• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Otak Bisnis Orang Indonesia: Es Krim Viennetta pun Ditimbun dan Dijual dengan Harga Mahal

Atanasius Rony Fernandez oleh Atanasius Rony Fernandez
20 April 2020
A A
Surat Terbuka dari Es Krim Viennetta untuk Kalian Semua terminal mojok.co
Share on FacebookShare on Twitter

Otak bisnis masyarakat kita sangat mengagumkan, ketika ada sesuatu yang diburu banyak orang, ada saja orang yang menimbun dan menjualnya dengan harga lebih tinggi. Tidak hanya cairan pembersih tangan dan masker di saat pandemi virus corona dijual dengan harga mahal, bahkan es krim Viennetta juga diperlakukan serupa. Sungguh aduhai!

Seorang teman saya marah-marah di stori Instagramnya. Intinya dia bilang begini, dia pengin makan es krim Viennetta tapi susah sekali nemunya. Ketika dia tanya tempat beli es krim itu di teman yang sudah nyobain, temannya itu malah jawab beli di temannya yang lain. Dan harganya beda-beda, ada yang Rp50 ribu, Rp60 ribu, sampai Rp80 ribu. Dia ngedumel karena Viennetta berasal dari satu perusahaan yang sama, dan anehnya kok tidak bisa beli di toko-toko malah belinya di perorangan. “Wkwkwk funny!” tulis teman saya itu menutup sambatannya.

Saya penasaran apakah benar es krim Viennetta susah ditemukan. Saya coba cek akun medsos resmi supermarket di kota saya, dan ternyata es krim Viennetta memang sedang kosong. Beberapa teman juga sudah mencari ke minimarket-minimarket yang punya cabang sangat banyak itu, hasilnya nihil juga. Saya coba cek di grup jual beli online yang biasa jadi pusat jual beli online di kota saya, dan ternyata memang ada netizen yang menjualnya seharga Rp60 ribu.

Akhirnya orang menduga es krim Viennetta memang benar ditimbun dan dijual dengan harga mahal. Berita kecurigaan itu pun sudah ada di portal berita. Tampaknya memang ada beberapa orang yang naluri bisnisnya terpantik ketika mengetahui es krim legendaris yang muncul di tahun 1990-an dan sempat menghilang itu, bakal muncul lagi. Apalagi banyak orang dewasa yang pengin banget mencoba es krim itu karena saat masih kecil mereka tidak mampu membelinya.

Harga es krim itu dulunya memang relatif mahal bagi kebanyakan orang. Saat ini sebenarnya cukup mahal juga, tapi anak-anak kecil masa lalu yang saat ini kebanyakan sudah bekerja, pasti mampu membelinya untuk menuntaskan hasrat mereka.

Kondisi itu dimanfaatkan betul oleh orang-orang yang pandai melihat peluang bisnis. Mereka kemungkinan menimbun es krim Viennetta kemudian menjualnya kembali dengan harga lebih mahal. Praktik ini mengingatkan kita pada penjualan cairan pembersih tangan atau dan masker. Saat virus corona merebak, seketika masker hilang di pasaran dan harganya selangit. Cairan pembersih tangan juga begitu, harganya bisa naik dua sampai tiga kali lipat bahkan berlipat-lipat. Sialnya, orang-orang semacam itu tidak memandang keluarga atau teman, mereka tetap saja membanderol dengan harga tinggi.

Peluang bisnis memang terbuka lebar, es krim Viennetta viral dan dicari-cari oleh banyak orang. Ada permintaan yang tinggi sekali dari orang yang mengidamkannya. Selain mereka memang ingin mencicipinya, juga untuk memamerkan es krim itu di akun medsos masing-masing.

Permintaan yang tinggi itu menerbitkan ide brilian para pedagang online dadakan yang menjual apa saja tergantung musim. Tipe seperti ini banyak sekali, mereka akan menjual baju atau jilbab di satu saat, di saat lain menjual seprai, atau menjual buah musiman, bahkan menjual jersei klub bola di saat piala dunia. Jika kelereng viral, pasti mereka juga akan menjual kelereng.

Menimbun es krim Viennetta tentu saja akan menguntungkan karena banyak yang mencari. Orang-orang yang mengidamkan sesuatu kadang tidak rasional saat berbelanja, apalagi kalau barangnya sulit didapat. Harga yang mahal pun kerap tidak dipedulikan. Kesempatan emas bagi para penimbun untuk menjualnya dengan harga mahal. Mereka tentu saja yakin barangnya akan habis dan tidak sampai kedaluwarsa karena senantiasa akan ada yang membelinya, setinggi apa pun harganya.

Meskipun ide mereka brilian, tapi kok rasanya kurang etis gitu. Semacam tidak berperikemanusiaan kepada orang yang menunggu puluhan tahun untuk sekadar mencicipi es krim. Tidak sedikit yang keinginan masa kecilnya terpaksa dikubur dalam-dalam karena mengetahui es krim Viennetta yang iklannya sering tayang di teve sudah tidak ada lagi. Kemudian kebahagiaan mereka seolah bangkit dari kubur ketika tahu es krim Viennetta akan ada lagi.

kupikir hanya mitos saja, ternyata di Wates Kulon Progo juga ada kasus beginian?? maaf ya mba mas indomart aku berhasil menemukan? #viennetta pic.twitter.com/FGDG0DlV6N

— Pia (@napiachhh) April 18, 2020

Postingan kerinduan pada Viennetta ramai lalu lalang di jagat medsos. Artikel-artikel yang membahas Viennetta silih berganti tayang di berbagai media massa. Seolah semua orang ikut merayakan kebangkitan Viennetta.

Dengan kenyataan itu, sebaiknya janganlah kebahagiaan bersama itu dinodai dengan sulitnya mencari es krim Viennetta. Masak saat masih kecil tidak bisa beli karena tidak ada uang, eh sudah dewasa dan bekerja malah sulit membelinya karena ulah penimbun yang bikin barangnya jadi langka dan mahal. Sungguh satu perbuatan yang bisa melukai hati orang yang telah lama mengidam-idamkannya.

BACA JUGA Orang Kaya Sibuk Panic Buying, Orang Miskin Cuma Bisa Nontonin dan tulisan Atanasius Rony Fernandez lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 April 2020 oleh

Tags: Bisnises krimpenimbunviennetta

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Atanasius Rony Fernandez

Atanasius Rony Fernandez

ArtikelTerkait

Mixue di Bandung Fenomena Kelp Shake di Dunia Nyata Terminal Mojok

Mixue di Bandung: Fenomena Kelp Shake di Dunia Nyata

29 Desember 2022
Nggak kayak Karyawan SCBD, 5 Alasan PNS Nggak Perlu Bikin Video Flexing Kantor Terminal Mojok.co

PNS Kaya Nggak Melulu karena Korupsi, Ini 5 Alasan PNS Bisa Kaya

26 November 2022
Battle Es Krim Stroberi di Indomaret, Siapa Juaranya Terminal Mojok

Battle Es Krim Stroberi di Indomaret, yang Mana Juaranya?

6 November 2022
Inilah Es Krim Vanilla Paling Enak Menurut Tasyi Athasyia (Unsplah.com)

Inilah Es Krim Vanilla Paling Enak Menurut Tasyi Athasyia

10 Oktober 2022
Kasta Es Krim Wall’s dari Sultan hingga Legend Terminal Mojok

Kasta Es Krim Wall’s dari Sultan hingga Legend

7 Oktober 2022
Ide Bisnis Cuan 2023- Potensi Menguntungkan Franchise Indomaret! Simak Syarat dan Tahapannya (Unsplash.com)

Ide Bisnis Cuan 2023: Potensi Menguntungkan Franchise Indomaret! Simak Syarat dan Tahapannya

6 Oktober 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Ini yang Terjadi Kalau Sun Woo di The World of the Married Adalah Orang Indonesia terminal mojok.co

Ini yang Terjadi Kalau Sun Woo di The World of the Married Adalah Orang Indonesia

gagal terus bikin dalgona coffee cara anti gagal mojok

Pelajaran dari Dalgona Coffee yang Gagal

Empat Tingkatan Santri Ndugal di Pondok Pesantren

Empat Tingkatan Santri Ndugal di Pondok Pesantren



Terpopuler Sepekan

6 Dosa Penjual Nasi Padang yang Bukan Orang Minang Terminal Mojok
Kuliner

6 Dosa Penjual Nasi Padang yang Bukan Orang Minang Asli

oleh Tiara Uci
25 Januari 2023

Tobat, klean.

Baca selengkapnya
Dilema Agen Elpiji Pertamina: Ambil Untung Besar Kena Masalah, Ambil Untung Kecil Bangkrut

Dilema Pangkalan Elpiji Pertamina: Ambil Untung Besar Kena Masalah, Ambil Untung Kecil Bangkrut

26 Januari 2023
Solo di Mata Orang Jogja: Solo Dipandang Rendah, tapi Lebih Menjanjikan

Solo (Layak) Mulai Melesat, Jogja Perlahan (dan Pasti) Ditinggal Wisatawan

26 Januari 2023
Pertashop Lebih Nyaman, SPBU Pertamina Malah Bikin Resah (Unsplash)

Pertashop Lebih Nyaman karena Mengisi Bensin di SPBU Bikin Resah

28 Januari 2023
Pariwisata Semarang Siap Melesat Seperti Solo, Meninggalkan Jogja (Unsplash)

Wisata Semarang Siap Melesat Seperti Solo, Meninggalkan Jogja

27 Januari 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=FyQArYSNffI&t=47s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .