Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pacarannya Sama Dia, Nikahnya Sama Saya. Terus Saya yang Salah?

Reni Soengkunie oleh Reni Soengkunie
20 September 2019
A A
nikahnya

nikahnya

Share on FacebookShare on Twitter

Kerap kali saya membaca postingan beberapa teman yang mengeluh bahwa mereka sudah berpacaran bertahun-tahun dengan kekasihnya, tapi akhirnya pacarnya itu justru nikahnya sama orang lain. Sedih dan tragis. Tapi kalau mereka sudah putus atau bahkan dari awal tak memiliki hubungan yang jelas, maka seharusnya bebas dong ya si mantan ini mau nikahnya sama siapa. Kenapa mereka merasa menjadi pihak yang dirugikan dan dikecewakan? Bahkan tak jarang menuding calon istri atau suami sebagai perebut jodoh orang.

Saya tahu, mungkin tak mudah bagi sebagian orang untuk menerima kenyataan bahwa orang yang masih dicintainya akan hidup bahagia dengan orang lain. Bagaimana pun juga, pernah ada cinta, tawa, dan kebahagian yang pernah dijalani bersama. Jadi saya maklum. Tapi, untuk menyudutkan pihak lain sebagai orang yang kejam dan menganggap istri atau suami mantan kekasihnya ini sebagai seorang penjahat tentu bukan hal yang etis, mengingat bahwa hubungan keduanya sudah berakhir.

Ketika saya mengenal suami saya, posisi dia sudah putus dengan kekasihnya. Putus loh ya, jadi di sini saya bukan pihak ketiga yang menggoda kekasih orang. Dia putus pada bulan Maret dan kenal saya bulan September. Kala itu dia memang bilang, kalau dia sudah berpacaran dengan seorang gadis selama tiga tahun dan putus beberapa bulan lalu. Setelah kenal, saya merasa cocok, tapi saya memang jenis orang yang tak suka berpacaran lama-lama. Saya merasa, kalau sudah cocok yah sudah kita serius.

Akhirnya dia setuju dan beberapa bulan kemudian dia melamar saya. Dan dua bulan kemudian, kami menikah. Sebuah proses perkenalan yang singkat dan praktiskan ya. Menurut saya, sampai kapan pun kita tak akan pernah bisa benar-benar mengenal keseluruhan seseorang. Jadi, untuk menilai seseorang saya cuma memiliki beberapa poin yang menurut saya wajib dimiliki oleh pasangan saya kelak. Tanggung jawab, memiliki prinsip, dan tidak suka ita itu. selebihnya, saya merasa bahwa setiap manusia pasti memiliki kekurangan.

Setelah menikah, saya baru tahu kalau si mantan suami saya ini merasa bahwa saya ini pencuri kekasih orang. Bagi dia, harusnya dia yang jadi istrinya bukan saya. Pacarannya sama dia, masa malah nikahnya sama saya. Banyak orang juga, menuding saya sebagai pencuri jodoh orang. Kadang saya mikir, salah saya di mana sih, kok mantannya itu marah sama saya dan orang-orang ikutan menyudutkan saya? Tak jarang mereka membanding-bandingkan saya dan mantan kekasih suami saya itu.

Harusnya saya dong ya yang marah, bukan mantan pacar suami saya. Gara-gara dia, duit suami yang harusnya masuk ke kantong istrinya justru dihabiskan buat bayarin nonton film, traktir makan, dan bayarin ini itu mantannya. Saya nggak pernah menggoda kekasih orang ya, Mbak! Saat kenal suami saya bahkan saya dikasih lihat chat dia yang sudah putus dengan mantan kekasihnya itu. Jadi jika akhirnya kisah cinta dia nggak seindah yang dia inginkan, kenapa marahnya sama saya?

Saya orang yang gak terlalu mengurusi masa lalu seseorang. Bagi saya, masa lalu dia yah masa lalu dia dan masa depan milik kita berdua. Kalau pun saya ini merebut kekasih orang, tentu dia juga bakalan mikir ulang. Toh, biasanya orang itu kalau mau cari selingkuhan juga cari yang lebih cantik atau minimal bening lah ya. Lah saya? Buluk, nggak bisa dandan, duit juga pas-pasan, bukan anak orang kaya, lalu kenapa juga dia milih saya.

Padahal mantan kekasih suami saya ini manis, bersih, anak orang kaya lagi. Kurang apa coba. Kok ya, ia masih aja memusuhi saya yang kayak gini ini. Atau jangan-jangan dia ngira kalau saya main dukun kali ya. wqwq

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

Kopi Lelet Lasem Itu Bukan Kopi, tapi Wujud dari Rasa Sakit Ditinggal ketika Sudah Sayang-sayangnya

Kalau kayak gini, saya berasa kayak Syahrini saja kan ya. Dibully netizen gara-gara nikah sama mantannya Luna Maya. Padahal Reno dan Luna kan sudah putus. Reno single, Syahrini single, keluarga merestui, dan semesta meng-iya-kan.

Jadi buat Mbak mantan yang sampai detik ini masih suka memantau story medsos saya, saya akan memberikan pesan.

Berdamailah dengan masa lalu, lagi pula sekarang ini kamu sudah jadi istri orang, kenapa masih saja mengurusi kehidupan mantan. Hiduplah dengan bahagia, Mbake! (*)

BACA JUGA Tiga Setia Gara: Bucin dan Toxic Love Relationship atau tulisan Reni Soengkunie lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 September 2019 oleh

Tags: asmarabucinCurhatMantanNikahPacaranreino barackstalkingsyahrini luna maya
Reni Soengkunie

Reni Soengkunie

Manusia yang suka mainan sama kucing, suka nonton video kucing, dan hobi ngobrol sama kucing. IG/Twitter: @renisoengkunie.

ArtikelTerkait

film india

Memangnya Kenapa Kalau Saya Suka Menonton Film India?

8 Agustus 2019
membuli jomblo

Suka Membuli Jomblo, Padahal Hubungannya Sendiri Toksik dan Bikin Melongo

3 Maret 2020
bucin alias budak cinta

Bucin, Identitas dari Gerakan Baru Anak Muda Abad Milenial

30 Mei 2019
Taman Seribu Janji, Saksi Bisu Kisah Asmara Mahasiswa UIN Malang

Taman Seribu Janji, Saksi Bisu Kisah Asmara Mahasiswa UIN Malang

30 Maret 2023
5 Cara Jadi Pendengar Curhat yang Baik seperti Master pada Serial Midnight Diner terminal mojok.co

5 Cara Jadi Pendengar Curhat yang Baik seperti Master pada Serial Midnight Diner

10 Desember 2020
kantin

Kantin Kejujuran dan Perilaku Darmaji (Dahar Lima Ngaku Siji)

29 Juli 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.