Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Musim Hujan Tiba, Pengguna Motor Matic Perlu Waspada!

Budi oleh Budi
27 Oktober 2022
A A
Musim Hujan Tiba, Pengguna Motor Matic Perlu Waspada! gedebage

Musim Hujan Tiba, Pengguna Motor Matic Perlu Waspada! (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Musim hujan, selain jadi musuh ibu-ibu karena jemuran yang nggak kering-kering, juga jadi musuh para pengguna motor matic. Kenapa? Karena motor jenis ini, amat rentan terhadap hujan, tepatnya banjir.

Motor matic memanglah solusi untuk jalanan kota yang mulai menyempit. Tinggal gas, pinter-pinter manuver, hidup kalian terbantu. Masalahnya, motor ini tak tahan banjir. Silakan paksa lewati banjir, maka bencana menunggu.

Sebisa mungkin jangan dipaksakan menerobos banjir menggunakan motor matic, risikonya amat besar. Risk dan reward-nya nggak sebanding. Percayalah, kerusakan mengintai Anda.

Kenapa motor matic tidak disarankan melewati banjir? Pertama, bodi motor matic kebanyakan seperti “kapal”. Ia mudah terbawa arus banjir. Diperparah ban tidak akan “menggigit aspal”, bikin motor gampang hanyut.

Kedua, frame motor bisa patah. Model frame motor matic melengkung ke bawah mau nggak mau bakal kerendam air banjir jika nekat menerobos. Lama-lama, biang karat muncul dan mengakibatkan frame atau rangka bisa patah. Memang kejadian frame patah pada motor matic jarang sih, cuman, kan, lebih baik mencegah kan. Belum lagi boshing mesin yang bakal lebih berumur pendek saat dipaksa menerjang banjir.

Ketiga, CVT juga rawan kemasukan air. Sebenarnya di bawah CVT ada lubang kecil untuk sirkulasi udara dan keluarnya serbuk-serbuk bekas gesekan kampas ganda maupun gesekan parts lain. Lubang ini lah yang rentan kemasukan air dan bisa membuat van belt slip sehingga motor kayak jalan di tempat. Lama-lama akan tercium bau gosong jika dipaksakan. Tentu saja air masuk ke area CVT bisa memperpendek umur v-belt, merusak bearing yang ada.

Terakhir, risiko mesin mati alias mogok di tengah banjir. Tentu saja ini risiko yang bakal langsung dirasakan di tempat saat nekat menerjang banjir, mogok. Diameter ban motor matic yang mungil bikin ground clearance-nya jadi pendek. Alhasil posisi mesin berada agak lebih rendah dibandingkan tipe motor lain. Mesin bisa terendam dan rentan kemasukan air melalui lubang tempat filter udara berada, terus bikin mesin motor Anda mati.

Memaksakan motor matic menerjang banjir dengan alasan apa pun tetap menjadi sebuah kesalahan yang harus dibayar mahal. Sebab, biaya perbaikan motor matic yang nggak murah itu. Apalagi kalau air sudah masuk ke dalam mesin, haduh, siap-siap beli obat pusing saja deh.

Baca Juga:

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

Itulah kenapa kalian jangan sekali-kali menerjang banjir dengan matic. Mungkin efeknya tak terasa secara instan, tapi kalau sampe rusak, duh, pedih biayanya.

Penulis: Budi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Banjir dan Macet, Dua Sejoli yang Bikin Ngalam Bernasib Malang

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 Oktober 2022 oleh

Tags: banjirhujanmotor matic
Budi

Budi

Seorang montir tinggal di Kudus yang juga menekuni dunia kepenulisan sejak 2019, khususnya esai dan fiksi. Paling suka nulis soal otomotif.

ArtikelTerkait

5 Hal yang Bikin Kota Bandung Macet Terminal Mojok

Sisi Gelap Kota Bandung yang Sudah Jadi Rahasia Umum

25 September 2022
Surabaya Selepas Hujan Tak Lagi Seindah Video Orang-orang, Hanya Tinggal Banjir dan Macet di Jalan

Surabaya Selepas Hujan Tak Lagi Seindah Video Orang-orang, Hanya Tinggal Banjir dan Macet di Jalan

6 Maret 2024
4 Spare Part Motor yang Sering Hilang saat Sedang di Parkiran Sing Numpak Motor i Ngopo, Toh? Wis Ngerti Udan Kok Ora Mantolan?

Sing Numpak Motor i Ngopo, Toh? Wis Ngerti Udan Kok Ora Mantolan?

4 Januari 2020
Suka Duka Pengguna Honda BeAT Karbu

Suka Duka Pengguna Honda BeAT Karbu

29 April 2023
=Jangan Ngaku Mahasiswa Semarang kalau Belum ke Bandungan Semarang, Tempat Andalan Kegiatan Organisasi Kampus Mojok.co

Sisi Gelap Hidup di Bandungan Semarang, Tempat Wisata Indah yang Membawa Bencana

12 Juli 2024
Perjuangan Mahasiswa Tuban yang Harus Naik Kapal demi Kuliah: Berangkat Subuh dan Menerjang Banjir? Sudah Biasa stasiun sumberrejo bojonegoro

Perjuangan Mahasiswa Tuban yang Harus Naik Kapal demi Kuliah: Berangkat Subuh dan Menerjang Banjir? Sudah Biasa

22 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu
  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.