Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Musik

Nonton Konser Dangdut ya Joget, Bukan Malah Tawuran, Dasar Kocak!

Achmad Syafii oleh Achmad Syafii
10 September 2023
A A
Nonton Konser Dangdut ya Joget, Bukan Malah Tawuran, Dasar Norak!

Nonton Konser Dangdut ya Joget, Bukan Malah Tawuran, Dasar Norak! (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Belum lama ini, di Trenggalek, terjadi kerusuhan di konser dangdut yang mendatangkan Happy Asmara. Sebelum itu juga, tawuran juga terjadi pada konser dangdut di Kediri yang diadakan oleh salah satu stasiun TV nasional. Ini yang diberitakan, belum menghitung ribut-ribut yang berseliweran di media sosial.

Serius, ini sudah 2023, kok ya masih ada yang ribut di konser dangdut. Atau, pertanyaan paling mendasarnya, kok ya ada yang ribut di konser dangdut? Nggak bisa dinalar sama sekali.

Dangdut sebagai salah satu musik dengan penikmat dari semua kalangan, memang seharusnya diperhatikan. Kasus seperti tawuran bagi saya akan merusak citra dangdut menjadi musik yang mendatangkan masalah. Sudah umum apabila pada beberapa tahun ke belakang jika kita menyebut konser dangdut, yang ada di pikiran kita adalah batu yang melayang, sandal yang hilang, dan penyanyi yang tiba-tiba berhenti bernyanyi karena ada tawuran.

Walaupun sekarang sudah bergeser citra itu, meski sedikit, karena kedatangan para musisi muda yang membawa semangat Didi Kempot untuk mempopulerkan lagu berbahasa Jawa. Agar lebih simpel, musisi muda tadi, seperti Denny Caknan, Ndarboy Genk, dan lain-lain akan saya sebut sebagai musisi dangdut. Karena memang mereka sendiri dalam beberapa artikel disebut sebagai musisi pop jawa. Tapi dalam artikel ini akan menggunakan istilah musisi dangdut agar lebih simpel saja.

Kedatangan para musisi muda itu, sedikit menggeser citra dangdut dari yang tadinya berisi full tawuran dan helm INK yang melayang, menjadi musik yang bisa dinikmati sambil menyanyi bersama. Lihat saja beberapa tahun belakangan, banyak video bersliweran yang memperlihatkan orang-orang di konser dangdut yang kompak bernyanyi bersama. Mereka terlihat menikmati musik yang disajikan tanpa adanya sandal melayang.

Namun, ternyata di luar sana masih ada orang-orang norak yang menjadikan konser dangdut sebagai ajang untuk tawuran. Sebenarnya ya gapapa, tapi yo mengko biaya konsernya mbok bayar dewe.

Sudah saatnya konser dangdut wajib bertiket

Menurut saya, memang sudah saatnya konser-konser dangdut harus bertiket. Bukan tanpa alasan, hal ini dilakukan agar nantinya yang masuk ke konser itu adalah orang yang benar-benar ingin menikmati alunan kendang. Menikmati setiap lirik lagu dengan syahdu dan mengapresiasi penyanyi serta pemusiknya.

Bayangkan jika tawuran terjadi hanya karena gara-gara orang-orang norak itu. Orang-orang yang ingin menikmati alunan kendang dan meluapkan emosinya dengan bernyanyi tentunya akan sangat dirugikan. Padahal sebelum berangkat sudah membayangkan masalahnya akan hilang. Apalagi kalau sedang cidro, biyuh, bernyanyi dengan keras di konser dangdut benar-benar akan menjadi obatnya meski liriknya sedih.

Baca Juga:

Mahasiswa Sok Jagoan yang Bikin Onar Saat Ospek, Borok Paling Menyedihkan yang Melekat pada Universitas Trunojoyo Madura

Saya Nggak Pernah Bermimpi Tinggal di Makassar di Masa Depan, Macetnya Kebangetan, Plus Banyak Tawuran!

Kalau tawuran terjadi? Yo malah nambah-nambahi masalah. Berangkat berniat membuang masalah, eh malah di sana dapat masalah karena ulah orang-orang norak.

Selain itu tadi, apabila nantinya konser dangdut bertiket. Tentunya akan menambah nilai dari musik dangdut sendiri. Dari yang sebelumnya disepelekan karena dianggap sebagai musik murahan, akan naik derajatnya setara musik lain macam musik pop.

Tapi bukan berarti sebelum bertiket, musik dangdut tidak bernilai dan murahan. Jelas nggak bro. Musik dangdut bagi saya sudah menjadi semacam kekayaan tersendiri bagi Indonesia. Cuma, apabila bertiket akan membuatnya lebih dihargai.

Sudah banyak yang pakai tiket memang, tapi masih terasa “kurang”

Sebelum menulis ini, memang sih sudah banyak konser dangdut yang bertiket. Tapi masih banyak kok konser dangdut yang tidak bertiket. Tapi memang kan konser itu ditujukan untuk hiburan rakyat. Jadinya ya tidak bertiket.

Tapi mungkin untuk mengantisipasi tawuran, bolehlah panitia bekerjasama dengan aparat berwenang untuk memfilter orang-orang norak itu agar nggak masuk dan merusuh di dalam. Apabila mereka merusuh, rakyat yang akan mencari hiburan itu dengan menonton dangdut, kan nggak jadi dapat hiburan to kalau ada tawuran?

Harusnya mereka yang suka tawuran itu sadar, kalau misal dikasih konser dangdut non-tiket ya nggak usah tawuran. Dikasih gratis kok malah gitu? Kalau istilah jawanya, dikei ati ngrogoh rempelo. Dasar!

Ya semoga saja, orang-orang norak itu membaca tulisan ini. Semoga mereka sadar kalau sudah bukan jamannya nonton dangdut kok tawuran. Nonton dangdut ki yo nyanyi bareng, yo nangis bareng, tapi bar kui ngguyu bareng. Nggak malah tawuran terus lempar-lemparan sandal. Norak bos!

Eh, emangnya mereka yang suka tawuran itu bisa baca?

Penulis: Achmad Syafi’i
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Membayangkan Sistem Konser Drive-in dalam Gelaran Dangdut Koplo. Aneh Banget!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 10 September 2023 oleh

Tags: konser dangduttawuranticketing
Achmad Syafii

Achmad Syafii

Pengangguran yang suka ngopi. Kalau tidak sedang menganggur, suka menulis puisi. Monggo srawung ke @_achmad_syafii

ArtikelTerkait

Mari Berandai-andai Tokyo Revengers Ikut Tawuran dan Klitih di Jogja terminal mojok

Seandainya Tokyo Revengers Ikut Tawuran dan Klitih di Jogja

12 Mei 2021
Saraba, Minuman Khas Makassar yang Tak Gentar Melawan Zaman

Saya Nggak Pernah Bermimpi Tinggal di Makassar di Masa Depan, Macetnya Kebangetan, Plus Banyak Tawuran!

3 Agustus 2024
Jogja Istimewa: Realitas atau Ilusi? kill the DJ

Jogja Istimewa Itu Benar, tapi Nggak Bener-bener Amat

5 Juli 2022
tawuran

Tawuran di Manggarai: Perjalanan KRL Terganggu, Saya Pasrah Menunggu

12 September 2019
Mahasiswa Sok Jagoan yang Bikin Onar Saat Ospek, Borok Paling Menyedihkan yang Melekat pada Universitas Trunojoyo Madura

Mahasiswa Sok Jagoan yang Bikin Onar Saat Ospek, Borok Paling Menyedihkan yang Melekat pada Universitas Trunojoyo Madura

12 Agustus 2024
donasi infak masjid infaq saweran dangdut urunan dangdutan konser dangdut mojok.co

Alasan Sebagian Orang Desa Saya Lebih Nyah-Nyoh Iuran Konser Dangdut ketimbang Infak Masjid

1 Juni 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.