Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Nama yang Tak Identik dengan Suku, Bikin Bingung Masuk Komunitas Daerah Asal

Suzan Lesmana oleh Suzan Lesmana
24 Mei 2021
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Bagi suku Jawa, nama mereka sangat identik dengan sukunya. Biasanya diawali suku kata “Su”—baik perempuan maupun lelaki. Katakanlah untuk nama perempuan misalnya Suharti, Sutami, Sulastri. Sedangkan untuk nama laki-lakinya adalah Sutrisno, Suharto, Subagyo, dll. Namun, apa jadinya meski punya nama berawalan “Su” yang identik dengan suku Jawa dimiliki oleh orang luar Jawa? Kebingungan untuk masuk komunitas daerah asal akhirnya menjadi dilema bagi mereka yang namanya nggak mempresentasikan suku tertentu.

Seperti kita pahami, nama berawalan “Su” yang diserap dari bahasa Sanskerta, bagi suku Jawa bermakna superlatif dari sangat, paling, ter. Misalnya, kalau Suharti atau Suharto bermakna paling berharta. Pendeknya, nama adalah doa sangat dipegang teguh oleh para orang tua suku Jawa. Dan saya pikir begitu pula dengan para orang tua di berbagai suku bangsa di Indonesia lainnya.

Namun, banyak pula di Indonesia, meskipun nama berawalan “Su”, tak mencerminkan suku dan daerah ia berasal. Nama saya contohnya, Suzan. Meski nama saya Suzan, tak berarti saya asli Jawa tulen, walau kakek dari almarhumah ibu saya memang asal Tegal, alias suku Jawa. Dan kalau dilihat, tak ada makna paling apa gitu dari “Su-zan”. Makanya saya nggak masuk dalam Ikatan Mahasiswa Tegal, misalnya. Hahaha. Lha wong saya juga nggak lancar bahasa Republik Ngapak.

Begitu pula saat saya mau masuk komunitas suku Betawi. “Yaelah, mana ada anak Betawi, namanya Suzan? Hahaha, baru ini aye denger orang Betawi nama kayak elu,” kata sang MC saat saya ikut lomba Pantun Betawi 2019 lalu. Padahal, kakek saya asli Betawi, Kampung Melayu, Jakarta Timur. KTP pun saat itu DKI Jakarta. Akhirnya, saya hanya masuk di grup Facebook Komunitas Pantun Betawi.

Saat saya mau masuk komunitas suku Melayu Palembang, lagi-lagi nama saya disangsikan berasal dari Palembang. Jelas-jelas akte kelahiran saya di Plaju, Palembang, Sumatera Selatan. Nenek dari almarhumah ibu saya asli Palembang, daerah Komering, suku Gunung Terang. Ya, memang sih, rata-rata nama-nama orang Palembang asli umumnya berawalan Masagus untuk bangsawannya atau misalnya berakhiran “din”, seperti Kafiudin, Nashrudin. Lah, kalau Suzan?

Lain waktu saya mencoba masuk komunitas suku Sunda. Syukurlah di komunitas suku Sunda saya bisa masuk dengan baik karena berakhiran nama Lesmana, lengkapnya Suzan Lesmana. Akhirnya. Kebetulan nenek dari ayah saya memang kelahiran Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kuliah pun saya di Unpad, Bandung. Maka, lancarlah saya berkomunitas. Kabogohna oge Mojang Priyangan, uhuk.

Barangkali ada di antara pembaca yang mempunyai pengalaman yang sama dengan saya gara-gara nama yang membingungkan identitas suku dan daerah asal? Hehehe lumayan sih, ya membingungkannya?

Saudara, pada akhirnya saya pikir bagi yang bernasib sama dengan saya dan mengalami jalan hidup yang mirip, kita tak harus masuk dalam sebuah komunitas suku asal jika menginginkan identitas kolektif. Yang penting saat diajak berkomunikasi lancar dan paham sehingga komunikasi menjadi efektif. Ditambah dapat membawa diri dan menjaga adab/sopan santun dalam bergaul dan bersosialisasi, saya yakin kita diterima di semua komunitas. Mau itu komunitas suku, komunitas otomotif, komunitas hobi, dll.

Baca Juga:

Akibat Menyandang Nama Aneh, Seumur Hidup Nama Saya Dikira Typo: Sekali Lagi, Saya Dinas, Bukan Dimas!

Alasan Banyak Nama Anak Zaman Sekarang Semakin Rumit

Hal yang paling penting dari kehidupan berbangsa dan bernegara bukan menonjolkan primordialisme suku dalam perspektif sempit, tapi bagaimana primordialisme suku bangsa di Indonesia menguatkan nasionalisme. Ibarat negara adalah sebuah sistem, maka suku bangsa adalah sub sistem yang menunjang dan menopang tegaknya negara. Bismillah, asisten Mas Menteri!

BACA JUGA Katanya, Orang Betawi Masuk Surga Duluan dan tulisan Suzan Lesmana lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 November 2021 oleh

Tags: Daerah asalnamaNusantara TerminalSuku
Suzan Lesmana

Suzan Lesmana

Seorang MC yang suka menulis sejak pandemi

ArtikelTerkait

Stereotipe tentang Orang Kalimantan yang Bikin Ngakak, Dikira Orang Tionghoa Sampai Makan Orang Terminal Mojok

Stereotipe Terkait Orang Kalimantan yang Bikin Ngakak, dari Juragan Batu Bara Sampai Suka Makan Orang

11 September 2022
Susahnya Mengaku sebagai Orang Karanganyar terminal mojok

Susahnya Mengaku sebagai Orang Karanganyar

7 Juni 2021
Budaya Pekewuh yang Hanya Mitos di Masyarakat Kita terminal mojok

Budaya Pekewuh yang Hanya Mitos di Masyarakat Kita

6 Agustus 2021
orang minang gegar budaya culture shock minangkabau mojok

5 Hal Baru yang Saya Temukan setelah Menikah dengan Orang Minang

26 Juli 2021
Surat Rahwana kepada Sinta terminal mojok.co

Surat Rahwana kepada Sinta

20 Juli 2021
Alun-alun Purwokerto Adalah Bukti Pembangunan yang Konsisten dan Berkelanjutan terminal mojok

Alun-alun Purwokerto Adalah Bukti Pembangunan yang Konsisten dan Berkelanjutan

29 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.