Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo

Yanuar Abdillah Setiadi oleh Yanuar Abdillah Setiadi
25 Oktober 2023
A A
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saat berkunjung ke kampus untuk mengurus persyaratan wisuda, saya bertemu dengan seorang kawan dekat saya. Saat pertama jumpa, saya langsung terkejut. Apa sebabnya? Hal ini lantaran teman saya yang biasanya menggunakan motor sejuta umat, Honda Beat, kali ini menggunakan motor berbeda. Tebak coba motor apa yang dia kendarai? Bukan, bukan Yamaha NMAX. Jawabannya, dia mengendarai motor Honda Win 100.

Setelah melihat bentukan bodi motor ini secara menyeluruh, saya pun diajari cara menyalakan mesin motor Win 100. Ternyata motor ini memiliki perbedaan dengan motor pada umumnya. Perbedaan itu salah satunya terletak pada kunci stang. Jika motor pada umumnya memiliki lubang kunci untuk menyalakan mesin dan kunci stang yang sama. Namun, pada motor bertenaga 100 cc ini memiliki lubang kunci stang yang terpisah dan terletak di sebelah samping. Unik, bukan?

Setalah tahu cara menyalakan mesin, saya pun meminta untuk mencoba motor pabrikan honda ini. Saya pun melesat untuk menggilas jalanan di Kota Purwokerto menggunakan Honda Win 100. Saya rasa motor ini memiliki desain yang unik. Selain itu, motor yang diproduksi pertama kali pada 1984 ini memiliki fitur yang cocok digunakan oleh para pemuda jompo seperti saya. Kenapa bisa begitu? Berikut ini alasannya!

Desain motor Honda Win 100 klasik

Di kampus kalian, jumlah Honda Win 100 mungkin bisa dihitung dengan jari tangan. Bahkan, di kampus saya bisa dibilang tidak ada mahasiswa yang mengendarai motor pabrikan honda itu kecuali teman saya. Saya juga awalnya heran. Kok bisa dengan jarak yang lumayan jauh dari rumahnya ke kampus, dia masih tetap nekat dengan motor yang sudah dikategorikan sepuh ini. Ternyata teman saya membawa motor satu ini lantaran motor beat yang biasa digunakan untuk berangkat kuliah sedang diperbaiki di bengkel.

Jika dilihat secara sekilas, motor ini memiliki tampilan yang unik. Mulai dari ukuran lampu kotak, ukuran tangki yang memanjang hingga ukuran ban yang besar. Kebetulan, motor Honda Win 100 milik teman saya dirawat seperti mengasuh anak sendiri. Sehingga body motor masih sangat kinclong tanpa ada garis lecet sedikit pun. Makanya, menggunakan motor ini untuk keliling Kota Satria bisa menjadi pusat perhatian.

Jok motor Honda Win 100 yang panjang

Berbeda dengan motor pabrikan honda yang lain, Honda Win memiliki ukuran jok yang memanjang dan cenderung datar. Ukuran jok yang dirancang dengan sedemikian rupa memungkinkan pengendara untuk duduk dengan leluasa apabila berkendara seorang diri. Hal ini berbeda ketika kalian membonceng di jok belakang. Penumpang akan merasakan sensasi duduk di ujung belakang jok dan terasa seperti akan terjatuh. Makanya, motor ini biasanya dilengkapi dengan behel di bagian belakang yang membantu kenyamanan duduk penumpang.

Ergonomi yang nyaman

Saat menjajal motor ini untuk pertama kalinya, saya merasa kesulitan. Bukan apa, Win 100 tergolong kendaraan roda dua yang memiliki ukuran yang lumayan tinggi. Apalgi tinggi badan saya hanyalah 158 cm. Saya harus sedikit menjinjit untuk menyalakan motor ini.

Namun, saat sudah jalan, motor ini memiliki tumpakan yang pas di pinggang saya. Hal ini lantaran kondisi pinggang yang lurus dan tidak membungkuk membuat pengendara nyaman menggunakan motor pabrikan honda ini. Selain itu, model stang motor yang melengkung ke dalam membuat tangan pengendara tidak mudah pegal. Saya jamin kalian nggak bakal pergi ke tukang pijet setelah berkendara menggunakan Honda Win 100. Nyaman tenan, Lur!

Baca Juga:

10 Tahun Mengendarai Honda Supra X 125 Adalah Salah Satu Kebanggaan dalam Hidup Saya

Andai Suzuki Burgman Street 125 Ganti Logo Jadi Honda, Pasti Laris di Indonesia

Spakbor yang top markotop

Bagi saya, spakbor sebuah kendaraan bermotor memiliki peran yang amat penting. Lantas apa hubungannya slebor dengan pemuda jompo seperti saya? Kalian pasti bingung, kan? Begini, saat musim hujan, cipratan ban motor yang Anda kendarai berpotensi menyiprat ke badan pengendara. Apalagi jika spakbor kalian desainnya mirip motor Kawasaki KLX. Sudah pasti jok bagian belakang kalian akan dipenuhi dengan cipratan noda dari roda motor.

Saya pernah melihat mas-mas yang baju bagian punggungnya kotor karena mengendarai motor KLX setelah hujan. Kejadian seperti ini bisa membuat pemuda jompo seperti kalian masuk angin. Untungnya, spakbor yang panjang di bagian belakang Honda Win 100 bisa menyelamatkan kalian dari ancaman masuk angin.

Motor satu ini emang cocok banget buat kalian pemuda jompo yang sedikit-sedikit meriang. Jadi, tunggu apa lagi? Miliki motor ini sekarang juga!

Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kalau Kamu Tahu Honda WIN 100, Masa Kecilmu Orba Banget

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 24 Oktober 2023 oleh

Tags: honda winhonda win 100motor hondamotor honda klasik
Yanuar Abdillah Setiadi

Yanuar Abdillah Setiadi

Santri. Murid Cak Nun, Rocky Gerung, Sujiwo Tejo. Instagram: @yanuarabdillahsetiadi

ArtikelTerkait

Motor Honda ADV 160 Memang Keren, tapi Layak Dinobatkan Jadi Musuh Perempuan

Motor Honda ADV 160 Memang Keren, tapi Layak Dinobatkan Jadi Musuh Perempuan

22 Juni 2024
5 Tips Hemat Biaya Perawatan Motor Honda Supra X 125 Bekas (Unsplash)

5 Tips Menghemat Biaya Perawatan Motor Honda Supra X 125 Bekas dari Montir dengan Pengalaman 24 Tahun

16 Januari 2024
Motor Honda Astrea Prima: Motor Jadul, Minim Fitur, tapi Harganya Bener-bener Nggak Masuk Akal motor honda supra 100

Motor Honda Astrea Prima: Motor Jadul, Minim Fitur, tapi Harganya Bener-bener Nggak Masuk Akal

10 Januari 2024
Honda Win, Motor Paling Berjasa dalam Pembangunan Indonesia motor lawas

Honda Win, Motor Paling Berjasa dalam Pembangunan Indonesia

29 Maret 2023
4 Hal yang Tak Ingin Kalian Dengar Saat Servis di Bengkel AHASS, Bikin Senam Jantung!

4 Hal yang Tak Ingin Kalian Dengar Saat Servis di Bengkel AHASS, Bikin Senam Jantung!

23 Juli 2024
Motor Honda Supra X Renta, Rapuh, tapi Tak Ternilai Harganya! (Unsplash)

Motor Honda Supra X 100: Motor Tua dengan Sejuta Kenangan, Bikin Selalu Nostalgia Saat Mengendarainya

27 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.