Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Pak Ma’ruf Amin, Nggak Perlu Meminta Anak Muda untuk Jangan Tunda Nikah. Mau Bayarin Emangnya?

Mohammad Faiz Attoriq oleh Mohammad Faiz Attoriq
18 Mei 2023
A A
Pak Ma’ruf Amin, Nggak Perlu Meminta Anak Muda untuk Jangan Tunda Nikah. Mau Bayarin Emangnya?

Menikah (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Wapres RI, Pak K.H. Ma’ruf Amin memberikan anjuran kepada generasi muda untuk jangan menunda menikah. Kata beliau agar pertumbuhan penduduk seimbang. Menurut beberapa sumber, di 2045 nanti, angka pertumbuhan penduduk usia produktif (usia muda saat ini) bakal menyusut daripada untuk usia lanjut.

Sekarang banyak fenomena generasi muda yang dipenuhi generasi Z dan milenial cenderung menunda pernikahan dengan berbagai alasan, mulai dari fokus ke pendidikan setinggi-tingginya hingga karier. Ini kontras dengan masa Generasi Boomers, ada yang sudah nikah di usia setengah awal dari kepala 2, bahkan ada yang 16-19 tahun sudah nikah.

Zaman sudah berubah, dari yang bangga dengan nikah muda berganti menjadi memprioritaskan pendidikan, karier, dan kesehatan mental tentunya. Nggak salah kok, hanya karena tuntutan zaman dan beban yang sudah berganti: lebih berat ketimbang zaman dulu.

Problematik

Anjuran tersebut terkesan terburu-buru. Saya menebak pola pikir beliau yang mementingkan kuantitas ketimbang kualitas pernikahan. Ini juga terkesan memaksa, kenapa? Karena beliau ingin mendongkrak populasi masyarakat semata, bukan kualitas.

Kita lihat, jumlah penduduk Indonesia sebesar 273,52 juta jiwa dengan 7,99 juta di antaranya pengangguran. Belum lagi ada masalah gangguan kejiwaan di usia muda yang bakal jadi sandungan target Indonesia produktif di 2045 lantaran melonjak sejak pandemi Covid-19.

Kenapa saya ambil data pengangguran dan masalah mental? Keduanya akan menghambat produktivitas Indonesia di tahun 2050. Maksudnya, percuma meminta jangan tunda nikah agar pertumbuhan penduduk produktif nggak jomplang dengan generasi tua, kalo kualitasnya masih belum layak.

Di kondisi usia nikah yang agak ditunda saja sudah ada masalah pengangguran dan kesehatan mental, apalagi kalo jangan menunda nikah agar bisa bereproduksi lebih dini dan punya anak banyak, atau jangan childfree, yang ada pengangguran banyak dan kesehatan mental semakin terganggu. Kita lihat, banyak lowongan kerja yang minta calon pekerjanya punya spek dewa, bagaimana nggak bikin depresi?

Justru mendapat mudarat

Sebagai ahli di bidang agama, seharusnya Pak Ma’ruf Amin paham dengan kaidah “Menghindari mudarat lebih diutamakan daripada mendapatkan manfaat”. Mengejar angka penduduk produktif memang mendapatkan manfaat: demografi Indonesia bagus di 2050, tapi kalo semakin maju usia nikahnya, justru dapat mudarat.

Baca Juga:

Menghitung Penghasilan Minimal Setelah Menikah Versi 2025, Punya Gaji 7 Juta Baru Bisa Hidup Nyaman!

4 Pertanyaan Basa-Basi yang Dibenci Pengantin Baru

Semakin muda menikah, semakin banyak mudaratnya. Pertama, ketidaksiapan mental untuk nikah muda, kalo dipaksa justru menimbulkan konflik dan bahkan baby blues sampai anak sendiri dibunuh karena stres. Kedua, nikah muda tapi finansial belum siap sama dengan bunuh diri. Sekarang biaya hidup meroket, menghidupi diri sendiri saja ngos-ngosan apalagi keluarga, ada loh kasus bunuh diri karena nggak sanggup menafkahi keluarga.

Dari sini seharusnya semua tahu, generasi muda sekarang menunda nikah karena mereka sadar kalo hidup semakin berat, kebahagiaan tanpa beban lebih banyak lagi sekarang jadi prioritas, bukan kebahagiaan sesaat berupa pernikahan.

Utamakan kualitas, bukan kuantitas

Tanpa mengurangi rasa hormat, saya meminta pengertian Pak Ma’ruf Amin, nggak selamanya menunda pernikahan itu buruk. Mungkin di zaman Anda nikah muda sah-sah saja, tapi di zaman ini menikah di saat yang tepat adalah prioritas meski usianya telat. Sahabat Ali bin Abi Thalib R.A. pernah berkata “Didiklah anak sesuai dengan zamannya karena mereka hidup pada zamannya, bukan pada zamanmu.”

Seharusnya, Anda jangan mengutamakan kuantitas penduduk, melainkan kualitas. Dengan nihil kasus pengangguran dan gangguan jiwa, mau jumlahnya sedikit pun Indonesia tetap produktif. Mungkin kalo anjurannya ditujukan ke Jepang masih logis.

Penulis: Mohammad Faiz Attoriq
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kehidupan Mereka yang Nekat Nikah Muda

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 Mei 2023 oleh

Tags: Ma'ruf AminmenikahMenunda pernikahan
Mohammad Faiz Attoriq

Mohammad Faiz Attoriq

Si pria random yang tubirnya meletup-letup

ArtikelTerkait

4 Sikap Menyebalkan dari Orang yang Baru Menikah terminal mojok.co

4 Sikap Menyebalkan dari Orang yang Baru Menikah

27 Februari 2021
beda prinsip

Beda Prinsip Juga Masalah Berat Selain Beda Agama

14 Agustus 2019
Waktu Buat Nagih-Nagih, Giliran Anaknya Lahir Kabur

Waktu Buat Nagih-Nagih, Giliran Anak Lahir Kabur

5 Desember 2019
segera menikah punya kakak mau nikah itu mengesalkan mojok.co

Dilema Karena Diminta Segera Menikah Sekaligus Dibuat Ragu Oleh Ibu

29 Juni 2019
rumah hunian pengantin baru

Pilihan Rumah Hunian Untuk Pengantin Baru

23 Mei 2019
Menyelisik Mitos Larangan Menikah di Bulan Safar pada Masyarakat Sunda Terminal Mojok

Menyelisik Mitos Larangan Menikah di Bulan Safar pada Masyarakat Sunda

16 Februari 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.