Mungkin sudah ada 1 tahun ini saya mengamati NMAX “Turbo” dari dekat. Selain karena kebetulan saya sedang merintis bisnis rental motor dan mobil, motor Yamaha ini memang menarik. Cuma, motor satu ini membawa satu hal yang kurang menyenangkan. Banyak orang sinis kepadanya.
Begitulah. Sinis. Kata mereka begini: “Turbo? Paling cuma gimmick marketing.”
Sinisme itu malah membuat saya semakin penasaran. Hingga suatu ketika saya mendapatkan kesempatan untuk mencoba sendiri NMAX “Turbo” 2024. Keberuntungan ini datang ketika bisnis rental motor saya sedang kedatangan beberapa motor Yamaha. Ada dua unit NMAX yang datang. Salah satunya: NMAX “Turbo” 2024.
Selama test drive, saya merasa motor Yamaha satu ini berhasil memadukan 3 aspek yang menarik. Tiga aspek yang saya maksud adalah kemewahan absolut, performa yang sangat bandel tapi cerdas, dan fleksibilitas total. Izinkan saya menjelaskan satu per satu.
NMAX “Turbo”, motor Yamaha yang premium tapi bukan sekadar tampilan
Ketika mencoba motor Yamaha ini, status “mahal” memang terasa. NMAX “Turbo” membawa jeroan yang membuatnya cocok menyandang status sebagai motor “premium” atau mewah.
Saya merasakan peran dari teknologi bernama Yamaha Electric CVT (YECVT). Inilah teknologi turbo yang membawa kesan tersendiri bagi pengendara.
Teknologi ini bikin motor matik jadi kayak motor gigi. Motor ini seperti punya engine brake dan kamu bisa “ganti” gigi sampai tiga tingkatan. Ini, sih, bisa memanjakan pengendara. Pertama, NMAX “Turbo” punya akselerasi yang menyenangkan sekali. Motor Yamaha ini bisa meluncur dari posisi diam dengan kehalusan.
Kedua, NMAX “Turbo” adalah motor mewah yang membawa ketenangan. Tidak ada rasa atau bunyi “gredek” dari motor dengan power besar ini. Sudah begitu, saya jadi lebih nyaman ketika melawan macet di beberapa titik di Kota Jogja yang banyak lampu merahnya.
Ketiga, riding mode yang beneran memberi pilihan, responsif, dan “ternyata bisa dipakai”. Maklum, saya sudah mencoba beberapa motor yang membawa pengalaman bernama riding mode. Namun, tak semuanya berfungsi. Antara tidak langsung terasa dan jatuhnya kayak gimmick.
Makanya, saya maklum kalau NMAX “Turbo” kena stigma “cuma mahal doang”. Padahal, motor Yamaha ini menyediakan dua riding mode yang bikin saya lega. Jadi, ia punya T-Mode untuk perkotaan dan S-Mode untuk sport. Saya lega karena keduanya berfungsi dengan baik dan memberi pengalaman nyata di jalanan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Keempat, untuk varian NMAX “Turbo” tertinggi, yaitu Tech Max, panel instrumen TFT-nya sudah terintegrasi dengan navigasi Garmin via Y-Connect. Sebagai orang yang lagi merintis usaha rental mobil, saya jadi mikir. Beberapa mobil yang punya harga tiga kali lipat harusnya malu, sih, karena nggak punya fitur ini.
Menjelajah Jogja bersama si mewah
Mumpung ada kesempatan, plus pesanan sewa motor belum ramai, saya iseng membawa NMAX “Turbo” keliling Daerah Istimewa Yogyakarta (baca: Jogja). Tujuannya: membuktikan kenyamanan dan mengunjungi destinasi yang “setara” dengan kemewahan motor ini.
Ada tiga destinasi yang masuk ke dalam daftar saya. Saya membuat daftar ini sebagai bentuk riset juga jika ada penyewa yang membutuhkan rekomendasi wisata “premium” naik motor.
Naik ke Museum Ullen Sentalu di Kaliurang, Sleman
Dari daerah Ngaglik, Sleman, saya meluncur ke Kaliurang. Rute ke Kaliurang ini rada menanjak. Tidak terlalu tinggi atau curam, tapi bisa menyiksa skutik yang tidak dirawat dengan baik. S-Mode dan teknologi Turbo membuktikan nilainya.
Jalanan menanjak di Pakem ke utara bisa dilibas dengan sangat mudah. NMAX “Turbo” bisa menjaga RPM tetap ideal. Saya bahkan tidak perlu menggunakan Y-Shift.
Destinasi saya sendiri adalah Ullen Sentalu. Museum ini adalah titik yang mengesankan. Ia menawarkan pengalaman menikmati budaya Jawa yang dikurasi dengan sangat mewah, privat, dan elegan. Sangat selaras dengan citra NMAX “Turbo” yang canggih dan premium.
Menengok HeHa Ocean View di Gunungkidul bersama NMAX “Turbo”
Perjalanan kedua adalah melibas tanjakan menuju HeHa Ocean View di Gunungkidul. Rute dari Kaliurang ke Gunungkidul membelah provinsi, melewati jalan lingkar, Jalan Wonosari yang padat, dan kelokan khas perbukitan Gunungkidul.
Perjalanan dari Kaliurang ke Gunungkidul itu saya tempuh sekitar dua jam. Cukup lama dan biasanya bikin pantat pegal. NMAX “Turbo” sendiri seperti paham betul sama kebutuhan memuaskan pantat ini. Joknya enak dan suportif untuk perjalanan jauh. Saya tidak merasakan pegal berlebih di punggung bawah.
NMAX “Turbo” memang paham betul sama pengendara yang bergantung ke fitur Maps ketika perjalanan jauh. Jadi, fitur Maps di motor ini sudah terkoneksi dengan Garmin. Ketika hilang sinyal, fitur Maps di motor ini masih bisa menunjukkan arah. So, kamu nggak perlu khawatir “blusukan premium” ke daerah yang susah sinyal. NMAX “Turbo” nggak akan membiarkan dirimu hilang arah. Asoy!
HeHa Ocean View sendiri adalah definisi “premium” modern yang Instagramable. Kamu bisa menikmati matahari terbenam di atas tebing sambil memandangi Samudra Hindia. Dengan NMAX “Turbo” terparkir gagah, adalah sebuah statement gaya hidup.
Melepas lelah di Abhayagiri Restaurant Prambanan, Sleman
Sebenarnya, saya ingin lebih lama di Gunungkidul. Saya sempat berpikir bisa menikmati beberapa pantai bersama motor Yamaha satu ini. Namun, untung saja saya ingat dengan misi penting, yaitu menguji ketangguhan dan kenyamanan NMAX “Turbo”.
Oleh sebab itu, saya memutuskan tidak membuang terlalu banyak waktu dan menuju destinasi terakhir. Saya ingin mengejar senja.
Lantaran sudah semakin sore, perjalanan di perbatasan Sleman, khususnya di dekat Prambanan, membutuhkan fitur penting, yaitu lampu.
Yamaha membenamkan LED proyektor baru untuk NMAX “Turbo”. Untuk perjalanan jauh yang membutuhkan kemampuan lampu, ini sudah sangat nyaman. Sinarnya tebal, terang, dan memiliki cut-off rapi.
Petang itu, saya menutup hari di Abhayagiri, sebuah restoran mewah dengan pemandangan Candi Prambanan dan Gunung Merapi. Duduk di sini, menyeruput kopi. Saya mencoba kilas balik perjalanan seharian yang lumayan panjang. NMAX “Turbo” seakan bisa membawa kamu untuk menemukan kemewahan.
Catatan dari uji coba NMAX “Turbo” melahap jalanan Jogja
Setelah seharian melahan aspal Jogja, melintasi tanjakan, kemacetan kota, jalan lurus antarkota, dan kelokan, inilah catatan saya:
Jok baru, ergonomis, dan kehalusan teknologi Turbo membuat NMAX “Turbo” terasa memanjakan pengendaranya. Bagi tulang tua seperti saya, motor Yamaha ini paham bahwa mewah itu bukan soal nominal uang. Mewah itu soal kenyamanan dan perasaan jadi spesial.
Dan jangan lupa, NMAX itu terlahir sebagai motor yang memahami bahwa kenyamanan pengendara adalah aspek penting. Motor ini memanjakan kaki-kaki lelah karena perjalanan jauh. Kami bisa selonjoran dan lebih santai ketika riding jauh.
Untuk konsumsi BBM, saya sengaja menggunakan S-Mode sekitar 80%. Saya sudah menyiapkan diri mendapati kalau motor ini boros. Eh, nyatanya nggak juga. Untuk rute panjang ini, rata-rata saya menghabiskan 1 liter untuk 39,2 kilometer.
Untuk skutik besar, saya merasa angka ini masih oke. Ingat, kamu mendapatkan power besar dan akselerasi bagus. Jika saya menggunakan T-Mode, mungkin saya bisa mencapai angka 42 sampai 44 km per liter. Okelah untuk skutik besar.
Fenomena NMAX menjadi kesukaan wisatawan
Sebagai orang yang merintis usaha sewa motor dan mobil, saya paham harus sedia Yamaha NMAX di garasi. Maklum, selama hampir satu tahun ini, permintaan sewa Yamaha NMAX jauh mengungguli rival yang tak perlu saya sebutkan di sini.
Dari beberapa data yang saya dapat dan baca, NMAX memang “global product”. Maksudnya, motor ini sudah mendunia, bahkan diekspor ke 40 negara di berbagai benua.
Kalau di Eropa, ekspor NMAX mencakup Italia, Prancis, Inggris, Spanyol, dan Jerman. Pasar di lima negara ini menuntut standar kualitas tinggi). Lalu, untuk Asia, ada Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Filipina.
Selain itu, ekspor juga menuju ke Australia, Selandia Baru, sebagian negara di Amerika Selatan dan Amerika Serikat. Terakhir, beberapa negara di Afrika.
Fakta ini menjadi salah satu alasan kenapa NMAX begitu populer di Indonesia. Para wisatawan dari manca ini sudah mengenali NMAX sejak di negaranya sendiri. Oleh sebab itu, wajar jika mereka mencari merek yang sama ketika liburan ke Indonesia. Secara khusus, fenomena ini terjadi di Bali.
Yang terjadi memang menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Platform tiket.com secara khusus menyebutkan motor Yamaha NMAX sebagai pilihan motor matik premium untuk wisatawan.
Dinamika yang terjadi di bisnis rental motor ini menarik. Sekitar dua tahun yang lalu, saya cukup rutin menonton konten TikTok tentang persewaan motor dan mobil. Saya mengamati, jumlah Honda Beat di dalam garasi sangat banyak. Maklum, Beat ini bahkan menjadi skutik paling laris di Indonesia.
Namun, tahun ini, saya melihat jumlah NMAX sudah terlihat lebih banyak di garasi. Ini menunjukkan preferensi pengguna akan sebuah motor yang bisa memenuhi kebutuhan. Untuk wisatawan, salah satunya, adalah bagasi yang luas. Dan NMAX “Turbo”, skutik premium ini mampu menjawab kebutuhan tersebut.
Sebuah penyesalan belum memiliki NMAX “Turbo”
Saya sendiri belum punya NMAX “Turbo” atas nama sendiri. Semua atas nama rental. Saya menyesal karena sudah pernah menunggangi, tapi belum sempat memiliki.
Rasa sesal tidak segera membeli itu berasal dari kesibukan yang saya jalani sehari-hari. Dari Ngaglik di Sleman, saya harus ke pusat Kota Jogja yang macet. Lalu balik lagi untuk pulang. Kadang saya sampai Bantul untuk mengantar motor sewa. Saya rasa, NMAX “Turbo” bakal jadi pasangan ideal untuk perjalanan jauh itu.
Yah, pada akhirnya, NMAX “Turbo” bukan sekadar “varian terbaru”. Ia adalah sebuah paket lengkap yang menetapkan standar baru tentang apa itu kemewahan di kelas 160cc.
Saya rasa, NMAX “Turbo” bukanlah gimmick. Ia adalah benchmark.
Penulis: Khoirul Fajri Siregar
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA NMAX Adalah Motor Yamaha yang Paling Bisa Bikin Salah Paham
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















