Rencana nobar yang sudah tersebar dan terancam bubar
Saya, bersama beberapa rekan kantor, sudah berencana untuk nobar Timnas U-23. Kami akan mencari tempat paling ramai di Jogja sebagai tujuan. Ya, apalagi kalau bukan ingin merasakan euforia yang sudah lama sekali fans timnas tidak merasakannya.
Apalagi, sejak Sabtu (27/04), sudah banyak instansi dan kelompok yang menyebarkan poster nobar Timnas U-23. Mulai dari instansi pemerintahan hingga pejabat publik, akan menyediakan tempat untuk menonton dan mendukung anak asuh Shin Tae-yong tembus final dan lolos ke Olimpiade.
Munculnya surat edaran dari MNC itu tentu membuat kami galau. Apakah acara nobar bakal batal begitu saja dan semua nonton dari rumah masing-masing? Saya yakin, yang tidak punya TV, akan nonton dari YouTube atau link ilegal. Pola seperti ini sudah terjadi sejak lama ketika Mola masih menjadi pemegang hak siar Liga Inggris. Pertumbuhan link ilegal jadi begitu masih. Apalagi sekarang, orang bisa nonton bola lewat live di TikTok dan Telegram juga.
Bagaimana dengan mereka yang nggak punya akses?
Masih banyak orang di luar sana yang nggak paham bisa nonton secara live via TikTok atau grup Telegram. Mereka lantas mengandalkan fasilitas umum yang paling terjangkau. Misalnya, saat Timnas U-23 melawan Korea Selatan, banyak yang menonton di pos kamling hingga pasar tradisional.
Bahkan, seorang tetangga desa mengeluarkan TV yang dia punya supaya bisa nonton ramai-ramai bareng tetangga. Laga Timnas U-23 menjadi alat untuk menyatukan. Menjadi semacam titik komunal di mana semua orang bisa menikmati kebersamaan. Apakah MNC akan memperkarakan rakyat seperti ini kelak?
Yang bisa saya bayangkan adalah MNC terancam melakukan blunder terbesar mereka. Fans Timnas U-23, atau timnas Indonesia secara umum, sangat besar dan kuat. Secara tiba-tiba memunculkan surat edaran larangan nobar bisa menjadi bumerang.
Saya memahami bahwa MNC punya lisensi, maka mereka punya kuasa atas hak siar. Namun, timing keluarnya surat larangan itu sangat tidak pas. Euforia untuk mendukung “timnas yang lebih waras” ini sedang akan semakin tinggi. Namun, sebuah korporasi besar menghancurkan ekspektasi itu dengan ambisinya.
Jangan sampai keputusan ini menjadi bumerang. Saya saja sudah merasa ngeri baru membayangkannya.
Penulis: Yamadipati Seno
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Timnas Indonesia U-23 Bersama Shin Tae-yong Membuat Saya Merasakan Cinta Sekali Lagi
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.