Operator QC, The Unsung Heroes yang Kerap Bernasib Getir – Terminal Mojok
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Home Artikel

Operator QC, The Unsung Heroes yang Kerap Bernasib Getir

Agung Setoaji oleh Agung Setoaji
4 Agustus 2020
0
A A
operator qc mojok

operator qc mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Ketika membeli sebuah produk, misalnya sepeda motor atau HP, pernahkah Anda berpikir siapa atau apa yang membuat produk itu berfungsi dengan baik? Apa yang membuat sepeda motornya ketika digas bukannya berjalan mundur atau ketika hape dinyalakan tampilan layarnya tidak terbalik?

Saya yakin beberapa di antara Anda pernah memikirkannya. Saya juga yakin ada yang tahu jawabannya. Nah, bagi yang belum tahu, jawaban dari pertanyaan itu adalah, para operator quality control, atau bahasa kerennya Operator QC.

Quality Control adalah bagian yang diberi tanggung jawab untuk memastikan agar produk yang dihasilkan sudah sesuai dengan standar yang disepakati. Mereka adalah elemen penting dari sebuah perusahaan manufaktur. Bisa dibilang mereka adalah lini pertahanan terakhir yang menyelamatkan nama baik perusahaan dari klaim quality dan hujatan konsumen. Semakin tangguh Bagian QC-nya, maka semakin terjamin pula kualitas barang-barang yang diedarkan, yang berimbas pada semakin dipercayanya perusahaan tersebut oleh para konsumen.

Sayangnya, meskipun penting, posisi sebagai operator QC adalah posisi yang tidak enak. Walaupun tugasnya tidak terlalu mengandalkan kekuatan fisik atau menguras pikiran, menjadi operator QC membutuhkan mental baja, karena bekerja di posisi ini berarti harus siap-siap makan hati.


Mengapa? Ketika kualitas produk perusahaan memenuhi ekspektasi konsumen sehingga penjualannya bagus, bagian QC tidak akan disebut-sebut apalagi dipuji. Mungkin karena dianggap sudah tugasnya. Namun ketika terjadi klaim quality yang berimbas pada menurunnya kepercayaan konsumen, maka bisa dipastikan Bagian QC-lah yang paling menanggung akibatnya. Mereka akan dicecar dan disalahkan. Malah terkadang individu yang menyebabkan terjadinya kelolosan akan langsung diberi sanksi berupa teguran dan hukuman plus omelan.

Mungkin maksud perusahaan baik, menghadirkan efek jera agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Namun metode tersebut akan sangat merugikan individu yang bersangkutan. Dia akan malu, bahkan terkadang ada yang mentalnya ambruk dan kinerjanya menjadi kacau.

Penderitaan Operator QC bukan itu saja. Terkadang mereka menjadi sasaran kemarahan bagian lainnya. Oleh bagian Pengiriman, misalnya.

Bagian QC biasanya memiliki wewenang untuk menghentikan proses produksi jika terjadi abnormal pada produk yang dihasilkan. Penghentian proses produksi ini tentunya akan menyebabkan keterlambatan dalam aliran barang. Akibatnya, stok barang untuk pengiriman pun jadi berkurang.

Ketika stok barang kurang, maka proses pengiriman barang ke konsumen akan tertunda hingga berjam-jam bahkan berhari-hari. Untuk mengejar deadline pengiriman, bagian pengiriman harus pontang panting bekerja mengemas barang berkali-kali lebih cepat dari biasanya. Terkadang mereka harus bolak-balik menjemput barang ke stok output QC. Jika sudah begini pastinya mereka akan kelelahan, lalu mencak-mencak menyalahkan Bagian QC.

Selain Bagian Pengiriman, bagian lain yang seling berselisih dengan Bagian QC adalah Bagian Produksi. Kadang-kadang mereka tidak terima ketika Bagian QC menggunakan wewenangnya untuk menghentikan proses produksi dan meminta perbaikan. Mereka tentunya malas saat dipaksa harus memperbaiki mesin atas abnormal yang terjadi.

Di sini kita ambil contoh di proses produksi pencetakan produk berbahan logam. Ketika terdapat abnormal/cacat pada produk yang dihasilkan, maka harus segera dilakukan perbaikan. Caranya dengan menurunkan cetakan/mold dan membersihkannya.

Ini proses yang rumit dan melelahkan. Apalagi kalau tidak ada cetakan cadangan, mereka harus buru-buru. Pastinya bagian produksi akan malas atau bahkan marah-marah saat diminta melakukan hal tersebut.

Respon negatif tidak hanya berasal dari rekan satu perusahaan. Terkadang pengalaman tidak mengenakkan datang dari para konsumen. Dalam hal ini maksudnya karyawan perusahaan yang kita suplai. Saya pernah mengalaminya

Ketika terjadi klaim dari perusahaan yang menggunakan produk perusahaan tempat saya mengabdi, biasanya perusahaan saya mengutus beberapa orang untuk melakukan double check di tempat perusahaan yang disuplai. Beberapa kali saya menjadi orang utusan untuk double check.

Ketika sampai di bagian stok perusahaan yang mengajukan klaim, saya menanyakan baik-baik di mana produk yang akan kita cek. Namun reaksi yang saya dapatkan sangat tidak mengenakkan. Kata-katanya sih biasa saja, tapi dingin. Sedangkan tatapan matanya menyiratkan kesinisan; seolah-olah berkata, “Matamu picek opo rabun, Cuk? Kok iso lolos?”

Dibilang kesel, ya sudah risiko. Dibilang enggak kesel, ya sebenarnya pengen nonjok, sih. Namun demi profesionalitas, saya memilih bersabar dan menjalankan tugas sebaik-baiknya sambil bersumpah enggak akan mau kalau disuruh “sowan” ke sana lagi.

Ya itulah segelintir kegetiran menjadi operator QC. Di balik tampang-tampang tegar dan kacamata tebal, ada jiwa yang merana.  Terkadang kami ingin meringis, tapi tak bisa, malu sama tampang. Dan demi keberlangsungan hidup, kami tidak punya pilihan lain selain menerima takdir ini, sambil tetap bekerja dengan baik sehingga para konsumen puas.

BACA JUGA Belajar Menerima Penolakan Cinta dari Naruto atau tulisan Agung Setoaji lainnya.


Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 4 Agustus 2020 oleh

Tags: produksiquality control
Agung Setoaji

Agung Setoaji

Ayah beranak dua. Hobi makan dan tidur.

Artikel Lainnya

Berkenalan dengan Profesi di Balik Produksi Anime

Berkenalan dengan Profesi di Balik Produksi Anime (Bagian 1)

22 Maret 2022
penggunaan plastik

Paradoks Produksi dan Penggunaan Plastik: Antara Butuh dan Cinta Lingkungan

28 Juli 2019
Pos Selanjutnya
benjamin netanyahu palestina indonesia mojok

Bukan Palestina yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia Pertama Kali, tetapi..

Terpopuler Sepekan

2 Kelemahan Daihatsu Sigra yang Harus Diketahui Sebelum Membelinya

2 Kelemahan Daihatsu Sigra yang Harus Diketahui Sebelum Membelinya

24 Mei 2022
5 Hal Konyol yang Bisa Kalian Temukan di Jalanan Kota Surabaya Terminal Mojok.co

5 Hal Konyol yang Bisa Kalian Temukan di Jalanan Kota Surabaya

23 Mei 2022
Harapan untuk 'Gubernur Baru' Jogja yang Akan Dilantik

Harapan untuk ‘Gubernur Baru’ Jogja yang Akan Dilantik

22 Mei 2022
10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan Terminal Mojok

10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan

2 Januari 2022
Warga Ibu Kota, Nggak Perlu Nyinyir kalau Orang Daerah Antre Mie Gacoan Terminal Mojok.co

Warga Ibu Kota, Nggak Perlu Nyinyir kalau Orang Daerah Antre Mie Gacoan

18 Mei 2022
Soal Meresahkan, Kinder Joy Ternyata Nggak Seberapa Dibanding Pororo Drink Terminal Mojok.co

Soal Meresahkan, Kinder Joy Ternyata Nggak Seberapa Dibanding Pororo Drink

23 Mei 2022
Kenapa Detektif Kindaichi Tak Sepopuler Detektif Conan Terminal Mojok

Kenapa Detektif Kindaichi Tak Sepopuler Detektif Conan?

21 Mei 2022

Dari MOJOK

  • Haedar Nashir Sempat Menemui, Buya Syafii Maarif Ditangani Tim Dokter Kepresidenan
    by Yvesta Ayu on 27 Mei 2022
  • Indonesia Berduka, Buya Syafii Maarif Wafat Jelang Usia ke-87
    by Yvesta Ayu on 27 Mei 2022
  • Rekap 11 Tahun Perjalanan AC Milan Menunggu Scudetto
    by Ali Ma'ruf on 26 Mei 2022
  • Horor Apartemen Tertua di Jogja yang Menghilang dari Ingatan
    by Billy Soemawisastra on 26 Mei 2022
  • Adik Presiden Jokowi Resmi Dipersunting Ketua MK
    by Novita Rahmawati on 26 Mei 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GwazDvZPZ_Q&t=619s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Luar Negeri
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In