Pada artikel sebelumnya, saya membahas Novena Hati Kudus Yesus, novena yang jadi “senjata” umat Katolik ketika memiliki permohonan tertentu. Kali ini, saya akan membahas sekaligus memberi kesaksian tentang doa novena lain. Sebuah novena yang didoakan ketika umat Katolik sedang mengalami situasi sulit dan tanpa harapan, yakni Novena Santo Yudas Tadeus.
Ketika mendengar nama Yudas, pasti yang terlintas di pikiran kebanyakan orang adalah Yudas Iskariot, murid Yesus yang berkhianat pada malam perjamuan terakhir. Namun, ada lagi murid Yesus yang bernama Yudas. Ia adalah Yudas bin Yakobus yang lebih dikenal sebagai Yudas Tadeus.
Yudas bin Yakobus adalah rasul Yesus yang sering disamakan dengan dua Yudas lainnya: Yudas Iskariot yang berkhianat, serta Yudas saudara Yesus. Yudas bin Yakobus juga dikenal sebagai Yudas yang Fanatik (Jude the Zealot)” dan Yudas Tadeus (Jude Thaddeus). Tadeus ini adalah nama alias dari rasul Yudas ini.
Tak banyak kisah tentang Yudas Tadeus selama masa pengajaran Yesus. Banyak yang kurang mengenal blio karena kalah pamor dengan Yudas Iskariot. Bahkan setelah para rasul mulai menyebar mengabarkan injil, nama Yudas Tadeus tetap tidak populer.
Gereja Katolik menetapkan Yudas Tadeus sebagai santo pelindung dalam perkara sulit dan tidak ada harapan. Akar dari penetapan ini adalah ajaran gereja Katolik yang berdoa dengan perantaraan orang suci berdasarkan perjalanan hidupnya. Misal, Santo Blasius yang menyembuhkan anak kecil yang tersedak duri ikan. Santo Blasius menjadi santo pelindung dari penyakit terutama penyakit kerongkongan.
Tapi, sangat jarang ada yang berdoa dengan perantaraan Santo Yudas Tadeus. Alasannya karena kesamaan nama dengan Yudas Iskariot. Gereja memandang hanya orang yang sangat terdesak dan tanpa harapan yang berdoa dengan perantaraan Yudas Tadeus. Lantaran hanya mereka yang berdoa sungguh-sungguh yang teguh hatinya tanpa takut salah menyebut nama Yudas Iskariot.
Kesaksian Mukjizat dari Novena Santo Yudas Tadeus
Saya pribadi memiliki kesaksian pribadi dari Novena Santo Yudas Tadeus. Pada awal Januari 2020, eyang putri saya dirawat di ICCU. Dalam usia 80 tahun, kesempatan hidup eyang sangat kecil. Apalagi sampai harus pasang ventilator karena masalah pernapasan meski bukan sakit Covid-19.
Kami sekeluarga hilang harapan saat itu. Apalagi melihat situasi eyang yang terus melemah. Bahkan kami sekeluarga sudah mempersiapkan tanah makam jika eyang harus meninggal. Tapi di tengah kesesakan itu, saya teringat Novena Santo Yudas Tadeus. Dan saya yakin, situasi tanpa harapan ini masih ada jalan keluar.
Dengan susah payah saya mendoakan novena ini setiap hari. Saya juga meninggalkan salinan doa ini di bangku gereja yang saya lewati. Pada hari ke-10 dari eyang dirawat dan hari ke-9 saya berdoa, terjadi mukjizat!
Kadar kalium dalam darah eyang saya kembali normal. Padahal obat yang dimasukkan tidak direspons tubuh eyang sama sekali. Lendir yang memenuhi paru-paru eyang bisa dikeluarkan dengan sekali batuk. Padahal sudah 3 hari dilakukan penyedotan lendir secara rutin. Pada hari itu, ventilator langsung dilepas. Dan pada hari ke-11, eyang dipindahkan ke bangsal reguler.
Ketika segala obat tidak direspons oleh tubuh eyang, dan alat bantu pernapasan hanya menjaga eyang tetap hidup, pada saat itulah keluarga memohon mukjizat yang mustahil ini. Bahkan dokter yang menangani pun mengakui kesembuhan eyang ini sebuah mukjizat, apalagi melihat usia dan kesehatan eyang.
Dari peristiwa itu, saya makin kuat dalam iman. Bahwa segala yang dirasa mustahil oleh manusia, akan mungkin bagi Allah. Jadi selain membahas Novena Santo Yudas Tadeus, artikel ini jadi kesaksian saya atas dahsyatnya kekuatan Allah.
Tata Cara Novena Santo Yudas Tadeus
Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, novena ini cukup berat. Saya tidak berlebihan, memang begitu nyatanya. Novena Santo Yudas Tadeus memakan waktu dan tenaga ekstra daripada novena lain. Tapi ketika dihadapkan pada situasi seperti yang saya dan keluarga alami, novena ini terasa mudah.
Ada dua syarat dalam mendoakan novena ini. Pertama, novena ini didoakan sebanyak 6 kali dalam sehari selama 9 hari berturut-turut. Kedua, Anda harus meninggalkan 9 salinan doa ini di gereja selama 9 hari berturut-turut. Jadi, Anda mendoakan doa ini sebanyak 54 kali dan meninggalkan 81 salinan doa ini di gereja.
Perkara salinan, ini bagian dari devosi atau mewartakan Novena Santo Yudas Tadeus. Ketika pandemi, saya membagikan novena ini pada IG story. Yah, karena gereja sedang ditutup, hanya itu solusinya.
Doa Novena Santo Yudas Tadeus dibuka dengan tanda salib. Disarankan untuk mendaraskan doa Syahadat Para Rasul, Bapa Kami, Salam Maria, Kemuliaan, dan Terpujilah. Setelahnya dilanjutkan dengan doa Novena.
Novena Santo Yudas Tadeus
Rasul yang amat suci, Santo Yudas Tadeus, pelayan dan sahabat Yesus yang setia, Gereja Semesta menghormati dan memohon kepadamu, sebagai penolong dari masalah-masalah yang tampaknya tidak ada harapannya, hal-hal yang tidak ada jalan keluarnya. Doakanlah aku, karena aku merasa sendirian dan tidak mempunyai penolong.
Aku mohon padamu, gunakanlah kekuatan khusus yang diberikan kepadamu untuk memberikan padaku bantuan nyata dan sesegera mungkin di saat aku merasa bantuan itu hampir tidak ada. Dampingilah aku dalam kebutuhanku yang mendesak ini sehingga aku boleh menerima penghiburan dan bantuan Surgawi atas semua kebutuhanku, masalah dan penderitaanku, khususnya ………. (sebutkan permintaan Anda) dan sehingga aku akan memuji Tuhan bersamamu dan semua orang terpilih selamanya. Aku berjanji, oh Santo Yudas Tadeus untuk selalu mengingat bantuan besar ini, untuk selalu menghormati sebagai Rasul yang istimewa dan perkasa di antara kedua belas Rasul lainnya dan untuk meningkatkan devosi kepadamu.
Semoga Hati Yesus yang Mahakudus selalu dihormati, dicintai di semua Tabernakel sampai akhir zaman.
Semoga Hati Yesus yang Mahakudus dihormati dan dimuliakan sekarang dan selama-lamanya.
Santo Yudas Tadeus doakanlah aku dan dengarlah doaku.
Terberkatilah Hati Kudus Yesus.
Terberkatilah Hati Maria yang tak bernoda.
Terberkatilah Santo Yudas Tadeus.
Di seluruh bumi dan selalu di sepanjang masa.
Amin.
Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Novena Hati Kudus Yesus: Doa yang Tidak Pernah Gagal Mengabulkan Permohonan.