4 Pertanyaan yang Sebaiknya Jangan Ditanyakan ke Orang Jombang, Bikin Kesal!

4 Pertanyaan yang Sebaiknya Jangan Ditanyakan ke Orang Jombang, Bikin Kesal! Mojok.co

4 Pertanyaan yang Sebaiknya Jangan Ditanyakan ke Orang Jombang, Bikin Kesal! (www.jombangkab.go.id)

Jombang adalah sebuah kabupaten yang berada di tengah-tengah Provinsi di Jawa Timur. Daerah ini terkenal sebagai tempat kelahiran Gus Dur, Presiden Republik Indonesia ke-4. Itu mengapa Jombang kerap dikunjungi oleh orang-orang yang hendak berziarah. 

Selain dikenal sebagai Kota Kelahiran Gus Dur, kota tempat saya dibesarkan ini juga sering disebut Kota Santri karena banyaknya pondok pesantren yang tersebar di wilayahnya. Walau tidak sepopuler kota-kota besar lain, saya rasa Jombang cukup terkenal untuk ukuran kabupaten kecil di Jawa Timur. 

Popularitas Jombang membuat saya sering mendapat banyak pertanyaan terkait daerah tempat tinggal saya. Entah untuk memvalidasi kebenaran informasi, sakadar basa-basi, atau guyonan yang dikemas dalam bentuk pertanyaan. Beberapa hal sering ditanyakan, saking seringnya kadang saya malas untuk meresponnya. 

#1 “Tetangganya Ponari ya?”

Pada 2009, Jombang sempat dihebohkan oleh kabar seorang anak kecil yang mampu mengobati segala penyakit. Anak kecil bernama Ponari tiu mendapat kekuatan itu setelah mendapat batu ajaib pasca tersambar petir. Ponari diyakini dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dengan cara mencelupkan batunya ke dalam air minum yang dibawa pasiennya. 

Pada waktu itu orang berbondong-bondong datang ke rumah Ponari untuk mendapatkan pengobatan. Fenomena ini bahkan sempat menghiasi headline TV nasional selama berminggu-minggu. 

15 tahun sudah berlalu sejak peristiwa itu, ponari sudah tidak eksis lagi. Namun pertanyaan-pertanyaan konyol selalu saya dapatkan ketika bertemu orang lain, “Kamu kan dari Jombang, berarti tetangganya Ponari ya?”. Ya mbok tulung Jombang ini lumayan luas dan bukan berarti saya tetanggaan sama Ponari juga dong.

#2 “Jombang Kota Santri kan? Berarti bisa memimpin doa ya?”

Kebetulan saya dulu kuliah di luar kota dan sekarang pun juga mencari nafkah di luar kota. Pertanyaan ini juga sering dilontarkan ke saya apalagi ketika ada acara formal atau syukuran baik di kampus atau di kantor tempat saya bekerja. 

Di saat itu pulalah saya sering mendapat celetukan dari teman kuliah atau rekan kerja saya. “Kamu dari Jombang Kota Santri kan? Berarti bisa memimpin doa ya?” Jujur walau tempat tinggal saya berstatus Kota Santri, saya ini nggak pernah mondok sama sekali, selain di Pondok Romadhon. 

Ya walaupun ilmu agama saya ngggak bagus-bagus amat, kalaau disuruh pimpin doa InsyaAllah masih bisa. Tapi perlu diingat ya, nggak semua warga Jombang ini bisa memimpin doa ya gaes ya.

#3 “Rumahnya dekat nggak sama Makam Gus Dur?”

Pertanyaan ini juga sering sekali saya terima dari warga di luar Jombang. Entah itu ingin tau beneran atau hanya sekedar basa-basi. Jombang ini begitu luas dan tidak semua warga tinggal di dekat makam Gus Dur. 

Akan tepai, sekesel-keselnya dengan pertanyaan template ini, Gus Dur adalah tokoh yang sangat berjasa besar dan membuat warga Jombang bangga. Saya selalu menjawab “Aslinya ya lumayan jauh, monggo mampir ke rumah ya kalo habis ziarah ke Gus Dur”.

#4 “Jombang oleh-oleh khasnya apa sih?”

Saya selalu kebingungan kalau ditanya soal oleh-oleh dari Jombang. Dibandingkan dengan kota tetangga, bisa dibilang daerah ini tidak punya oleh-oleh khas untuk dibawa pulang. Jika Kediri terkenal dengan Tahu Kuningnya, Lamongan dengan Wingko Babatnya, dan Kediri dengan Onde-Onde atau Kerupuk Rambaknya. Nah, Jombang punya apa coba? 

Kurang seriusnya Pemkab untuk membranding wilayahnya sendiri ternyata juga membuat Jombang jadi tidak punya oleh-oleh khasnya. Ke depannya saya berharap Pemkab lebih peduli lah dengan masalah ini. Tapi ketika orang bertanya seperti itu saya selalu menyarankan untuk membeli Tape Ketan Hijau Kedawong atau Jenang Kelapa Muda.

Itulah 4 pertanyaan yang sering dilontarkan orang kepada saya. Sebagai orang Jombang, saya bisa dibilang kesel dengan pertanyaan-pertanyaan tadi. Tapi ya mau gimana lagi, ya memang faktanya seperti itu. Ketidaktahuan masyarakat tentang Jombang harusnya juga menjadi PR buat Pemkab Jombang agar lebih giat mempromosikan kotanya biar citra kotanya lebih baik. 

Penulis: Wicaksana Rismawardi
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA 5 Rekomendasi Kuliner di Jombang yang Wajib Kamu Coba

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version