Betapa menyenangkannya menjadi penggemar seorang Pandji Pragiwaksono. Mulai dari zaman penyiar radio, Kena Deh, sampai menjadi komika. Saya mengikutinya? Wah, tentu saja nggak. Namun, saya selalu memberikan perhatian khusus kala blio stand-up, perihal materi dan isinya, pun saya adil tanpa melibatkan karakternya bagaimana, stand-up Pandji ini lucunya ada di mana?
Itu perihal stand-up, biarkan blio melawak sebagaimana bisanya. Toh, pasarnya sudah jelas, basis massanya militan, dan juga perihal pengalaman jangan ditanya lagi. Ini hanya masalah selera. Namun, kalau membicarakan jam kerja, ini bukan perkara selera. Apalagi sisi (yang mungkin lho yha) menurut blio keren dan layak ditiru dalam ranah pekerjaan.
Benar sekali, geger gedhen ini berada di Twitter. Media sosial yang belakangan bak cosplay menjadi kawah candradimuka problematika dunia. Apa aja hadir di Twitter. Mulai dari alter, anon seram, sampai Pandji Pragiwaksono yang berkelindan dengan pemikirannya sendiri. Cuitan blio ini melibatkan ranah paling prinsip di dunia ekonomi, yakni etos kerja.
I just texted my team about work stuff at 00:44 on a Saturday.
People think working with me is fun & filled with laughter. Entrepreneur Pandji is very much different with Entertainer Pandji. I push people. Im demanding. And i dont mince words. Plus, i fire people quick.— Pandji Pragiwaksono (@pandji) January 22, 2021
Saya mencoba mafhum dengan gaya bertutur blio. Lho bisa saja hanya guyon. Berhubung guyonnya banyak yang nggak lucu, bisa saja ini masuk ke dalam kategori itu. Jebul salah, cuitan tersebut bernada serius kala mencoba membedakan antara Entrepreneur Pandji dan Entertainer Pandji. Jyaaan mbois tenan.
Ada sisi positifnya, walau hanya satu: untung saja apa yang blio cuitkan ini serius, bukan bercanda. Kalau bercanda ya bisa jadi daftar panjang lawakan blio yang nggak kena di kotak tertawa saya.
Walau nggak terlalu sreg sama gaya stand-up Pandji Pragiwaksono, untuk kasus blio saat ini saya ada di pihaknya. Meskipun suara saya kurang kuat lha wong bukan pekerja dan yang “dipekerjakan”. Sebagai Ultras SpongeBob yang kafah, tentu saya mengamini segala yang dicuitkan oleh Pandji. Gimana nggak manthuk-manthuk, apa yang dikonsepkan oleh Pandji itu ya Tuan Krab sekali.
Bagi saya, tokoh paling realistis dalam kartun SpongeBob, ya, Tuan Krab. Selain blio, bisa dikatakan terlalu utopia jika dibenturkan dalam kehidupan nyata. Dan Pak Pandji, sukses mengadopsi nilai-nilai filosofis adiluhung dari Tuan Krab. Kurang apalagi?
Tuan Krab adalah bos pilih tanding. Yah walaupun nggak senorak bilang bahwa ia sebagai Entrepreneur Krab dan Entertainer Krab itu berbeda. Pun Tuan Krab nggak mungkin kirim pesan kepada SpongeBob pukul 00.45 dini hari. Lha ini mau chat babagan pekerjaan atau menculik SpongeBob ke Rengasdengklok. Kok, ya, sistematis tenan.
Namun, dalam satu titik, jebul konsep kerja ala Entrepreneur Pandji ini agak-agak mirip dengan Tuan Krab. Bukan urusan fulus doang ya, tapi bagaimana cara Entrepreneur Pandji memberikan “layanan” kepada pekerjanya.
Tuan Krab memang nggak bakalan chat SpongeBob pukul 00.46. Selain nggak ada ponsel, ya jarinya nggak bakalan bisa buat ngetik. Lebih serem lagi, Tuan Krab langsung memberikan beban kerja bagi SpongeBob dan Squidward dalam bentuk Krusty Krab buka 24 jam. Modyaaar.
Ya, walau Tuan Krab nggak sendlogok bilang, “I push people. I’m demanding. And I don’t mince words. Plus, I fire people quick.” Lha semisal Tuan Krab memecat dua pegawai bodohnya ini, memang ada yang mau kerja di bawah tangan besi Tuan Krab?
Mungkin Pandji pekewuh etos kerja Tuan Krab ia jiplak terang-terangan, makanya dalam cuitannya ia perhalus menjadi, “I just texted my team about work stuff at 00:44 on a Saturday.” Biar nggak terkesan seperti Krusty Krab yang (pernah) buka 24 jam plus nyerempet-nyerempet dikitlah.
Lantas setelahnya Pandji Pragiwaksono memberikan keterangan, “People think working with me is fun & filled with laughter.” Gilaaa mbois banget. Tuan Krab nggak mungkin bilang seperti Pandji lha wong blio nggak pernah ngerasa lucu dan menggelitik seperti lawakan Pandji yang selalu disambut decak kagum…. bagi yang kagum.
Namun, begini lho Mas Pandji, mengadopsi nilai luhur dan luhung Tuan Krab itu boleh-boleh saja. Tapi gini, semoga saja Anda menemukan pegawai yang kelewat ceria seperti SpongeBob dan kelewat bodo amat dan nrimo ing pandum seperti Squidward.
Sayangnya nih, ya, ini adalah Indonesia yang berada di kehidupan nyata, bukan Bikini Bottom yang ada di layar kaca semata. Begitu.
Btw, kalau butuh pegawai yang selo di-chat kapan saja, silakan hubungi saya.
BACA JUGA Konsep Kerja Pandji Pragiwaksono Emang Nggak Salah, tapi kok Gitu Amat? dan tulisan Gusti Aditya lainnya.