Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Mudahnya Melupakan Karya Medioker dan Perkara One Piece vs Naruto yang Belum Usai

Nurfathi Robi oleh Nurfathi Robi
6 Mei 2020
A A
Mudahnya Melupakan Karya Medioker dan Perkara One Piece vs Naruto yang Belum Usai No Debat! One Piece Lebih Baik daripada Naruto
Share on FacebookShare on Twitter

Saya bukan ahli titanologi. Juga sudah pensiun memuja Yuuki Asuna atau menyimpan gambar waifu dari barisan haremnya Kirito. Sampai saat ini saya tidak terdaftar sebagai anggota guild mana pun, penyebabnya bapak saya bukan seekor naga Igneel. Pernafasan saya sering bermasalah bila berurusan dengan olahraga, apalagi untuk menguasai teknik tertentu demi bergabung dengan korps Demon Slayer. Intinya, saya bukan bagian dari judul-judul populer yang merasa layak untuk melompat ke tengah-tengah Naruto dan One Piece sambil menepuk dada.

Saya adalah penggemar Mushoku Tensei dan Gleipnir. Jika kalian tidak tahu menahu kedua judul tersebut, sama… saya juga, sampai dua hari yang lalu.

Sementara masalah terbesar dunia anime dan manga adalah menentukan siapa yang terbaik di antara Naruto atau One Piece sekaligus menentukan siapa sampah di antara keduanya. Sementara saya terus kecele dengan masalah sepele: Siapa protagonis utama serial Oregairu, anime favorit saya pada masa SMA dulu. Untuk sekarang, saya memang bisa menyebut nama Hikigaya Hachiman, itu pun karena saya mencarinya terlebih dahulu melalui Google.

Kalian para fans Naruto boleh berbangga diri: Naruto lulus sensor KPI. Di mata lembaga yang paling merasa bertanggung jawab atas perkembangan moral anak bangsa tersebut, Naruto memuat konten bajik. Dengan meloloskannya, mereka berharap bisa menjadi penyebar kebajikan, satu derajat di bawah nabi. Ternyata, oh ternyata, keputusan saya mangkir tarawih demi Naruto dulu tidak keliru, Kisanak.

Saya tidak akan panjang lebar menyoroti petilasan Naruto di Indonesia. Karena hal yang berkaitan KPI sesungguhnya tidak pernah penting. Hal yang kita utamakan di sini adalah “bobot” dalam kisah Naruto.

Jinchuriki ekor sembilan itu selalu benar. Benar itu tanda kebaikan. Buktinya Konoha bisa terselamatkan berkat Nagato yang mendadak alim setelah bertemu Naruto. Ia juga mampu membuat Obito KSBB (Kelingan sing Bosok-Bosok) hingga dia rela mengorbankan nyawanya sendiri demi maslahat orang banyak. Saya tidak tahu apa Nagato dan Obito akan mendengarkan Naruto jika dia hanya ninja sepele dari Sunagakure. Saya juga tidak tahu apakah Raikage akan legawa melepas Kyuubi yang menjadi alasan perang dunia shinobi ke medan perang andai kepala desa petir itu tidak kalah cepat dari sang Genin.

Konon, kekuasaan beriringan dengan kekuatan. Tapi aturan tersebut tidak berlaku di dunia ninja. Yang dilakukan Naruto hanya sebatas “negosiasi”, tidak ada kaitan dengan kekuatan apalagi kekuasaan. Dia seorang pengkhotbah dan karena itu dia mendapatkan kekuatan yang besar. Bukan karena dia kuat dulu, baru menjadi seorang pengkhotbah. Naruto tidak semunafik itu.

Sementara, One Piece memberi kita kenyataan yang lebih terang benderang tentang perkara kekuasaan: milenial adalah gagasan dan tidak pernah lebih dari itu. Kita menemukan cerminan milenial pada “Generasi terburuk”, generasi yang digadang-gadang dapat mengguncang dunia. Toh, para generasi terburuk tetap sebatas menari di atas telapak tangan Yonkou. Dan, para Yonkou menari di atas telapak tangan Gorosei.

Baca Juga:

Seandainya Masih Hidup, Mungkin Begini Tanggapan Gus Dur terhadap Pengibaran Bendera One Piece

Pengalaman Belajar Ilmu Tenaga Dalam di Pesantren Berharap Bisa Rasengan Kayak Naruto

Ruwetnya jalur kuasa dan kekuatan One Piece menyadarkan betapa remehnya kru Mugiwara, para pahlawan kita. Dua tahun berlatih nyatanya tidak cukup bagi mereka untuk mendapatkan apa-apa. Saya kira demi perkembangan karakternya, Luffy harus kehilangan sesuatu, misalnya salah satu kru. Itu pun tidak serta merta membuatnya mampu membanting Kaido secara instan. Andai pengarangnya benar-benar berani membuat marah seluruh dunia.

Saya curiga Eiichiro Oda banyak terpengaruh Karl Marx. Sejarah akan selalu berulang. Ujungnya dua: tragedi dan atau komedi. Luffy dengan Going Merry menjungkalkan Crocodile. Luffy dengan Thousand Sunny “menyelamatkan” Dressrosa dengan mendongkel Doflamingo. Dua tahun lalu dia “dilindungi” oleh Aokiji. Saat ini ia ada di bawah pengawasan Fujitora. Nama-nama di sekelilingnya selalu berubah, tapi inti peristiwanya tetap serupa.

Sampai di sini, kita menyadari betapa berbobotnya Naruto dan One Piece.

Saya menyesal bahwa saya bukan fans Naruto atau One Piece, atau dua-duanya, karena niscaya saya akan menjadi manusia unggulan bila sanggup menghafal nama-nama anggota Akatsuki atau para mantan kapten bajak laut Shirohige. Kok ya saya tahan-tahan saja berkubang dengan anime dan manga medioker melulu, jenis karya yang membuat seseorang bakal dicap wibu sepanjang hayat.

Tidak ada yang bisa saya banggakan dari Mushoku Tensei dan Gleipnir. Tidak ada pesan kehidupan berbobot ala-ala Naruto untuk dibagikan via media sosial. Tidak ada orisinalitas yang digembar-gemborkan pemuja One Piece di seluruh dunia. Mushoku Tensei punya pesan moral sebatas ini: NEET itu sampah jadi sebaiknya para NEET melempar dirinya sendiri ke tong sampah. Sementara itu, Gleipnir merupakan iterasi konsep yang lebih “ramah” dan ringan dari Parasyte: The Maxim.

Naruto sudah dibuatkan patung di Prefektur Hyogo. Dan, Luffy sudah mendapatkannya duluan di Kumamoto, plus bumbu cerita patriotisme. Saya tidak tahu apakah Claire Aoki (Gleipnir) atau Rudeus Greyrat (Mushoku Tensei) akan dibuatkan patung atau tidak. Saya juga tidak peduli apakah seseorang ingin mengirim figurin atau cosplayer mereka ke luar angkasa atau ke laut dalam. Toh, paling-paling, musim semi nanti, saya akan melupakan mereka semua.

Mereka yang tidak bisa diingat tentu tidak layak dibuatkan patung. Tokoh-tokoh favorit saya jelas tidak punya kantong ajaib. Apalagi punya tinju serius yang sanggup mementalkan para penjahat ke bulan. Tokoh-tokoh saya adalah bagian dari cerita medioker dan saya kira dunia ini tidak cukup orang gila untuk membicarakan hal medioker.

Karena itu, setidaknya sampai One Piece tamat nanti, perdebatan siapa yang terbaik dan terbusuk di antara Naruto dan One Piece masih sangat sangat sangat panjang.

BACA JUGA Naruto Lebih Lama Disiarkan di TV daripada One Piece Bukan karena Ceritanya Lebih Bagus dan tulisan Nurfathi Robi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 6 Mei 2020 oleh

Tags: manganarutoone piece
Nurfathi Robi

Nurfathi Robi

Bergabung dengan DNA E-Sports sejak 2019. Berperan sebagai analis dan samsak tinju. Bergulat di lane atas Land of Dawn.

ArtikelTerkait

Istilah-istilah Kondisi Komik dalam Transaksi Jual Beli Komik yang Perlu Kamu Ketahui terminal mojok

Istilah-istilah Kondisi Komik dalam Transaksi Jual Beli Komik yang Perlu Kamu Ketahui

27 Juni 2021
crayon shinchan mojok

Waktu SD, Baca Komik ‘Crayon Shinchan’ Itu Ibarat Baca Majalah Porno

20 Juni 2021
5 Profesi buat Uzumaki Naruto kalau Pensiun Dini Jadi Hokage terminal mojok.co

Menebak Peran Kakashi Hatake di Era Boruto pada Masa Mendatang

14 September 2020
6 Jutsu Naruto yang Mirip dengan Ajian yang Ada di Indonesia

6 Jutsu Naruto yang Mirip dengan Ajian yang Ada di Indonesia

19 Januari 2023
3 Tempat di Konoha yang Sebaiknya Tidak Dikunjungi terminal mojok.co

3 Tempat di Konoha yang Sebaiknya Tidak Dikunjungi

5 Desember 2021
Mari Berandai-andai Tokyo Revengers Ikut Tawuran dan Klitih di Jogja terminal mojok

Seandainya Tokyo Revengers Ikut Tawuran dan Klitih di Jogja

12 Mei 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.