Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Orang Minang Belum Tentu Orang Padang, Orang Padang Belum Tentu Orang Minang

Hakmi Rais Fauzan oleh Hakmi Rais Fauzan
18 April 2020
A A
gempa padang 2009 beda padang dan minang nggak semua minang orang padang jam gadang solok pasaman istri mahathir mohamad orang minang perantau minang di mana saja mojok

gempa padang 2009 beda padang dan minang nggak semua minang orang padang jam gadang solok pasaman istri mahathir mohamad orang minang perantau minang di mana saja mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Merantau merupakan budaya yang tidak asing di telinga kita. Merantau berarti perginya seseorang dari tempat asal ia dilahirkan dan tumbuh dewasa, ke wilayah lain untuk mencari pengetahuan, pekerjaan, atau pengalaman. Banyak orang Indonesia yang berasal dari berbagai suku bepergian dari tempat asalnya menuju wilayah lain dengan berbagai faktor, motivasi serta tujuan. Dari sekian banyak suku tersebut, pemegang gelar suku perantau adalah suku Minangkabau.

Dalam budaya orang Minangkabau, seseorang yang sudah beranjak dewasa (20-30 tahun) harus merantau, terutama bagi kaum laki-laki. Seperti tulisan Mbak Suci Fitrah Syari yang berjudul “Kenapa Orang Padang Ada Dimana-mana?”, doi selalu bertemu dengan orang Minang di berbagai kesempatan, seperti tetangganya ketika menetap di Kota Kediri, ojol ketika doi berada di Kota Malang, sesama penumpang kereta api ketika perjalanan ke Yogyakarta, dan penceramah ketika bulan Ramadan. Kita juga bisa melihat dari banyaknya warung nasi padang yang tersebar di seantero Indonesia. Sungguh kuat budaya merantau orang Minangkabau.

Saya juga seorang perantau Minang karena sedang menuntut ilmu di salah satu kampus terkenal di kota pendidikan Jawa Timur. Menjadi mahasiswa sekaligus perantau merupakan tantangan yang harus saya hadapi. Berbedanya budaya serta kehidupan memberikan pengalaman tersendiri bagi saya.

Tapi kali ini saya mau membahas tentang penyebutan perantau Minang di tanah rantauannya. Karena seperti yang ditemukan di lapangan, kebanyakan orang menyebut para perantau Minang sebagai “orang Padang”. Padahal ini bisa betul setengah dan salah setengah, tergantung dari mana si doi berasal.

Orang Minang belum tentu orang Padang, dan sebaliknya, orang Padang belum tentu juga orang Minang. Mungkin kalian yang baca ini akan sedikit bingung. Mari saya perjelas dulu.

Pertama, bedakan antara Padang dan Minang. Padang adalah ibu kota Provinsi Sumatera Barat, sedangkan dalam sejarah, suku Minangkabau tidak hanya berada di wilayah Sumatera Barat, tapi juga di sebagian daerah Jambi, Riau, Bengkulu, dan bahkan di negara tetangga, yaitu Negeri Sembilan, Malaysia. Siti Hasmah, istri mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad, adalah anak dari suami-istri suku Minangkabau asal Pasaman yang merantau dan menetap di Malaysia.

Maka bisa didefinisikan bahwa orang Padang merupakan orang yang berasal dari Kota Padang, sedangkan orang Minang adalah orang yang memiliki darah keturunan Minangkabau, sesuai berdasarkan garis keturunan ibu, matrilineal. Dengan demikian, orang Minang bukan hanya berasal/berdomisili dari Kota Padang.

Contohnya, misalkan saya berasal dari Kota Solok, lahir dan besar di sana, serta keturunan Minangkabau, maka saya orang Minang tapi bukan orang Padang. Berbeda kasus lagi jika seseorang dilahirkan di Kota Padang sekaligus keturunan Minangkabau, ia bisa disebut orang Padang juga orang Minang.

Baca Juga:

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

Kenapa kebanyakan orang menyebut orang Minang sebagai orang Padang? Mungkin karena Padang adalah ibu kota Sumatera Barat, namanya jadi dipakai orang-orang non-Sumatera Barat untuk menyebut semua orang Sumatera Barat. Karena jika disebutkan asal daerah masing-masing, misal Pesisir Selatan, Payakumbuh, Pasaman, orang-orang kurang familier. Jadi, sebagaimana Lamongan adalah nama kota yang dipungut jadi nama soto, Solok juga nama kota yang dipungut jadi nama beras.

Saya sering mengalami ini saat bertemu orang baru. Ketika perkenalan, agak susah menyebutkan daerah asal saya karena tidak semua orang tahu daerah tersebut. Mungkin kalau ada waktu pasti akan saya jelaskan sampai ke akar-akarnya. Ttapi kalo lagi nggak ada waktu untuk menjelaskan panjang lebar, langsung jawab saja bahwa saya berasal dari Sumatera Barat.

Sumber gambar: Wikimedia Commons

BACA JUGA Karakter Orang Padang di Perantauan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 18 April 2020 oleh

Tags: merantauminangpadang
Hakmi Rais Fauzan

Hakmi Rais Fauzan

Penulis yang masih stay at home untuk menyelamatkan dunia.

ArtikelTerkait

Suku Sunda Nggak Kuat Merantau Itu Anggapan Sesat (Unsplash)

Benarkah Orang Suku Sunda Nggak Punya Nyali untuk Merantau seperti Suku Lain?

28 Oktober 2023
5 Pertanyaan Paling Sering Ditanyakan Ketika Mereka Tahu Saya Bekerja di Jayapura

5 Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan Ketika Mereka Tahu Saya Bekerja di Jayapura

22 Januari 2020
Tanjakan Sitinjau Lauik, Tanjakan Ekstrem yang Jadi Mimpi Buruk Pengendara di Kota Padang

Tanjakan Sitinjau Lauik, Tanjakan Ekstrem yang Jadi Mimpi Buruk Pengendara di Kota Padang

3 Juli 2024
Jalan Painan-Padang yang Menantang, Oleng Sedikit Nyawa Melayang  Mojok.co

Jalan Painan-Padang yang Menantang, Oleng Sedikit Nyawa Melayang 

30 November 2023
Bertahun-tahun Merantau di Kediri Bikin Saya Sadar, Nggak Semua Orang Cocok Hidup di Daerah Ini Mojok.co surabaya

Bertahun-tahun Merantau di Kediri Bikin Saya Sadar, Nggak Semua Orang Bisa Cocok Hidup di Daerah Ini

19 Juni 2024
ayam geprek

Sulitnya Mencari Ayam Geprek yang Enak di Kota Padang

13 Desember 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.