Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Ngapain Nyenengin Orang Tapi Kita Nggak Bahagia?

Rode Sidauruk oleh Rode Sidauruk
7 Oktober 2019
A A
bahagia

bahagia

Share on FacebookShare on Twitter

Sudah menjadi tendensi manusia untuk mengerjakan apa yang menurut orang lain baik—tapi tidak buat dia—alias berusaha memenuhi standar bahagia orang lain. It’s good, but at some times it’s not.

Sejak kecil, kita mungkin sudah sering ngedenger orang tua kita nyuruh untuk gosok gigi sebelum tidur, pulang ke rumah sebelum maghrib, atau menerima sesuatu dengan tangan kanan. Kalau itu, yah bener-bener baik—baik untuk orang lain dan baik untuk kita.

Namun, semakin bertambahnya usia, semakin banyak pula tuntutan untuk melakukan ini-itu sesuai standar orang lain yang ujung-ujungnya malah buat kita lelah—asal jangan sampai burnout saja. Bagaimana tidak? Meski baik untuk masa depan kita, namun sejak di bangku sekolah kita dituntut belajar keras untuk hasil akhir yang bernama ‘nilai’ saja, tanpa diberitahu ada kegunaan penting lainnya. Kalau nilai jelek, apalagi banyak warna merahnya, kita terancam tinggal kelas atau dipindahkan ke sekolah lain.

Setelah seharian di sekolah menuntut ilmu demi masa depan yang terang-benderang, ‘dipaksa’ ikut les musik atau renang atau bahkan les mata pelajaran yang malah bikin otak kita makin lelah nggak karuan, bukannya enjoy it. Supaya apa?

No, I don’t teach you to make a rebellion towards your parents’ rules. Tapi coba cek, do you enjoy it? Do you love it so much? How’s your heart?

Eh, jangan salah. Kita kudu musti wajib hati-hati ngebuat keputusan sejak dini karena, percayalah, dunia orang dewasa akan menuntut banyak kesempurnaan lain untuk menyenangkan orang lain. Dalam hal pekerjaan misalnya, kita diminta memenuhi ekspektasi bukan hanya atasan, tapi juga klien, yang bukan tidak jarang suka di luar akal pikiran manusia.

Terkadang kita melakukan sesuatu untuk mendapat pujian dari orang lain, dilihat keren, dan akhirnya nama beserta wajah kita dipajang di mana-mana. Well, you deserve it. Tapi, sekali lagi, do you enjoy it? Do you love it so much? How’s you heart?

Bos kita senang, atasan kita puas, klien kita tersenyum lebar dengan kinerja kita. Guru di sekolah bangga dengan nilai kita yang selalu di atas rata-rata dan bahagia dengan prestasi di olimpiade antar sekolah hingga akhirnya reputasi sekolah naik di antara sekolah lain. Tapi gimana dengan kita? Bahagia dan puas atau malah semakin terpuruk?

Baca Juga:

6 Usaha yang Semakin Redup karena Perkembangan Zaman

5 Pekerjaan yang Bertebaran di Indonesia, tapi Sulit Ditemukan di Turki

Saya punya salah satu kakak tingkat yang sudah bekerja di perusahaan X. Ngelihat Instagram stories-nya setiap hari sih dia bahagia yah sama pekerjaannya. I think, gajinya juga oke untuk jabatannya. But, guess what? She decided to resign, at the end. Nggak tau apa alasan pastinya, tapi dari cerita teman saya kalau mbak ini nggak benar-benar nyaman dengan lingkungan pekerjaannya. Lingkungannya loh yah, bukan gajinya. hehe

Nggak cuma mbak ini saja, saya juga punya teman-teman lain yang cerita kalau keputusannya untuk resign dari organisasi atau tempat magangnya yang lama yaitu tadi, karena ngerasa terlalu dibatasin untuk do and think out of the box dengan adanya standardisasi dan aturan yang mengekang.

Sayang tau passion yang udah kita bawa lahir tapi malah ditempatin di posisi yang salah. Malah ujung-ujungnya kita pikir ‘melahirkan passion baru’ yang SAMA SEKALI bukan passion dan passion lama cus … hilang~

Coba jujur sama diri sendiri, bener nggak seneng ngelakuinnya? Bermanfaat nggak apa yang dilakuin sekarang untuk banyak orang kelak?

Jangan sampai, kita capek-capek menuhi standar orang lain tapi kitanya malah sakit tapi nggak berdarah. Orang lain bahagia dengan kinerja kita, lah kita? Bangga sih, tapi sedikit nggak bahagia. Eh, kalau bahagia kita cuman sedikit, berarti kita sedang tidak baik-baik saja, lho.

Berani mengambil keputusan untuk melakukan apa yang nggak cuman ngebuat orang lain yang senang, tapi kita juga. Analoginya, kita nggak suka makanan pedes tapi demi kebutuhan konten vlog untuk para subscribers, kita rela makan ayam geprek level 20. Para penoton bahagia melihat aksi kita, tapi jauh di lubuk hati yang terdalam ada rasa yang tak biasa, hadeh. Lagian, berani-beraninya si pembenci pedas makan ayam geprek level 20!

Kalau kata Dimas Bayu di Berpacu dalam Melodi sih, do what you love and love what you do lah.

Yah tapi, buat anak sekolahan, harap bersabar dengan sistem pendidikan kita yang sekarang. Mau nggak mau, suka nggak suka, kalian harus terus menerima puluhan mata pelajaran yang mungkin tak semuanya kalian suka. Cepat-cepatlah lulus, biar bisa bebas memilih sesuatu yang kalian suka~ (*)

BACA JUGA Posisi Duduk Saat Belajar di Kelas dan Segala Mitosnya atau tulisan Rode Sidauruk lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 Oktober 2019 oleh

Tags: BahagiaburnoutKadar Kebahagiaanorang lainpekerjaan
Rode Sidauruk

Rode Sidauruk

ArtikelTerkait

Akbar Faisal Profesi PNS Adalah Kebanggaan Orang Tua yang Masih Abadi terminal mojok.co

Plus Minus yang Dialami Saat Kita Melamar Pekerjaan Melalui Jasa Outsourcing

16 Oktober 2020
hobi resign dari tempat kerja alasan ragu cara memutuskan menyesal mojok.co

Yang Harus Kamu Pertimbangkan Saat Kebelet Resign Sebelum Dapat Kerjaan

26 Agustus 2021
Apa Salahnya Lulusan Sarjana Jadi Debt Collector? Pekerjaan Ini Legal dan Punya Etika kok Mojok.co

Apa Salahnya Lulusan Sarjana Jadi Debt Collector? Pekerjaan Ini Legal dan Menghasilkan kok

2 Januari 2024
asisten rumah tangga

Asisten Rumah Tangga yang Tak Kunjung Kembali Setelah Idul Fitri

11 Juni 2019
Suara Hati Seorang PSK: Siapa Bilang Kerja Saya Gampang? (Pixabay.com)

Suara Hati Seorang PSK: Siapa Bilang Kerja Saya Gampang?

16 Desember 2022
4 Pelajaran Penting Soal Pekerjaan dari YoonA SNSD dalam Drakor King the Land

4 Pelajaran Penting Soal Pekerjaan dari YoonA SNSD dalam Drakor King the Land

23 Juni 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.