Mall dengan harga yang ramah
Ibu saya selalu menyempatkan diri berkunjung ke Moro saat berada di Purwokerto. Mungkin, hampir sebulan sekali ibu saya menyempatkan diri untuk membeli keperluan toko di supermarket yang terletak di kota penghasil mendoan ini. Pusat perbelanjaan masyarakat Banyumas ini memang menjadi langganan para penjaja toko kelontong seperti ibu saya. Mengingat harga yang ditawarkan sangat terjangkau. Bahkan ada harga khusus jika pembelian di atas jumlah yang ditentukan.
Selain itu, setiap pembeli yang berbelanja dengan kelipatan Rp50.000 akan mendapatkan kupon yang akan diundi di setiap tahunnya. Ini menjadi salah satu strategi marketing yang cukup berhasil pada masanya. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, Moro Mall mulai pudar oleh kehadiran supermarket dan pusat perbelanjaan lain di Purwokerto.
Food Court Moro Mall, tempat makan dengan view yang memukau
Saat masih mukim di pondok mahasiswa, saya sering kali bermain ke food court yang berada di lantai lima gedung Moro Mall. Meski hanya membeli segelas teh Tong Tji, saya begitu antusias dan merasakan kegembiraan yang melimpah. Kenapa? Karena pusat kuliner yang berada di lantai lima ini benar-benar bersih. Selain itu, jumlah bangku dan kursi yang disediakan pihak Moro Mall begitu banyak. Meski banyak pengunjung yang makan di sini, saya nggak pernah takut kehabisan bangku seperti makan di Mie Gacoan.
Mata para pengunjung pun disuguhkan dengan pemandangan indah Kota Satria. Dari Food Court, saya bisa melihat bangunan, gedung dan rumah-rumah yang mulai memenuhi sudut-sudut Kota Purwokerto. Saya rasa, tempat ini menjadi lokasi paling nyaman berburu senja sembari menikmati hidangan yang tersedia. Selain pilihan menu makanan yang beragam, harganya pun sangat terjangkau. Bahkan, bagi mahasiswa mendang-mending seperti saya, yang setiap akhir bulan selalu makan dengan sebungkus Indomie.
Moro Mall boleh tutup, tapi kenangan akan masa kecil saya akan selalu berputar layaknya piringan hitam yang masih mengalun di alam bawah sadar. Kalau kalian ada kenangan apa di Moro Mall, Sedulur? Cerita di kolom komentar, dong!
Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Saatnya Purwokerto Memisahkan Diri dari Kabupaten Banyumas