Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Ekonomi

Nggak Usah Kaget, NFT dan Tukeran Isi Kertas Binder Itu Konsepnya Sama

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
22 Januari 2022
A A
Nggak Usah Kaget, NFT dan Tukeran Isi Kertas Binder Itu Konsepnya Sama terminal mojok.co

Nggak Usah Kaget, NFT dan Tukeran Isi Kertas Binder Itu Konsepnya Sama (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Gara-gara Sultan Ghozali sukses meraup untung miliaran, semua orang jadi kagetan dengan Non-Fungible Token (NFT). Seolah-olah NFT adalah barang keramat yang mendatangkan uang melimpah. Mungkin mindset mereka, NFT adalah pesugihan 4.0. Dasar masyarakat bukit algoritma, serba gumunan.

Padahal memahami NFT dan skema Blockchain itu tidak rumit. Bahkan praktik NFT pernah kita lakukan saat masih kecil. Penyematan nilai pada objek berdasarkan kesepakatan bukanlah hal baru. Sebenarnya praktik NFT tidak jauh berbeda dengan praktik tukeran isi binder di era 2000-an.

Mungkin terdengar sesepele itu. Tapi memang NFT sangat sepele. Tidak ada teori ndakik-ndakik yang terlalu mutakhir. Tidak ada konsep teknologi seabstrak Budiman Sudjatmiko yang katanya mirip Ardhito Pramono itu. Sungguh, tukeran isi binder mewakili cara kerja NFT secara sederhana.

Ingat tren tukeran isi binder, kan? Dengan munculnya banyak kertas berbagai desain, kertas binder memiliki keunikan yang membuatnya berharga. Sebenarnya kertas binder ya hanyalah hasil bubur kayu yang dicetak. Tidak beda dengan kertas folio yang jadi syarat laporan tulis. Yang membuat istimewa adalah value yang ditampilkan dari kertas berlubang-lubang ini.

Inilah unsur rare yang membuat kertas binder tertentu memiliki nilai. Sama saja dengan NFT. Unsur rare ini yang membuat NFT diperdagangkan. NFT tidak berbeda dengan produk digital lain seperti foto atau rekaman suara. Unsur langka yang disepakati bernilai inilah yang membuat NFT berharga.

Nah, pada urusan kelangkaan, kertas binder sebenarnya nggak langka-langka banget. Satu pack kertas binder akan terdapat 100 lembar kertas yang sama persis. Lalu apa yang membuat dia istimewa? Pertama sih jelas kelangkaan. Apalagi kalau hanya ada satu anak yang memiliki kertas tersebut. Kadang karena langka, setiap lembar kertas tadi diberi angka. Membuat setiap lembar kertas binder berbeda satu sama lain.

Apalagi jika kertas binder itu diisi biodata. Lebih-lebih jika biodata tersebut milik teman yang jadi inceran banyak orang. Entah karena cantik, kaya, atau jago lari saat main bola. Nilai kertas binder tadi akan naik berkali-kali lipat. Satu kertas binder tadi bisa ditukarkan dengan uang jajan Anda sehari. Dan mau berapa banyak kertas binder yang sama, milik Anda akan lebih bernilai karena memiliki muatan khusus.

Nah inilah kunci NFT: kelangkaan dan nilai. Foto Ghozali dipandang bernilai karena konsistensi untuk selfie selama 5 tahun. Nilai ini makin berharga setelah beberapa publik figur membeli dengan harga tinggi. Bandingkan dengan selfie Anda yang tidak disemati nilai lebih ini. Mau diambil dengan memperhatikan golden ratio sekalipun, tidak akan laku dijual.

Baca Juga:

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Unsur cerita dan kesepakatan bersama ini yang membuat NFT berharga. Begitu pula dengan kertas binder. Selama disepakati sebagai barang berharga, ia masih bisa diperdagangkan. Ketika Anda telah beranjak dewasa, ia jadi tidak lebih berharga dari kertas yang menyimpan memori pribadi. Tidak ada yang ingin memperdagangkan kertas milik Anda. Meskipun sejarah Anda memperoleh kertas tadi harus sampai menangis dan tantrum.

Demikian pula dengan NFT. Ketika nilai NFT tadi sudah tidak disepakati, ya jadinya hanya seperti gambar digital biasa. NFT menjadi berharga selama cryptonative masih memandang NFT berharga. Foto Ghozali bisa saja berharga miliaran hari ini, dan akan jadi foto biasa di masa mendatang.

Beberapa NFT disemati nilai selain produk. Misal NFT kedai kopi yang jadi seperti kupon untuk mendapat kopi gratis sepanjang tahun. Atau Anda ditawari akses cepat untuk memperoleh gim yang menarik. Nilai ini membuat sebuah NFT lebih memiliki nilai dan berharga.

Kertas binder juga sama saja. Misal Anda mau menukar kertas binder atau uang jajan Anda demi kertas yang biasa saja. Tapi karena si pemilik menawarkan jasa mengerjakan PR atau dipilih pertama di tim bola saat kelas olahraga, jadilah Anda mau membeli kertas tadi.

Lalu bagaimana dengan konsep blockchain yang merekam pertukaran NFT? Ya kalau selevel anak SD, paling banter juga saling ingat saja. Kertas ini milik siapa, lalu jadi milik siapa, sekarang milik siapa, semua terekam karena ingatan. Ya maklum, anak SD zaman dulu juga belum berpikir urusan negara atau coding seperti anak Mark Zuckerberg.

Apakah NFT masih istimewa ketika disandingkan dengan kertas binder? Ya kembali bagaimana Anda dan semua orang menyepakati. Kalau Anda tidak sepakat, NFT hanyalah barang digital yang tidak lebih baik dari foto mantan Anda. Tapi jika Anda sepakat, NFT lebih berharga dari lukisan mantan presiden SBY. Nah, sama seperti kertas binder, kan?

Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Audian Laili

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 21 Januari 2022 oleh

Tags: Kertas BinderNFTpilihan redaksi
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Polanharjo, Kecamatan Ternyaman untuk Ditinggali di Kabupaten Klaten

Polanharjo, Kecamatan Ternyaman untuk Ditinggali di Kabupaten Klaten

17 Januari 2024
Soal Meresahkan, Kinder Joy Ternyata Nggak Seberapa Dibanding Pororo Drink Terminal Mojok.co

Soal Meresahkan, Kinder Joy Ternyata Nggak Seberapa Dibanding Pororo Drink

23 Mei 2022
Teknologi Hasil Ternak: Jurusan Underrated dan Nggak Terkenal bahkan di Kampus Sendiri

Teknologi Hasil Ternak: Jurusan Underrated dan Nggak Terkenal bahkan di Kampus Sendiri

21 Desember 2023
Memahami Arti Resesi Pakai Bahasa Tukang Gorengan

Memahami Arti Resesi Pakai Bahasa Tukang Gorengan

11 Oktober 2022
Jalan Wates Jogja setelah Ada Bandara YIA: Nggak Banyak Berubah, Tetap Nggak Bergairah

Jalan Wates Jogja setelah Ada Bandara YIA: Nggak Banyak Berubah, Tetap Nggak Bergairah

6 Maret 2024
3 Jalan di Jogja yang Tidak Boleh Dilewati Pengantin Baru Terminal Mojok

3 Jalan di Jogja yang Tidak Boleh Dilewati Pengantin Baru

24 Februari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

28 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

27 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.