Nissin Ramen Series rasanya mengalahkan Indomie Ramen Series, lho!
Menyimak perdebatan Mie Gaga vs Indomie yang belakangan sedang viral di media sosial bikin saya sadar bahwa saya sudah melupakan kedua merek mi instan tersebut. Padahal dulu saya penganut aliran Indomie garis keras, lho. Saat ini, saya justru kepincut produk mi Nissin.
Nama Nissin mungkin masih asing di telinga sebagian dari kita jika dibandingkan Indomie, Mie Gaga, Mie Sedaap, dll., tapi wajib diingat bahwa mi instan satu ini adalah dedengkot semua mi instan yang ada di muka bumi ini. Bukan tanpa alasan saya mengatakan demikian. Nissin sudah mulai berjualan mi instan sejak tahun 1958 di Jepang sebelum kemudian menyebar ke seluruh dunia, baik secara langsung maupun tak langsung.
Sejarah mi instan Nissin di Indonesia
Ekspansi mi Nissin ke pangsa pasar Indonesia sendiri sudah sejak lama. Peta sejarah situs resmi perusahaan milik Momofuku Ando ini menyebutkan bahwa Nissin Foods Asia sudah menjadi pusat penyedia mi instan di Singapura, Malaysia, Hong Kong, dan Indonesia pada pertengahan tahun 1980. Namun, mereka baru membuka pabrik di Cikarang pada tahun 1992 dan bergabung dengan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. empat tahun kemudian.
Sementara itu, Nissin baru mulai menjual produk mi instan di Indonesia pada bulan Maret 2008 dengan meluncurkan produk Nissin Top Ramen. Sejak saat itu, Nissin mulai meluncurkan berbagai produk mi instan lainnya seperti Gekikara Ramen, U.F.O., Cup Noodle, dll.
Pada bulan Desember 2014, PT. Nissinmas akhirnya berdiri sebagai kantor independen dan mengubah nama menjadi PT. Nissin Foods Indonesia, disusul pembukaan kantor baru di Jakarta satu tahun kemudian. Geliat perusahaan Nissin menjadi lebih pesat lagi sejak saat itu.
Baca halaman selanjutnya: Rahasia Nissin lebih memuaskan ketimbang Indomie!