Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Setelah Mencoba Sendiri, yang Istimewa di Warung Sate Klathak Mak Adi Justru Nasi Goreng Kambing

Aliawan Ghozali Isnaen oleh Aliawan Ghozali Isnaen
27 Agustus 2024
A A
Nasi Goreng Kambing Mak Adi Lebih Enak ketimbang Sate Klathak (Unsplash)

Nasi Goreng Kambing Mak Adi Lebih Enak ketimbang Sate Klathak (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebelumnya disclaimer dahulu. Tulisan ini bukan bentuk endorse warung sate klathak Mak Adi. Tulisan ini murni hasil pengalaman pribadi menikmati sate klathak dan nasi goreng kambing di sana.

Desas-desus tentang kondangnya warung sate klathak Mak Adi ini sudah lama saya dengar. Bahkan beberapa kawan yang memang berasal daerah Pleret atau Banguntapan sering menyarankan saya untuk jajan di sana. Hingga akhirnya, hari itu akhirnya tiba.

Saya memesan satu porsi sate klathak, nasi putih, nasi goreng, dan dua air putih. Setelah memesan, kami duduk di gazebo di bagian utara warung. Seingat saya, di sana ada empat gazebo. Saya duduk di situ karena terasa lebih romantis.

Secepat kilat pegawai Mak Adi memasak sate klathak dan nasi goreng kambing

Belum ada 10 menit menunggu, pesanan kami datang. Kami berdua sangat terkejut karena sangat cepat. Kalau di tempat lain, terkadang, kami mendapat pesan dari yang jual kalau harus menunggu setidaknya 30 menit. Lha ini, belum ada 10 menit duduk di warung sate klathak Mak Adi, pesanan sudah datang.

Pesanan yang pertama datang adalah sate klathak dan nasi putih. Setelah itu nasi goreng kambing menyusul. 

Jujur saja, sebenarnya saya sempat ragu memesan nasi goreng kambing. Saya cinta nasi goreng apa saja. Nah, melihat ramainya warung sate klathak Mak Adi saat itu, saya hampir mengurungkan niat. Saya berpikir kalau nunggu nasi goreng kambing pasti lama.

Namun, ada rasa penasaran yang mendorong saya untuk mantap memesan nasi goreng kambing. Kecurigaan saya akan menunggu lama runtuh tatkala pegawai Mak Adi datang membawa sepiring nasi goreng kambing. Lagi-lagi kami berdua kaget. Kok bisa mereka memasak nasi goreng dengan cepat padahal warung sedang ramai. 

Enak dengan catatan

Awalnya ada rasa pesimis untuk soal rasa. Kecepatan memasak itu malah membuat saya sempat berpikir apakah sisi rasa tetap aman.

Baca Juga:

Sate Klatak Pak Jupaini Jogja: Rasanya Nggak Kalah dengan Pak Bari dan Pak Pong, dan Amat Cocok untuk Pekerja Kantoran

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

Yah, lagi-lagi warung sate klathak Mak Adi membuktikan kalau saya salah. Rasa nasi goreng kambing di sini sungguh dahsyat. Jujur saja, kami berdua lebih menyukai nasi goreng kambing daripada sate klathak-nya.

Kalau boleh menebak, mereka memasak nasi goreng ini menggunakan kuah tongseng. Jadi, rasa nasi gorengnya ini khas sekali. Ada rasa manis, asin, dan pedas di sana. Selain itu, daging kambingnya sangat empuk sehingga tidak membuat gigi harus bergulat terlebih dahulu.

Nah, untuk sate klathaknya, bagi saya, memang enak tapi tidak yang wah. Malah jatuhnya biasa aja. Kayak template aja gitu. Saya malah merasa kuahnya agak kurang asin serta dagingnya kurang empuk. Ini pendapat dari saya yang nggak bisa masak dan nggak paham soal per-bumbuan-ya.

Pendapat dari anak tata boga soal nasi goreng kambing di warung sate klathak Mak Adi

Ya sudah, biar lebih meyakinkan, saya meminta pendapat dari pacar saya. Dia adalah adalah lulusan SMK jurusan tata boga. Jadi, untuk urusan permasakan dan per-bumbu-an, pastinya lebih khatam dibanding saya.

Baginya, cita rasa nasi goreng kambing di warung sate klathak Mak Adi Mak Adi ini melebihi ekspektasi. Dirinya tidak menyangka kalau nasi goreng kambing di sini lebih enak dari sate klathak. Namanya saja warung sate klathak, jadi wajar kalau ekspektasi pembeli cukup tinggi.

“Bumbu nasi goreng kambing ini model yang tidak banyak rempah, tapi bumbunya bisa kerasa dan dagingnya nggak amis,” ucapnya setelah menghabiskan satu porsi sate klathak.

“Aku sebenarnya berekspektasi tinggi sama klathaknya. Soalnya banyak yang omong enak, empuk, dan nggak amis,” ujarnya. “Kuahnya kurang nendang, tapi ketika dikasih lada jadi pas,” tambahnya. 

Untuk mencapai cita rasa yang pas, kamu perlu menambah kondimen lainnya. Berbeda dengan nasi goreng kambing di sini yang tidak perlu kondimen lain untuk diakui sebagai masakan enak.

Kurang konsisten

Sebenarnya ada yang “aneh” dari rasa sate klathak ini. Satu porsi terdiri dari dua tusuk. Anehnya, dua tusuk tersebut memiliki rasa yang berbeda. 

Begitulah yang saya rasakan. Dan ternyata, hal tersebut juga diamini oleh pacar saya. Menurutnya, tusuk sate pertama yang dimakan rasanya gurih tapi tidak nampol. Tetapi, untuk tusuk yang kedua, mempunyai rasa yang gurih banget dan enak. Itu masih jadi pertanyaan buat kami. Kok bisa dua tusuk yang dibikin barengan tapi rasanya beda.

“Bumbu satenya kerasa dan cenderung gurih, jadi kalau dikombinasikan dengan daging kambing yang ada lemak terasa pas. Bisa mengalihkan rasa eneg dari lemak-lemak daging,” ungkapnya dengan serius mengajari saya terkait makanan.

“Nilai plus untuk satenya, daging dan bagian lemaknya nggak amis sama sekali,” ungkapnya sebelum akhirnya membayar ke kasir.

Namun, sayangnya kami melewatkan memesan salah satu menu andalan mereka yaitu kronyos. Sebab saya tahu kalau kronyosnya enak setelah makan di sana. Saya sempat mencari artikel terkait warung Mak Adi di Mojok dan baru tahu kalau kronyosnya terbilang juara.

Harga masih ramah untuk kantong

Harga makanan di warung sate klathak Mak Adi masih ramah dengan kantong. Terutama kantong fresh graduate yang masih nyari pekerjaan di Jogja kayak saya. 

Jadi kami membayar untuk sate klathak 1, nasi goreng kambing 1, air putih 2, hanya perlu merogoh kocek sebanyak 52 ribu rupiah. Per porsi, harga sate klathak ada di 22 ribu, nasi goreng kambing 26 ribu, dan air putih 2 ribu. Bagi saya dan pacar, harga tersebut masih terjangkau.

Jadi, kesimpulannya, sate klathak di Mak Adi itu enak, tapi perlu menyesuaikan dengan tambahan kondimen. Sementara itu, nasi goreng kambing di sini malah yang jadi juaranya. Sudah begitu, untuk segi harga, masih terbilang wajar. Apalagi untuk makan dua orang.

Penulis: Aliawan Ghozali Isnaen

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Sate Kambing, Bentuk Pemberontakan Kecil kepada Diri Sendiri

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 Agustus 2024 oleh

Tags: kuliner bantulnasgornasi gorengnasi goreng kambingsate kambingsate klathaksate klathak di Mak Adiwarung sate klathak di Mak Adi
Aliawan Ghozali Isnaen

Aliawan Ghozali Isnaen

Sosok yang sering mengaku cinta menulis tapi jarang menulis. Masih menimba ilmu di UNY.

ArtikelTerkait

4 Alasan Warga Kabupaten Tegal Banyak yang Berjualan Nasi Goreng dan Martabak di Jabodetabek ketimbang Buka Warteg

4 Alasan Warga Kabupaten Tegal Banyak yang Berjualan Nasi Goreng dan Martabak di Jabodetabek ketimbang Buka Warteg

16 Agustus 2024
6 Ragam Olahan Nasi Sisa yang Bisa Dicoba

6 Ragam Olahan Nasi Sisa yang Bisa Dicoba

25 Februari 2022
Nasi Goreng di Surabaya Salah Konsep Sejak Awal karena Pakai Topping Irisan Telur Rebus

Nasi Goreng di Surabaya Salah Konsep Sejak Awal karena Pakai Topping Irisan Telur Rebus

11 September 2025
Nasi Goreng kok Lemes? Culture Shock yang Saya Rasakan di Magelang

Nasi Goreng kok Lemes? Culture Shock yang Saya Rasakan di Magelang

26 Agustus 2023
9 Kuliner Khas Bantul yang Perlu Dicoba terminal mojok.co

9 Kuliner Khas Bantul yang Perlu Dicoba

8 Februari 2022
Ragam Sate Kambing Tegal_ Batibul, Balibul, Semuanya Enaaak! terminal mojok

Ragam Sate Kambing Tegal: Batibul, Balibul, Semuanya Enaaak!

19 September 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.