Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

3 Mitos tentang Mahasiswa Jurusan PGSD yang Telanjur Dipercaya Orang Banyak

Femas Anggit Wahyu Nugroho oleh Femas Anggit Wahyu Nugroho
28 Januari 2024
A A
3 Mitos tentang Mahasiswa Jurusan PGSD yang Telanjur Dipercaya Orang Banyak

3 Mitos tentang Mahasiswa Jurusan PGSD yang Telanjur Dipercaya Orang Banyak (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Dari sekian banyak jurusan di Fakultas Keguruan, PGSD nampaknya menjadi jurusan yang selalu paling banyak peminatnya. Hal ini dapat dilihat ketika pendaftaran mahasiswa. Di antara jurusan lain dalam satu Fakultas Keguruan, PGSD biasanya menyediakan kuota penerimaan yang paling besar. Selain itu, kita bisa melihat dari jumlah lulusannya yang juga sangat banyak.

Dari sekian banyak peminat itu, tentu motifnya memasuki jurusan PGSD beragam. Ada yang memang karena panggilan hati, asal pilih, atau dorongan orang tua. Nah, orang tua yang mendorong anaknya untuk masuk ke PGSD biasanya karena beberapa citra tentang mahasiswa PGSD.

Citra mengenai mahasiswa jurusan PGSD tersebut begitu dipercaya oleh masyarakat umum. Padahal citra tersebut tidak selalu sesuai dengan realitanya. Artinya, bisa dikatakan semua anggapan tentang mahasiswa PGSD yang telanjur dipercaya itu adalah mitos. Setidaknya ada tiga mitos yang telanjur dipercaya masyarakat umum soal mahasiswa jurusan ini.

Lulusan jurusan PGSD pasti jadi guru SD

Saya semakin yakin bahwa mitos ini masih sangat dipercaya sampai sekarang ketika saya berbincang dengan tetangga saya. Ketika mereka tahu bahwa saya kuliah di jurusan PGSD, pasti yang ditanyakan adalah seputar nanti mau ngajar di mana, hingga menjadi guru SD karena meneruskan karier bapak. Mereka mengatakan hal itu seolah ketika lulus kuliah nanti saya auto jadi guru SD.

Opini mereka tidak dapat disalahkan melihat kondisi lapangan di mana jumlah sekolah SD itu memang banyak. Satu desa setidaknya ada satu SD, bahkan ada yang lebih. Hal ini menimbulkan anggapan masyarakat bahwa peluang kerja jadi guru SD itu juga besar.

Satu lagi, ada kemungkinan masyarakat masih terbawa suasana lampau. Di masa lampau, menjadi guru terutama guru SD memang peluangNya mudah dan besar. Sebab pada masa-masa itu tenaga pendidik memang belum begitu banyak, sehingga dulunya seorang guru bisa disebut menantu idaman mertua.

Realitasnya, di masa sekarang perekrutan guru (dulu PNS, sekarang PPPK) bisa dibilang tidak terlalu mudah. Memang bisa menjadi guru honorer (tentu dengan risiko ekonomi yang menghantui) di suatu sekolah. Akan tetapi, juga ada wacana baru bahwa tenaga honorer bakal dihapuskan.

Di sisi lain, pada faktanya jumlah lulusan jurusan PGSD yang terlampau banyak selalu tidak sebanding dengan kebutuhan guru SD yang ada. Selain itu, sebaran guru di Indonesia juga masih belum merata terutama di daerah-daerah terpencil. Alhasil, banyak lulusan PGSD yang lebih memilih tidak menjadi guru dan bekerja di bidang lain.

Baca Juga:

Alumni UNNES: Setelah Lulus pun Harus Berdamai dengan Stereotipe Miring

5 Dosa Jurusan Ekonomi yang Bikin Lulusannya Kagok di Dunia Kerja

Pasti multitalenta

Masyarakat menganggap bahwa mahasiswa jurusan PGSD pasti orangnya multitalenta. Hal ini karena opini bahwa menjadi guru SD tentu menguasai semua mata pelajaran. Ya kan memang kebanyakan sistemnya di SD itu satu guru kelas mengampu semua mata pelajaran.

Tuntutan menguasai banyak materi pelajaran itu juga tercermin dalam perkuliahan yang dijalani mahasiswa jurusan PGSD. Matematika, Bahasa, Agama, Psikologi, bahkan Seni semua dipelajari. Akan tetapi apa iya dengan begitu seorang mahasiswa PGSD pasti sosok manusia yang serbabisa?

Faktanya tidak demikian. Banyak kok mahasiswa jurusan PGSD yang nggak begitu menguasai materi-materi perkuliahan. Mereka hanya sekadar paham, tidak menguasai terlalu mendalam. Singkatnya, tahu sedikit tentang banyak hal.

Biar lebih pasti, bisa dilihat langsung ke guru-guru di SD kalian. Apa mereka semua juga pasti bisa menyanyi? Menari? Melukis? Berolahraga? Tentu tidak, kan? Mereka mungkin paham teori-teorinya, tapi tidak begitu dalam sehingga tidak mahir dalam praktik mata pelajaran itu. Oleh karena itu, berdasarkan pengalaman saya waktu SD dulu, guru Seni, Bahasa Inggris, PJOK, dan Agama itu pasti ada gurunya tersendiri.

Pasti disiplin

Sebagai calon guru, cap yang melekat pada mahasiswa jurusan PGSD adalah kedisiplinan tinggi. Orangnya cekatan, satset kalau mengerjakan dan mengumpulkan tugas, tidak pernah terlambat, taat berpakaian, dan lain-lain. Tapi, realitasnya? Sama sekali tidak begitu.

Banyak mahasiswa PGSD yang juga nggak disiplin. Banyak dari mereka yang menunda-nunda tugas (saya kira hampir semua mahasiswa juga begini). Mereka lebih sering memilih untuk nongkrong hingga lupa waktu. Banyak juga yang males-malesan kontribusi waktu ada tugas kelompok.

Saya sendiri sebagai mahasiswa jurusan PGSD juga sering tidak disiplin. Pernah terlambat masuk kelas di satu mata kuliah sebanyak empat kali. Untungnya sih, dosen saya sangat baik hati jadi nilai saya alhamdulillah tetap aman.

Saya juga pernah masuk kelas cuma pakai celana jeans, kaos oblong, jaket jeans, dan tidak membawa tas (kayak Dilan mungkin). Asli coy penampilan saya tidak mencerminkan mahasiswa jurusan PGSD sama sekali dan ini tidak untuk ditiru. Apalagi ini saya lakukan semasa masih menjadi mahasiswa baru.

Itulah tiga mitos tentang mahasiswa jurusan PGSD yang telanjur dipercaya banyak orang. Saya tekankan bahwa mitos-mitos tersebut perlu dibuang. Mahasiswa PGSD juga manusia biasa dengan segala kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Penulis: Femas Anggit Wahyu Nugroho
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Sisi Lain Mahasiswa Jurusan PGSD: Calon Guru tapi Banyak Nggak Disiplinnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 28 Januari 2024 oleh

Tags: fakultas keguruanGuru Honorerguru SDjurusan kuliahjurusan PGSDmahasiswa jurusan pgsdmahasiswa pgsdPGSDstereotipstereotip jurusan kuliahstereotipe
Femas Anggit Wahyu Nugroho

Femas Anggit Wahyu Nugroho

Hamba Allah yang ditetapkan tinggal di bumi sejak 2003 dan suka nasi goreng.

ArtikelTerkait

8 Jurusan Kuliah Antimainstream di Indonesia, Bisa Jadi Pilihan kalau Nggak Ingin Kuliah Itu-itu Saja Mojok.co

8 Jurusan Kuliah Antimainstream di Indonesia, Bisa Jadi Pilihan kalau Nggak Ingin Kuliah Itu-itu Saja

11 Desember 2023
Camat Baito Dicopot Bupati Imbas Kasus Supriyani, Blunder yang Amat Tak Perlu

Camat Baito Dicopot Bupati Imbas Kasus Supriyani, Blunder yang Amat Tak Perlu

31 Oktober 2024
Menjadi Sarjana dari Desa dengan Tuntutan Sukses Versi Tetangga terminal mojok.co

Pada Akhirnya Mau Kuliah di Mana pun, Jurusan Apa pun, Habis Lulus, Semua Bisa Nelangsa

15 April 2020
Menerka Karakter Jurusan Kuliah kalau Ia Adalah Manusia Terminal Mojok.co

Menerka Karakter Jurusan Kuliah kalau Ia Adalah Manusia

17 Mei 2022
Guru Honorer Minggat, Digusur Negara dan Guru P3K (Unsplash)

Cleansing Guru Honorer, Kado Pahit Guru pada Awal Tahun Ajaran Baru, “Dibasmi” Seakan Bukan Manusia

17 Juli 2024
3 Kejadian Memalukan yang Pernah Saya Alami Saat di Bank terminal mojok.co

Sarjana Perbankan Syariah yang Sama Ngenesnya Kayak Sarjana Pendidikan

12 April 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.