Penonton setia Upin dan Ipin pasti sudah hafal dengan adegan Tok Dalang yang mengendarai motor kapcai berkeliling kampung. Tau nggak sih kalau ternyata diam-diam motor tersebut punya peranan penting dalam serial kartun satu asal Negeri Jiran ini?
Bagi yang belum tahu, motor kapcai merupakan sebutan yang digunakan orang Melayu (Malaysia) dan beberapa daerah di negara Asia Tenggara lainnya untuk menyebut motor cub atau motor bebek dengan kapasitas CC yang rendah di bawah 150 CC.
Pada umumnya, motor ini dikenal sebatas motor praktis untuk commuting dari tempat satu ke tempat lainnya. Di Indonesia sendiri, motor kapcai yang paling tenar dan eksis sampai saat ini berasal dari pabrikan Yamaha, Honda, dan Suzuki.
Kalau kalian sering menonton serial kartun Upin dan Ipin, kalian tentu sudah nggak asing lagi dengan motor kapcai. Sebab, warga Kampung Durian Runtuh memang banyak yang menggunakannya. Beberapa orang yang sering menggunakan motor ini adalah ketua kampung Isnain bin Khamis atau yang masyhur dikenal dengan nama Tok Dalang, Abang Roy, Cikgu Melati, bahkan Abang Iz.
Jika dipikir-pikir, dari sekian banyak motor kapcai di Kampung Durian Runtuh, tokoh utamanya adalah motor kapcai milik Tok Dalang. Motor lainnya tampak sebagai figuran semata. Maka rasanya nggak berlebihan kalau kita mengatakan bahwa motor kapcai milik Tok Dalang berperan penting dalam serial kartun Upin dan Ipin.
Daftar Isi
Kendaraan utama Tok Dalang dan Upin Ipin pergi ke kebun
Tok Dalang memang terkenal memiliki banyak kebun mulai dari kebun rambutan, durian, hingga pisang. Maka nggak usah heran kalau kakek dari Badrol itu memang sering bolak-balik dari kebun dan rumah untuk sekadar mengecek atau memanen buah-buahan yang ditanamnya.
Nah, motor kapcai memiliki peran sangat vital di sini. Motor dengan warna dominan putih biru itu merupakan kendaraan satu-satunya yang dipakai Tok Dalang untuk berkebun.
Selain itu, jika Upin dan Ipin pengin ikut, biasanya Tok Dalang memasang becak pada bagian samping kiri motor atau memasang keranjang di belakang motor yang difungsikan sebagai tempat Upin dan Ipin membonceng. Sesimpel itu cara Atok untuk membahagiakan cucu-cucunya tersebut.
Motor kapcai Tok Dalang pernah menyelamatkan nyawa Upin dan Ipin
Dalam episode yang berjudul Angin, saat itu puting beliung sedang melanda Kampung Durian Runtuh. Sialnya, Upin dan Ipin terjebak dalam badai dan angin yang senantiasa berputar terus-menerus itu. Keduanya nggak bisa pulang ke rumah. Opah dan Kak Ros tentu sangat mengkhawatirkan si kembar hingga akhirnya Kak Ros meminta bantuan Tok Dalang.
Di saat yang sama, rumah Opah ternyata juga terkena dampak karena pusaran puting beliung yang menghancurkan atap rumahnya. Tak lama kemudian, melihat Upin Ipin yang hampir terkena terjangan puting beliung, Atok tampil sangat heroik. Dengan menggunakan motor kapcainya, ia berhasil menarik Upin dan Ipin dan membawanya menjauhi terjangan angin tersebut.
Tentu nggak kebayang jika momennya nggak setepat itu, bisa-bisa hal yang nggak diinginkan dapat terjadi. Dalam hal ini, Atok dan motor kapcai kesayangannya, tampil sebagai pahlawan.
Berjasa menyelamatkan Rembo saat kritis
Dalam episode Motor Kapcai, setelah mengelilingi desa bersama Upin dan Ipin, Tok Dalang beristirahat di dalam rumah dan memarkir motornya di depan rumah. Tiba-tiba hal mengejutkan terjadi. Motor milik ketua Kampung Durian Runtuh tersebut hilang. Sontak hal ini membuat Atok serta Upin dan Ipin kaget.
Beberapa saat kemudian, Badrol datang membawa motor kapcai tersebut. Atok sempat marah karena Badrol mengendarai motor kesayangannya tanpa izin. Namun setelah mengerti bahwa Badrol membawanya karena buru-buru untuk menolong Rembo, Atok kemudian nggak jadi marah. Mengingat kalau Rembo nggak segara dibawa ke rumah sakit, hal buruk bakalan terjadi, sebab posisinya sudah kritis habis ditabrak mobil.
Lagi dan lagi, motor kapcai Tok Dalang memiliki peran penting dalam hal ini.
Sinergi Tok Dalang dan motor kapcai sangat kuat
Jika dibayangkan, Tok Dalang dan motor kapcainya itu sama kayak Batman dengan Batmobile-nya. Jadi, selain merupakan kendaraan satu-satunya, Tok Dalang tanpa motor kapcainya itu bakalan menjadi sebuah tokoh yang hambar. Unsur natural dan klasiknya menjadi kurang.
Tentu terasa kurang cocok kalau tiba-tiba Tok Dalang menggunakan motor NMAX atau Aerox. Karakter Atok dengan segala kesederhanaannya sebagai warga kampung menjadi kurang kental.
Di beberapa kesempatan, bahkan Tok Dalang pernah mengatakan bahwa ia nggak akan menjual jika ada yang menawar motor kesayangannya berapa pun harganya. Selain menjadi kesayangan karena sudah menemani Atok dari masih muda hingga punya cucu, motor tersebut merupakan barang antik yang nggak ternilai harganya.
Penulis: Ahmad Nadlif
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Andai Tok Dalang “Upin dan Ipin” Tinggal di Kampung Saya: Bakal Menjabat Ketua RT Seumur Hidup.