Nonton Film Bioskop di Jember Tak Lagi Sama

Nonton Film Bioskop di Jember Tak Lagi Sama (Unsplash)

Nonton Film Bioskop di Jember Tak Lagi Sama (Unsplash)

Dulu, pilihan untuk nonton film bioskop di Jember itu selalu ada. Namun, saat ini, saya hanya bisa merekam kenangan itu lewat cerita-cerita ibu dan kakek saya. Perubahan zaman menggerus keberadaan salah satu jujugan hiburan masyarakat Jember. Eksistensi bioskop modern mengubur kenangan-kenangan dari ibu dan kakek.

Beberapa peninggalan akan privilege bernama pilihan nonton film bioskop masih bisa kamu lihat di Jember. Berikut lima kenangan kejayaan “rumah film” di Jember masa lalu.

Nonton film bioskop di Jaya eks REX Theatre

Bioskop ini beralamat di Jalan Diponegoro, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates. Jaya adalah pioner yang ada di Kabupaten Jember lantaran sudah ada sejak 1948. 

Dulu, bioskop ini ada bernama Rex. Hingga akhirnya pada 1960, Bung Karno ingin nama-nama yang berbau barat diubah dan resmi menjadi Jaya.

Jika melintas di Jalan Diponegoro, bekas bangunan Jaya masih berdiri tegak menantang. Hanya, peruntukannya diubah dengan berbagai renovasi lantaran menjadi  Toko Sumber Kasih Jember.

Baca halaman selanjutnya….

Nonton film bioskop di Cathay

Kata “Cathay” berasal dari Bahasa Cina yang berarti ‘bangunan’. Cathay sendiri beralamat di Kampung Using, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang. Lokasinya tidak jauh dari Masjid Jami Al Baitul Amien, yang berada di jantung kota Jember.

Konon, Cathay tidak diubah namanya lantaran namanya bukan berasal dari barat. Penyebab tempat ini mengalami kebrangkutan ialah kejadian kebakaran. Setelah tragedi itu, pemiliknya tidak dapat melanjutkan bisnis bioskop. Kini, berdiri gedung Telkom Jember di lokasi Cathay.

Nonton film bioskop di Jember Theater

Selanjutnya ada Jember Theater yang aktif sejak 1960. Bioskop ini menempati bangunan milik Gedung Nasional Indonesia (GNI) yang awalnya untuk panggung kesenian dan dibangun sejak 1956. Beralamat di Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, membuat bioskop ini jadi jujugan masyarakat pada masanya. Bahkan gedung ini mampu menampung penonton hingga 450 orang.

Selepas masa jaya antara 1986 hingga 1990, bisnis bioskop perlahan meredup lantaran perubahan minat masyarakat untuk menonton film. Setelah itu, gedung ini sempat menjadi apotek, tempat praktek dokter, hingga terakhir menjadi tempat futsal.

Nonton film bioskop di Sampurna

Masih di pusat kota, ada Sampurna. Sebuah bioskop yang juga ada di Banyuwangi, tepatnya di Kecamatan Rogojampi. Nah, untuk di Jember, lokasinya tidak jauh dari Jaya, yaitu di Jalan Diponegoro,.

Kalau Jaya masih ada bekas bangunannya, bangunan Sampurna saat ini sudah tidak tersisa. Sampurna pernah mengalami kebakaran hebat akibat hubungan pendek arus listrik pada 2002. Bekas bioskop tersebut kini berubah menjadi pertokoan.

Nonton film bioskop di Indra

Beralamat di Jalan Trunojoyo, Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, nasib bioskop ini juga tidak jauh berbeda. Indra adalah bioskop tradisional yang sempat bertahan hingga titik darah penghabisan. Ia kalah menghadapi persaingan dengan industri hiburan modern yang terus berkembang.

Terlepas dari perubahan zaman dan pergeseran preferensi penonton, kehadiran bioskop masa lampau di Jember akan selalu diingat. Mereka adalah bagian penting dari sejarah hiburan lokal. Semoga semua itu tetap menjadi kenangannya dengan penuh rasa nostalgia dan membuat kita mengapresiasi perkembangan industri hiburan.

Penulis: Anik Sajawi

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Melatih Kesabaran di Jalan Kalimantan Jember

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version