Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Panduan Mengikuti Festival Midsommar: Spoiler Alert!

Ifan Afiansa oleh Ifan Afiansa
4 September 2019
A A
midsommar

midsommar

Share on FacebookShare on Twitter

Hari kemerdekaan kemarin mungkin disambut gundah gulana bagi sebagian orang, mungkin saja terkhusus saya sendiri. Sebab musababnya Midsommar batal rilis di bioskop-bioskop kesayangan. Dalam salah satu tweet distributor film Midsommar, Feat Pictures menyatakan bahwa Midsommar batal tayang pada tanggal 21 Agustus kemarin—yang juga sebenarnya sempat diundur pada tanggal 3 Juli—dan akan diundur hingga pada waktu yang belum ditentukan.

Sontak kabar ini ditanggapi beragam oleh netizen-netizen pecinta film. Beragam sambatan ditujukan pada LSF, karena pembatalan tersebut diduga terlalu banyak hal yang musti disensor karena tidak patut ditunjukkan untuk warga Indonesia yang berbudaya ketimuran ini. Karena kabar ini berpapasan dengan hari kemerdekaan, ada pula netizen yang mendramatisesyen dengan mengatakan, “buat apa merdeka tapi masih ada praktik sensor di mana-mana?”

Hmm gini lho, masa arti merdeka diartikan bebas dari segala aturan yang membelenggu? Kan nggak begitu. Daripada saya mengoceh soal Undang-Undang Nomor 33 tahun 2009 tentang Perfilman atau Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2014 tentang Lembaga Sensor Film, ya lebih baik sadar dong pada kenyataan sosial di negara kita yang masih menganggap beberapa hal tak elok untuk disaksikan publik, dan sudah semestinya yang jadi urusan publik itu jadi urusan negara, kan? Bukan urusan negara ngurusin hal privat kan? Iya, kan? Iya, kan? hehe

Namun kabar pembatalan itu berubah menjadi kabar gembira, ketika Feat Pictures mengumumkan Midsommar akan ditayangkan resmi pada tanggal 11 September—yang akan pula dirilis sneak peek-nya pada tanggal 7 September. Oh, senang sekali hati saya mendengar kabar ini. Tapi, tunggu dulu, rupanya LSF menyensor sekitar sembilan menit dari total 147 menit durasi Midsommar yang dirilis secara global. Ketimbang marah-marah, mungkin saya ingin memberikan sedikit yang saya tahu hal-hal yang akan disensor di Midsommar.

Sebelum ke sana, secuil sinopsis Midsommar menceritakan tentang sepasang anak muda yang tengah di ujung  tombak perkara hubungan mereka, kemudian memutuskan mendatangi sebuah festival musim pada di Swiss. Namun tak ayal, warga lokal mulai menujukkan gelagat yang tidak beres begitu memasuki ritual pemujaan berhala.

Dari trailer-nya, terlihat Midsommar merupakan film yang sangat-sangat cerah, terlihat ada secercah cahaya mentari siang, riasan bunga-bunga, senyuman dan sambutan warga lokal yang mengenakan pakaian putih-putih. Sekilas dari itu semua, terlihat Midsommar tidak seperti fim horor pada umumnya. Namun semua itu menjadi kebrutalan yang musti dicabik-cabik sensor. Apa saja kah itu?

*tentu ini akan spoiler, bagi yang ingin menonton tanpa spoiler, boleh skip terlebih dahalu, tetapi bagi yang kepo dan ingin memaklumi sensor-sensor dalam film ini, yha monggo~

Berdasarkan parental guide di IMDb, Midsommar memuat adegan mengosumsi rambut kemaluan dan darah haid. Yeah, sangat-sangat menjijikkan dan memualkan kan? Sudah paham mengapa film ini memuat  cukup banyak sensor? Membayangkan saja raut muka bapak-ibu di LSF saat menyaksikan film ini? Ini berat, Dilan saja tidak sanggup.

Baca Juga:

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual!

Alasan Golden Theater Kediri Masih Bertahan dan Tetap Ada di Hati Masyarakat Kediri

Sudah? Itu saja? Tentu belum. Nudity (ah, atau ketelanjangan) juga akan cukup kental sepanjang film berlangsung. Bahkan versi yang dirilis global pun juga mengalami penyunatan sekitar 24 menit dari versi uncut yang berdurasi 171 menit—dan kabarnya juga hanya akan ditayangkan terbatas. Sebagaimana yang kubilang sebelumnya, tone Midsommar yang sangat cerah hingga kita dapat menyaksikan semua dengan jelas, termasuk tubuh beberapa pemain tanpa sehelai pakaian.

Selain adegan-adegan yang entah bikin horny atau trauma itu, terdapat pula beragam adegan sadis dan brutal, seperti menguliti tubuh, membakar orang hidup-hidup, mengenakan topeng dari kulit manusia hingga memasangkan tubuh hewan di tubuh manusia. Argh, saya menuliskan ini pun sebenarnya sudah cukup merinding. Bagaimana bapak-ibu LSF?

Jadi bagaimana? Sudah memaklumi alasan film ini cukup memuat sensor sadis? Sudah memahami beratnya bapak-ibu LSF saat menonton film ini dengan durasi 147 menit? Dan yang lebih penting, sudah siapkah untuk mengikuti festival Midsommar?

Ah iya, saya hampir kelupaan Midsommar punya seekor beruang. Entah ada apa dengan beruang ini? Penasaran? Saya pun penasaran. (*)

BACA JUGA Jualan Cilok Dekat Lokasi KKN di Desa Penari: Cerita Versi Kang Cilok atau tulisan Ifan Afiansa lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 September 2019 oleh

Tags: batal tayangBioskopFilmHororkekasihlembaga sensor filmlsfMidsommarPercintaansadistayang
Ifan Afiansa

Ifan Afiansa

ArtikelTerkait

Film-film Wes Anderson Adalah Pemuas Estetika Visual yang Seksi terminal mojok.co

Film-film Wes Anderson Adalah Pemuas Estetika Visual yang Seksi

13 Desember 2020
reuni malapetaka

Reuni yang Berujung Malapetaka

23 Juni 2019
5 Istilah Seputar Percintaan Gen Z yang Perlu Diketahui Generasi Lain

5 Istilah Seputar Percintaan Gen Z yang Perlu Diketahui Generasi Lain

4 Juni 2024
J-Walk Mall Jogja Bikin Kapok Pengunjung yang Datang

J-Walk Mall Jogja Bikin Kapok Pengunjung yang Datang

22 Februari 2024
4 Dosa Penonton Bioskop Jogja yang Mengganggu dan Sulit Dimaafkan Mojok.co

4 Dosa Penonton Bioskop Jogja yang Mengganggu dan Sulit Dimaafkan 

18 September 2025
5 Alasan Saya Nggak Butuh Kehadiran Bioskop

5 Alasan Saya Nggak Butuh Kehadiran Bioskop

25 Maret 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.