Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Orang Sukabumi Sebut UIN Jakarta Itu Cabang dan UIN Bandung Pusatnya

Irvan Hidayat oleh Irvan Hidayat
25 Oktober 2020
A A
Mahasiswa Bandung yang Kuliah di ITB, UNPAD, UNPAR, UPI, dan UNISBA Punya Ciri Masing-masing terminal mojok.co

Orang Sukabumi Sebut UINMahasiswa Bandung yang Kuliah di ITB, UNPAD, UNPAR, UPI, dan UNISBA Punya Ciri Masing-masing terminal mojok.co Jakarta Itu Cabang dan UIN Bandung Pusatnya terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Pada 2017, pertama kalinya penulis menginjakkan kaki di Kabupaten Sukabumi. Saat itu penulis hendak mengikuti pengabdian di salah satu kampung terpencil di kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa ini. Kegiatan pengabdian ini dimotori oleh salah satu komunitas pendidikan bernama Gerakan Nusantara Terdidik yang sekarang berganti nama menjadi Nusantara Terdidik Foundation. Sebuah komunitas yang merangkul anak-anak muda yang peduli dengan pendidikan di pelosok negeri.

Singkat cerita, penulis sampai di Sukabumi pada malam hari bersama dua teman lainnya. Sesampainya di penginapan, kami berbincang dengan teman-teman yang sudah lebih dulu datang. Teman-teman relawan yang akan diterjunkan ke lapangan berasal dari berbagai kampus. Kebetulan waktu itu peserta dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang lumayan mendominasi. Dari sanalah terjadi perbincangan yang ngaler-ngidul, kalau kata orang Sunda.

Dari perbincangan itu sampailah ke topik yang cukup menggelitik. Salah satu teman penulis yang asli Sukabumi mengatakan, “UIN Jakarta itu kalau di sini disebut UIN cabang, terus UIN pusatnya UIN Bandung.” Penulis dan beberapa teman dari UIN Jakarta terperangah dan tertawa. Penulis langsung menimpali, “Lah, kok bisa gitu?” kami mulai mereka-reka alasan kenapa UIN Jakarta disebut UIN Cabang.

Umumnya teman-teman penulis berpendapat, kebanyakan orang Sukabumi yang sudah lulus sekolah menengah meneruskan kuliahnya ke Bandung. Ada yang kuliah di Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjajaran, Universitas Pendidikan Indonesia, dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Kalau dilihat dari letak geografis dan akses transportasi antara UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan UIN Sunan Gunung Djati Bandung tidak jauh berbeda. Perkiraan beberapa teman dari Sukabumi ke Ciputat atau Sukabumi ke Bandung itu butuh waktu tiga hingga empat jam.

Mereka juga tidak tahu dari mana awalnya UIN Jakarta itu disebut UIN cabang. Namun, saat penulis bertanya secara acak kepada orang-orang Sukabumi ada satu hal yang menarik. Salah satu teman mengatakan alasannya adalah karena kawih atau lagu Sunda yang sering dinyanyikan ibu-ibu saat menidurkan anaknya. Di dalam lagu itu ada satu kalimat yang berbunyi “geura sakola ka Bandung”.

Ini bisa jadi cikal bakal kenapa orang Sukabumi menyebut UIN Bandung adalah UIN pusat, pokoknya kalau yang di Bandung semuanya pusat. Seperti ini kira-kira kutipan lagunya.

Néléngnéngkung- néléngnéngkung
geura gede geura jangkung
geura sakola ka Bandung
geura makayakeun indung.

Baca Juga:

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

Artinya Néléngnéngkung- néléngnéngkung, cepat besar cepat tinggi, agar dapat bersekolah di Bandung, agar dapat berterima kasih kepada ibu.

Sebuah alasan yang memang tidak bisa dianggap valid karena sampai hari ini belum ada yang tahu siapa dan kapan pertama kali penyebutan itu populer di Sukabumi. Kendati cukup populer, ada juga teman-teman dari Sukabumi yang tidak mengetahui tentang hal itu. Mungkin saja penyebutan itu populer di saat transportasi ke Ibu Kota masih sangat sulit sehingga UIN Bandung lebih dikenal.

Dengan semakin mudahnya akses transportasi, orang-orang Sukabumi pun sekarang tidak hanya kuliah ke Bandung atau ke Jakarta. Banyak dari mereka yang melanglang buana ke berbagai kampus ternama seperti, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan lain-lain.

Kami mahasiswa dari UIN Jakarta pun tidak ambil pusing terhadap penyebutan UIN cabang itu karena pada hakikatnya UIN tetaplah UIN yang lulusannya dianggap islamis, paham agama, saleh dan salehah. Meski sering kali tuntutan masyarakat itu tidak terpenuhi.

Selain itu Sunan Gunung Djati adalah nama lain dari Syarif Hidayatullah, dari nama itu kami semakin yakin tidak ada pusat, tidak ada cabang. Semuanya adalah sama, dan semuanya satu penderitaan. Penderitaan di bawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia tercinta. Meskipun orang Sukabumi sempat salah paham soal cabang dan pusat UIN, penulis dan teman-teman tidak ambil pusing mengenai hal ini. Kami justru semakin banyak belajar budaya dan kebiasaan di daerah Sunda tersebut.

UIN Jakarta dan UIN Bandung bukan layaknya oleh-oleh dan rumah makan yang saling mengklaim mana yang cabang dan mana yang pusat. Nyatanya kami juga dipersatukan dalam sebuah kegiatan yang sama dengan tema pendidikan. Setidaknya penduduk di Sukabumi telah menyadari bahwa semenjak dulu pendidikan itu penting, merantau untuk mencari ilmu adalah kegiatan yang mulia.

BACA JUGA Komunisme Berubah Jadi Kapitalisme kalau Soal Mengiklankan Partai dan tulisan Irvan Hidayat lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Januari 2022 oleh

Tags: PendidikanUIN Jakarta
Irvan Hidayat

Irvan Hidayat

Penulis lepas, suka bertani, masak, dan traveling ke pelosok.

ArtikelTerkait

gap year adalah arti definisi maksud cara tips pengalaman bagaimana mojok

10 Tips Mengambil Gap Year — Tren Lumrah di Luar Negeri yang Dicibir Orang Indonesia

19 April 2020
Tulisan Balasan: Tak Masalah Orang Tua Berutang untuk Pendidikan Anak, demi Hidup yang Lebih Baik, Apa Salahnya?

Tulisan Balasan: Tak Masalah Orang Tua Berutang untuk Pendidikan Anak, demi Hidup yang Lebih Baik, Apa Salahnya?

6 Januari 2023
UIN Jakarta, Kampus Islam yang Hobi Melahirkan Orang Terkenal. Kampus Lain Mana Bisa?

UIN Jakarta, Kampus Islam yang Hobi Melahirkan Orang Terkenal. Kampus Lain Mana Bisa?

9 Juni 2025
buruh

Buruh Membaca Buku, Apa Pentingnya?

5 September 2019
google

Google yang Serba Tahu dan Kemalasan Manusia Untuk Berpikir

10 Agustus 2019
Sistem Pendidikan Indonesia dan Skor PISA yang Buruk, pendidikan era digital

Pendidikan di Era Digital Membawa Jenis Ketimpangan Baru yang Lebih Parah dari Sebelumnya

12 Mei 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.