Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Nasib Jadi Sipir Baru yang Cuma Bisa Makan Hati Ngeliat Kelakuan Senior

Munawir Mandjo oleh Munawir Mandjo
30 April 2020
A A
Nasib Jadi Sipir Baru yang Cuma Bisa Makan Hati Ngeliat Kelakuan Senior, napi asimilasi

Nasib Jadi Sipir Baru yang Cuma Bisa Makan Hati Ngeliat Kelakuan Senior

Share on FacebookShare on Twitter

Belakangan ini saya sering menyaksikan perilaku senior yang melanggar aturan di kantor, yah kami sebagai sipir baru hanya bisa geleng-geleng kepala sambil makan hati. Hadehhh.

Menjaga jarak atau social distancing tentu bisa saja diterapkan dengan mudah bagi orang-orang bebas, selama mereka tidak ngeyel, tapi berbeda dengan orang bebas, orang-orang yang sedang menjalani masa hukuman di dalam Lembaga Pemasyarakatan (lapas) tentu sulit menerapkan aturan seperti ini.

Padatnya jumlah napi yang menghuni lapas tentu menjadi ancaman jika salah seorang dari mereka terinfeksi. Penyebarannya berlangsung cepat dan mudah, Rumah Sakit penuh, Dokter dan Perawat akan kewalahan, apalagi fasilitas kesehatan yang masih terbatas tentu akan menciptakan kondisi yang menakutkan.

Untuk mengantisipasi imajinasi buruk itu, serangkaian kebijakan telah diambil. Salah satunya dengan menyetop lalu lintas barang titipan yang dibawa keluarga narapida.

Walaupun jujur kadang hati saya merasa ambyar melihat barang titipan mereka ditolak, apalagi mereka yang sudah berumur senja, dengan air muka yang nggak bisa menyembunyikan kekecewaan. Makanan yang telah dibuat sepenuh hati nyatanya kandas di hadapan petugas penjaga pintu utama. Tapi yah mau gimana lagi, namanya aturan tetaplah aturan, siapa pun mereka, aturan tetap harus berlaku. Kebijakan ini juga demi kebaikan bersama.

Persoalannya kemudian, saat kami sipir baru, yang dipundaknya menyandang gelar tunas pengayoman telah berkomitmen menutup lalu lintas barang titipan kadang merasa jengkel melihat gelagat satu-dua pegawai yang suka melanggar aturan. Mereka seenaknya meloloskan barang titipan, tanpa merasa khawatir jika tindakan mereka akan memberikan dampak buruk bagi instansi.

Saya yakin mereka semua sudah paham bagaimana virus ini bisa bertahan pada permukaan benda padat dalam kurung waktu tertentu. Coba bayangkan jika salah satu barang yang dibawa keluarga narapida ini telah terkontaminasi dengan corona, kan bisa gawat. Apalagi saya paham betul, masih banyak narapidana yang masih apatis dengan persoalan menjaga kebersihan, minimal cuci tangan sebelum makan. Itu baru satu perkara, belum perkara lainnya.

Tindakan pilih kasih ini juga tentu akan memberikan citra buruk bagi instansi. Coba bayangkan jika salah seorang keluarga pembesuk yang ditolak titipanya tiba-tiba melihat dengan entengnya salah seorang petugas meloloskan barang titipan orang lain. Tentu sudah sangat berlawanan dengan semangat “Melayani tanpa diskriminasi,” yang selama ini di gembor-gemborkan oleh instansi tempat saya bekerja.

Baca Juga:

Penjara Kalisosok Surabaya Lebih Terkenal karena Angker ketimbang Jadi Tempat Paling Bersejarah di Kota Pahlawan

Tips Mengunjungi Kerabat di Penjara

Nggak sampai di situ saja, selain citra negatif yang bisa ditimbulkan oleh tindakan pilih kasih, ada perkara yang lebih mengkhawatirkan. Lolosnya barang titipan yang dibawa petugas tentu membuat napi lain merasa iri dengan keputusan tersebut dan jika ini sudah terakumulasi dalam jumlah yang paripurna maka, bisa menjadi bom waktu yang siap meledak dan memicu konflik di dalam lapas

Konflik yang dilandasi kecemburuan seperti ini misalnya, baru-baru saja terjadi di lapas Tuminting Manado. Kerusuhan terjadi akibat napi kasus narkoba merasa iri karena tak mendapatkan asimilasi seperti narapida kasus umum, akibatnya sekitar 400 warga binaan terlibat kerusuhan, mereka membakar gedung dan mengakibatkankan banyak kerusakan. Tentu rentetan kejadian buruk seperti harusnya bisa dicegah.

Sebenarnya sudah beberapa kali kami mengambil tindakan untuk mengatasi persoalan ini. Kawan saya misalnya, sempat mengadukan tindakan mereka ke kepala instansi. Nggak mengecewakan karena kepala memberikan tanggapan positif dan sudah menyerukan kepada pegawai agar mematuhi peraturan, tapi yah dasarnya kepala batu, aturan itu tetap dilanggar bahkan dengan jalan petak umpet.

Sampai di situ kami nggak berani mengambil langkah yang lebih serius, misalnya menegur secara langsung atau sekalian saja adu bogem mentah. Selain menghindari tindakan diskriminasi secara fisik kami pegawai baru juga harus menjaga harmonisasi sesama pegawai. Kami kerja nggak setahun dua tahun loh. Tapi bertahun-tahun. Coba bayangkan apa jadinya jika hubungan kerja kami dilandasi kebencian antara satu sama lain, tentu orientasi kerja menjadi sulit rampung.

Sepanjang lebih banyak orang rusak ketimbang orang lurus, tentu tidak akan menjadi seimbang dan sulit merubah keadaan. Yah, paling tidak kami bisa menjaga komitmen kerja yang baik dan tidak ikut arus, untuk mengantisipasi lingkaran setan pada generasi selanjutnya, demi terwujudnya etos kerja yang sehat. Sampai di sini kami hanya bisa bersabar dan makan hati sembari berdoa, semoga kesengsaraan dan kebahagaian berada pada tempatnya masing-masing.

BACA JUGA Kerja Jadi Sales yang Sering Bikin Mbatin “Gusti Paringono Kuat Atiku” atau tulisan Munawir Mandjo lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pengin gabung grup WhatsApp Terminal Mojok? Kamu bisa klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 15 Juni 2022 oleh

Tags: lapasPenjarasipir
Munawir Mandjo

Munawir Mandjo

Aparatur Sipir Negara

ArtikelTerkait

Bekerja di Lapas Bikin Saya Mikir Kalau Penjara Bukan Tempat Tepat Mendapat Keadilan

Bekerja di Lapas Bikin Saya Mikir Kalau Penjara Bukan Tempat Tepat Mendapat Keadilan

20 November 2019
Rindu Adalah Hak Semua Manusia, Tidak Terkecuali Narapidana

Rindu Adalah Hak Semua Manusia, Tidak Terkecuali Narapidana

16 Desember 2019
sejarah korupsi

Saatnya Menulis Sejarah Korupsi di Daerah

27 September 2019
Nasib Jadi Sipir Baru yang Cuma Bisa Makan Hati Ngeliat Kelakuan Senior, napi asimilasi

Sebagai Sipir Saya Pikir Sudah Betul Menkumham Ngeluarin Napi Lewat Asimilasi

4 Mei 2020
Kehidupan di Penjara, Penuh Kreativitas di Balik Jeruji Lapas terminal mojok.co

Kisah Petugas Lapas, Profesi yang Sering Dicap Jelek karena Bergaul dengan Napi

8 September 2020
Tips Mengunjungi Kerabat di Penjara Terminal Mojok

Tips Mengunjungi Kerabat di Penjara

30 Desember 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.