Dunia kerja hampir selalu memproduksi cerita baru dalam setiap prosesnya. Betul-betul nggak ada habisnya. Dari situasi yang menyenangkan sampai membagongkan pun ada. Pokoknya, selalu ada kisah yang bisa dibagikan untuk dijadikan bahan diskusi, menambah wawasan, atau sekadar direnungkan. Salah satu kisah yang kerap kali terjadi adalah tentang penipuan berkedok info lowongan kerja. Dengan segala modusnya, ini bukanlah hal yang baru-baru amat terjadi.
Praktik penipuan mengandalkan info lowongan kerja paling mendasar sebetulnya punya satu template yang sangat mudah dikenali: meminta sejumlah biaya tertentu kepada para pencari kerja. Memanfaatkan antusiasme mereka secara serampangan. Itu kenapa, saat ini sejumlah perusahaan sudah mewanti-wanti sejak awal dan memberi pengumuman tiap kali posting info lowongan kerja: proses seleksi karyawan/perekrutan tidak memungut biaya sepeser pun. Waspada terhadap segala bentuk penipuan.
Edukasi tersebut memberi dampak positif. Hasilnya, disadari atau tidak, saat ini para pencari kerja semakin aware dan berpikir ulang jika diminta sejumlah biaya tertentu saat mengikuti proses seleksi karyawan. Ingat selalu hal ini: kita mencari kerja untuk mendapatkan uang, bukan malah mengeluarkan sejumlah uang.
Seakan ingin dianggap berinovasi, para penipu berkedok info lowongan kerja ini punya cara lain untuk melakukan modus tipu-tipu lainnya dengan cara mengirim email berisikan pemberitahuan atau undangan proses seleksi karyawan mengatasnamakan perusahaan tertentu yang sudah memiliki nama besar. Harapannya, tentu saja agar ada yang “tersangkut jaring” dan terbuai nama besar tersebut. Mereka memanfaatkan kelengahan juga ketidaktelitian para pencari kerja.
Terkait modus tersebut, ada beberapa tindakan antisipatif yang sangat mudah dilakukan jika mendapat email serupa.
Pertama, cek email kalian pada kolom terkirim untuk membantu mengingat kembali. Apakah sebelumnya pernah kirim lamaran untuk posisi dan ke perusahaan tersebut? Lalu, apakah menggunakan domain resmi? Kalau memang sumbernya berdasarkan referensi, baiknya ditanyakan dari siapa atau dari mana. Atau, bisa juga cek semua platform portal pencari kerja. Lakukan langkah serupa. Cek history lamaran. Apakah memang betul sampeyan pernah apply ke perusahaan atau tidak sama sekali.
Kedua, cek surat pemberitahuan atau undangan dengan teliti. Bagaimana isi pesannya, di mana lokasinya, jika ada rincian biaya dibebankan kepada siapa. Jika yang mengundang adalah betul perusahaan besar atau ternama, proses biasanya akan dilangsungkan secara online (dan tetap profesional) atau diundang langsung datang ke kantor. Nggak mungkin diarahkan ke tempat yang terpencil, jauh dari keramaian, atau alamatnya nggak jelas, dong?
Jika dalam surat pemberitahuan abal-abal ada permintaan sejumlah biaya, langsung abaikan saja. Lain halnya jika memang ada informasi atau kesepakatan tambahan satu dan lain hal terkait tes kesehatan dan sebangsanya. Namun, semisal nggak ada, kembali kepada penjelasan yang sudah disebutkan sebelumnya. Entah kenapa, surat pemberitahuan yang dikirim oleh penipu ini juga hampir selalu nggak eye catching dan isinya njlimet. Biar saya sederhanakan: jelek dan norak.
Ketiga, jangan mudah terpancing iming-iming gaji yang besar. Juga hati-hati dalam mengirim kartu identitas tanpa alasan yang bisa dipertanggungjawabkan. Belum apa-apa sudah minta kirim KTP atau kartu keluarga. Kalau nggak, bisa-bisa malah disalahgunakan dan efeknya ngeri-ngeri sedap. Jadi, sebisa mungkin harus dijaga. Dimulai dari diri sendiri.
Selain itu, cek juga persyaratan dan info lowongan kerja yang sudah dilampirkan. Satu yang pasti, nggak semua lowongan yang dibuka terus menerus atau secara berkala terindikasi penipuan. Sebab, hampir semua perusahaan berbasis BPO atau outsourcing, akan selalu membuka lowongan pekerjaan untuk disalurkan ke berbagai klien yang sedang membutuhkan karyawan. Paling tidak, bisa dijadikan sebagai untuk talent pool (database kandidat potensial) yang bisa diproses lebih lanjut di kemudian hari.
Perlu diingat juga bahwa penipuan berkedok info lowongan pekerjaan ini bisa menyasar siapa pun. Nggak peduli status kalian. Apakah mahasiswa, fresh graduate, ataupun yang sudah berpengalaman. Jadi, berhati-hati dan melakukan kroscek terlebih dahulu adalah hal wajib bagi siapa pun yang sedang mencari peluang baru di perusahaan mana pun. Jika tidak, bisa-bisa sampeyan malah menjadi korban selanjutnya dari kelicikan para penipu berkedok info lowongan kerja yang nggak ada kapok-kapoknya itu.
BACA JUGA Wahai Pelamar Kerja, Kesan Pertama Itu Penting! dan artikel Seto Wicaksono lainnya.