset sekaligus makan seafood enak. Saya pernah menikmati seafood di beberapa pantai yang ada di Jogja, salah satunya Pantai Ngrenehan Gunungkidul. Rasanya enak juga, tapi tetap seafood di Pantai Depok yang jadi juara.
Sayangnya, tiket masuk Pantai Depok kini terlalu mahal
Terlepas dari kelezatan seafood di Pantai Depok, ada satu hal yang agak mengganggu bagi saya, yaitu tiket masuk yang terlalu mahal. Saya mengunjungi pantai ini terakhir kali bulan Mei kemarin dan terkejut dengan harga tiket masuk yang naik, yakni menjadi Rp15 ribu per orang. Biaya ini disamakan dengan Pantai Parangtritis di sebelahnya. Saya pikir harga ini dimodifikasi karena motor saya kebetulan plat luar Jogja, eh, ternyata di karcis memang tertera segitu.
Kenapa saya bisa sekaget itu? Soalnya tahun lalu saya ke sana tiket masuknya hanya Rp7.500 per orang. Hal ini selalu menjadi pertimbangan utama saya kalau mau ke Pantai Depok. Sebenarnya kalau tiket masuknya jadi Rp10 ribu per orang masih masuk akal, ditambah parkir Rp2 ribu. Tapi kalau sekarang naik sampai Rp15 ribu padahal belum ada perubahan yang signifikan, tentu saja bikin saya berpikir ulang kalau mau ke sini.
Saya berharap tiket masuk ke pantai ini bisa lebih ramah bagi pengunjung yang datang. Kalau memang mau dinaikkan, ya harus ada perubahan dan perbaikan fasilitas. Sayang sekali kalau kenikmatan seafood di Pantai Depok ini tak bisa dinikmati semua orang hanya karena tiket masuknya yang semakin mahal.
Penulis: Rachelia Methasary
Editor: Intan Ekapratiwi
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.














