Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Netizen Indonesia Memang Kayak Bocah. Sukanya Merisak, Dirisak Balik Ngambek

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
13 April 2021
A A
Koch justin netizen indonesia @txtdaricoachy ted lasso coach justin pendapat opini assist mojok

@txtdaricoachy ted lasso coach justin pendapat opini assist mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Netizen Indonesia memang tidak pernah berhenti membuat kita kagum. Keberanian dan solidaritas dalam menyerbu suatu topik atau akun tak bisa dilawan oleh negara lain. Saya yakin banget perkara solidaritas dunia maya—dalam dunia perundungan, seringnya—tak ada yang bisa mengalahkan netizen Indonesia.

Masalahnya, hal ini sebenarnya meresahkan, pun malu-maluin. Soalnya, sebenarnya yang sering diserang netizen Indonesia itu hal-hal yang sebenarnya bukan urusan mereka. Andai menyangkut pun, seringnya direspon dengan cara yang tidak menyenangkan.

Oleh karena nggak bisa lagi dinalar, blak-blakan saja sa bilangnya.

Contohnya sih udah banyak banget, tapi saya masukin tiga aja. Pertama, perkara Microsoft berkata bahwa netizen Indonesia tak ramah. Bukannya instropeksi, malah diserang balik. Kedua, perkara Dewa Kipas. Orang udah beneran ngecheat malah pro playernya yang diserang. Ketiga, perkara pernikahan gay di Thailand. Nah, kasus ini udah nggak masuk akal banget.

Pasangan gay di Thailand yang menikah dirisak di Instagram oleh netizen Indonesia. Kata-kata macam pantek, anjing, bertebaran macam lalat di musim buah. Membawa bencana, menyalahi agama, tentu saja bisa ditemukan di komentar Instagram pasangan tersebut. Masalahnya, di Thailand, LGBT tak dilarang seperti Indonesia. Lha terus netizen itu punya hak dan kuasa apa coba ngatur-ngatur hidup orang di negara lain?

Di Thailand, pasangan sesama jenis legal di mata hukum. Setidaknya, mereka mendapat hak yang sama dengan pasangan heteroseksual. Jadi, pernikahan pasangan gay tersebut bukanlah hal yang baru dan perlu dijadikan hal yang besar. Sorry to say, emang norak aja netizen yang merisak.

Memandang persoalan moralitas negara lain dengan kacamata negara sendiri itu nggak tepat. Logika yang dikeluarkan jelek saja belum. Lha Thailand saja ndak ada masalah sama orang-orang kek gitu, orang Indonesia kenapa sewot dah?

Saya kutip dari Coconuts Bangkok ya, agar terlihat betapa menggelikannya sikap netizen-netizen berotak mini tersebut. Nggak saya ubah soalnya takut sense of meaning-nya ilang. Udah manut aja, jelek-jelek begini sa kuliah dulu konsentrasinya ambil Translation.

Baca Juga:

Indomie, Makanan Indonesia yang Paling Dirindukan Saat Tinggal di Luar Negeri

4 Culture Shock Orang Indonesia yang Berkunjung ke Thailand

“I have tons of questions in my head ‘Why?’” Suriya wrote online in English. “We married in my warm house and family, my own place, my own [motherland] and what is wrong with Indonesia and Indonesians?? Why need to be that dramatic? … Why are you guys so harsh on us? Do I need to hide when I did nothing wrong?”

Orang nggak bikin salah sama orang Indonesia, orang bikin acara di rumah sendiri, nggak nyenggol orang Indonesia, yang sewot orang Indonesia. Coba, kasih saya teori apa yang bisa membenarkan tindakan tolol orang berotak mini tersebut?

Oke, itu menyalahi aturan di agama yang dianut banyak orang Indonesia, oke saya paham. Tapi, bukan berarti kamu bisa seenaknya mengatur orang lain lah. Tinggal nggak ikut-ikutan kan kelar?

Saya sebenarnya bermasalah dengan tindakan netizen Indonesia yang merasa bisa berbuat apa saja hanya karena menang jumlah. Mereka merasa mereka bisa berbuat apa saja dan ikut campur dalam urusan apa saja. Ya gitu kalau jari nggak terkoneksi sama otak.

Padahal kalau dirisak, atau, dibalas tindakannya, mereka ngamuk, tantrum kek bocah. Lha kasus Microsoft itu udah jadi contoh paling jelas.

Orang-orang yang suka merisak orang lain di jagat maya itu emang nggak tertolong lagi kebodohannya. Ya gimana, merisak tindakan orang di negara lain, tapi tau tetangganya KDRT, nggak boleh ikut campur karena bukan urusannya. Ya sejak kapan tindakan di negara lain itu urusanmu? Memang norak netizen macam kayak gitu.

Makanya nggak heran kalau netizen negara ini sering dianggap tak lebih dari pendulang traffic YouTube buat orang luar. Bikin aja cover lagu Indo, ntar dibanjiri komen bangga. Ya karena saking noraknya, ngerasa penting banget. Bagian negara Indo disebut di film, tepuk tangan. Lagu Indo dicover, buangga. Liat bule ngomong “selamat pagi”, teriaknya kenceng.

Ada banyak hal positif yang bisa dilakukan dalam hidup, meski gabut sekalipun. Bisa membaca buku, beribadah, nyapu, ngepel, ngegame, atau apalah selama tidak merisak dan mengurusi urusan yang bahkan tidak bersinggungan denganmu. Kalian perlu tahu bahwa belahan dunia lain itu tidak mengadopsi apa yang kita anggap sebagai norma, dan itu nggak masalah.

Tapi, kalau emang sukanya terlihat macam monyet yang melompat-lompat kegirangan diberi makanan, ya monggo aja tetap bangga menjadi bagian netizen Indonesia yang suka dianggap barbar dan solid perkara berbuat hal yang tolol. Monyet aja mah kalau bisa main medsos saya yakin nggak akan senorak mereka.

Soalnya ya, kalau udah kadung norak dan bangga, nggak bisa lagi ditolong.

BACA JUGA Netizen Twitter Adalah Antagonis Paling Kejam dan Fakta-fakta Lainnya dan artikel Rizky Prasetya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 13 April 2021 oleh

Tags: bullyinglgbtnetizen indonesiathailand
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Founder Kelas Menulis Bahagia. Penulis di Como Indonesia.

ArtikelTerkait

Nalar Cacat Kepala Sekolah yang Menganggap Enteng Bullying pada Siswa

Nalar Cacat Kepala Sekolah yang Menganggap Enteng Bullying pada Siswa

13 Januari 2024
Tips Melayangkan Kritik Pemerintah tanpa Ditangkap Polisi terminal mojok.co

Jadi Orang Nggak Enakan Itu Berat, Kau Tak Akan Kuat, Biar Aku Saja

29 September 2020
Indomie, Makanan Indonesia yang Paling Dirindukan Saat Tinggal di Luar Negeri Mojok.co

Indomie, Makanan Indonesia yang Paling Dirindukan Saat Tinggal di Luar Negeri

25 Maret 2025
racket boys drakor netizen indonesia badminton mojok

Noraknya Netizen Indonesia yang Tersinggung sama ‘Racket Boys’

20 Juni 2021
bad genius serial sinetron indonesia adaptasi mojok

Begini Jadinya jika Serial Bad Genius Diadaptasi Menjadi Sinetron Indonesia

15 September 2020
Dosen Pelaku Pelecehan Seksual Disanksi Skorsing Sekaligus Izin Belajar Lanjut Doktoral, Ini Sanksi Apa Hadiah MOJOK.CO

Mengapa Korban Pelecehan Seksual Memilih Speak Up di Internet ketimbang Melapor?

21 Juni 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.