Jepara punya berbagai pilihan wisata, mulai dari pantai, bukit, hingga kuliner. Namun, warganya lebih memilih plesir ke Kudus. daripada daerahnya sendiri. Ketika akhir pekan tiba, sebagian besar warga memilih menghabiskan waktu libur yang singkat itu ke Kota Kretek.
Bagi orang Jepara seperti saya, Kudus itu bukan sekadar kota tetangga. Kudus itu tempat pelarian singkat. Jarak Jepara dan Kudus tidak begitu jauh, tapi dua daerah ini begitu berbeda. Itu mengapa, ketika warga Jepara ingin jeda dan mencari suasana baru, Kudus adalah pilihan yang tepat.
Lalu, apa saja sih alasan yang membuat orang Jepara begitu nyaman liburan ke Kudus daripada di daerahnya sendiri?
#1 Pusat perbelanjaan yang lebih lengkap di Kudus daripada Jepara
Jepara memang punya beragam destinasi wisata menarik, tapi soal pusat perbelanjaan, Kudus memang lebih unggul. Itu mengapa, warga Jepara yang ingin menghabiskan akhir pekan dengan belanja berbagai keperluan, mereka pasti akan ke sana.
Jepara memang punya tempat belanja, tapi tempat belanja di Kudus lengkap. Di sana ada mal modern, pusat elektronik, toko buku hingga butik-butik. Bahkan, di sana ada pasar tradisional yang sudah melegenda seperti Pasar Kliwon yang menjadi salah satu pusat grosiran terbesar di karesidenan Pati.
Bagi orang Jepara, Kudus menjadi semacam pusat perbelanjaan, dan menjadi tempat di mana kebutuhan yang muncul mendadak bisa terpenuhi tanpa harus jauh-jauh ke Semarang.
#2 Kudus adalah kota kecil yang terasa modern
Kudus itu kota kecil, tapi punya atmosfer modern, terutama kalau masuk waktu malam. Lampu-lampu toko, jalan yang relatif rapi, dan banyaknya tempat makan membuat vibe-nya terasa seperti kota yang bergerak. Tidak terlalu ramai, tapi juga tidak terlalu sepi. Pas di tengah-tengah.
Bagi orang Jepara, suasana malam Kudus itu memberi rasa segar. Jalan-jalan yang terang, deretan cafe kecil, dan pusat kuliner yang tidak sulit dicari membuat kota ini enak buat didatangi ketika butuh suasana berbeda. Kudus seperti menawarkan versi sederhana dari “night out” tanpa harus melewati gerbang tol.
Meskipun tergolong kota kecil, Kudus punya ritme kota yang stabil. Tidak tergesa-gesa, tapi juga tidak santai berlebihan. Cocok untuk orang Jepara yang ingin menikmati atmosfer kota tanpa menghadapi kemacetan kota besar.
#3 Wisata religi yang selalu jadi magnet
Kudus punya tempat healing spiritual favorit bagi orang Jepara, yaitu wisata religi. Makam Sunan Kudus dan Sunan Muria adalah destinasi yang sejak dulu menjadi alasan banyak orang berkunjung. Bukan hanya untuk berziarah, tetapi juga untuk menikmati suasana sekitar yang selalu hidup.
Bagi orang Jepara, wisata religi ke sana seperti paket kombo. Ziarahnya dapat, jalan-jalannya dapat, kulinernya dapat. Setelah ziarah, biasanya lanjut wisata kuliner, lalu menghabiskan waktu dan uang untuk beli oleh-oleh. Rasanya seperti tradisi kecil yang sudah berlangsung lama dan diwariskan secara tidak resmi dari generasi ke generasi.
#4 Terasa ke luar kota tanpa harus ribet
Bagi saya, dan mungkin banyak orang lain, menghabiskan liburan itu harus benar-benar terasa suasana barunya. Itu mengapa, liburan di daerah sendiri tidak akan memberikan sensasi itu. Mau ke pantai? Sudah sering. Mau ke alun-alun? Kemarin baru lewat. Mau ke tempat makan? Ya itu-itu saja.
Itu mengapa, Kudus menjadi jawaban paling masuk akal. Dekat, murah, tapi tetap memberi perasaan “keluar kota”. Tidak perlu menyiapkan banyak hal, cukup naik motor atau mobil, dan dalam waktu yang relatif singkat langsung sampai. Sensasi itu yang sering dicari, bukan perjalanan jauh, tapi perubahan suasana.
Pada akhirnya, bukan berarti Jepara kurang menyenangkan. Hanya saja, Kudus menawarkan varian hiburan dan atmosfer yang memberi jeda dari keseharian. Itu sebabnya, bagi banyak orang Jepara, kalau harus liburan dekat tapi tetap terasa keluar kota ya ke Kudus tujuannya. Kota Kretek ini bak tetangga dekat yang selalu punya alasan untuk dikunjungi lagi dan lagi.
Penulis: Muhammad Sya’dullah Fauzi
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Kalau Mau Menua dengan Tenang, Jangan Nekat ke Jakarta, Menetaplah di Kudus!
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
