Menjadi dewasa, artinya harus siap jadi manusia yang rela melakukan berbagai adegan yang sangat dewasa. Macam bayar aneka cicilan, mikir harga sembako, dan yang paling mengerikan adalah kondangan.
Serius, kondangan adalah hal yang ngeri-ngeri sedap. Bukan soal makanan ya ini yang saya bahas, makanan kondangan ya begitu-begitu aja si. Alhamdulillah, sering sesuai selera. Hal yang menjadi cobaan saya ketika kondangan adalah sesi nyumbang lagu.
Wah, tiap ada sesi nyumbang lagu di aneka kegiatan manusia dewasa saya sudah pasti siap-siap. Siap-siap ngampet misuh, dan tentu saja berusaha mengabaikan orang-orang yang sedang menyumbang lagu. Utamanya, jika sudah mulai ada indikasi si penyumbang lagu ini agak buta nada alias fals, atau buta tempo.
Waduh, Ya Allah. Saya rasa bukan cuma saya, semua tamu pasti juga akan merasakan hal yang sama. Tersiksa. Sakit telinga, dan kadang lambe ini sudah sangat tega ingin maju dan membisikkan kepadanya, “Maaf, Anda fals.”
Daftar Isi
Apa mereka nggak sadar menyiksa tamu kondangan?
Sungguh, heran saya. Kadang saya bertanya-tanya, yang suka nyanyi fals ini mereka beneran nggak nyadar kalau fals apa ya? Bahkan saya kadang bisa menangkap betapa tabahnya pengiring lagu, terutama bagian melodi seperti keyboard memberikan contekan nada yang baik. Tapi tetap saja, mereka memilih acuh, Allahu Rabbi.
Mungkin sebagian Anda yang suka menyumbang lagu akan bilang, ya kan hiburan. Kami bukan penyanyi profesional. Ya, betul hiburan. Namun, tolong sadari namanya hiburan itu menghibur, bukan menyiksa. Dan jika boleh beralibi, kami juga yang di sana butuh hiburan, bukan untuk disiksa melihat Anda berjuang menyanyikan lagu sambil berlomba dengan iringan lagunya.
Perhatikan baik-baik, wahai penyumbang lagu. Kuping kami juga ada hak untuk menikmati suara Anda dalam kadar yang menyenangkan. Bahkan akan menjadi pahala jika Anda bisa menjadi penghibur kami alih-alih menjadi sasaran empuk rasan-rasan kalau Anda adalah fals dan memang sedikit banyak pedenya.
Berikut ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh penyumbang lagu di kondangan yang berpotensi mengundang hujatan.
Salah note
Saya tidak bercanda. Salah note adalah hal yang fatal. Kita bisa menyanyikan lagu apa saja dengan nyaman dan enak, selama dapat menemukan kunci yang pas. La, ini adalah enaknya ketika disediakan pemain keyboard di sebuah acara kondangan.
Kita dapat berkoordinasi dengan beliau. Kita cocokan mana nada yang pas dengan kita. Ambil yang paling baik, di mana kita dapat meraih nada terendah dan tertinggi dari lagu tersebut dengan mudah. Tanda dari bisa diraih dengan mudah adalah tidak ada sakit di pita suara dan tenggorokan Anda.
Catatan lain, perhatikan jika mengambil lagu dari penyanyi yang lawan jenis. Karena ada beberapa lagu yang dinyanyikan dengan nyaman oleh penyanyi pria, tapi sebaliknya untuk wanita sama sekali nggak nyaman.
Nah, ini. La misal menyumbang lagu di kondangan pakai instrumen jadi, alias iringan musik karaoke YouTube? Ada baiknya kita mengenali ada kode di YouTube. Jika waktu mau latihan kok pakai iringan original belum pas, bisa ditulis tambahan female key untuk perempuan dan male key untuk laki-laki.
Tempo oh tempo
Saya juga sering harus mengelus dada soal ini. Ini bukan soal masuk lagu tapi juga kecepatan saat menyanyi. Wis to, soro tenan ketika ada orang yang kejar-kejaran dengan lagu. Mau menikmati atau sing a long jadi bingung tenan.
Ya, ya, ya… ingat demi kebaikan tolong berlatih mendengar dengan telinga. Sambungkan mulut, dengan telinga yang mendengar iringan lagunya. Wis aman-aman. Kalau misal masih bingung bisa minta baking vokal atau yang bagian pengiring membantu membimbing menyanyikan lagunya.
Ngeyel, dan tetap “menyiksa” orang di kondangan
Nah ini jurus terakhir. Jika memang ternyata sudah berlatih dan sudah belajar memperbaiki kesalahan di atas. Memang tidak bisa dan tidak mampu. Baiknya ngeyel alias terima kasih atas keberanian Anda. Berdoalah sebelum menyanyi, agar pendengar bisa menikmati atau memaklumi skill Anda.
Itulah hal yang saya benci semenjak jadi dewasa, yaitu mendengarkan orang fals yang nyumbang lagu di kondangan. Betul, itu memang sepele. Tapi hal sepele untuk satu orang, bisa jadi masalah paling besar bagi orang lain. Tak ada salahnya untuk sadar diri, dan duduk manis menikmati hidangan yang disediakan. Bukankah itu lebih baik?
Penulis: Anisa Fitrianingtyas
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Weekdays Adalah Waktu Terbaik Menggelar Kondangan, dan Saya Serius!