Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Misteri Desa Penimbun Kebumen: Warga Tak Boleh Jualan Nasi di Sini

Akhmad Alhamdika Nafisarozaq oleh Akhmad Alhamdika Nafisarozaq
31 Oktober 2024
A A
Misteri Desa Penimbun Kebumen: Warga Tak Boleh Jualan Nasi di Sini

Misteri Desa Penimbun Kebumen: Warga Tak Boleh Jualan Nasi di Sini (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Di pelosok Kebumen, tepatnya di Desa Penimbun, Kecamatan Karanggayam, tersembunyi sebuah tradisi unik yang mungkin akan membuat Anda bertanya-tanya. Warga di desa ini diketahui pantang berjualan nasi. Meski tak ada aturan tertulis, namun pantangan ini tetap dipatuhi warga setempat.

Apa sebenarnya alasan di balik larangan ini? Bagaimana desa ini bertahan dalam tradisi yang mungkin bagi kita tampak tak biasa?

Mengapa ada larangan berjualan nasi di Desa Penimbun Kebumen?

Warga Desa Penimbun Kebumen diketahui memiliki kepercayaan yang diturunkan dari generasi ke generasi, yakni larangan berjualan nasi. Menurut Budi, seorang teman saya saat SMK yang berasal dari desa ini, pantangan tersebut bermula dari cerita seorang musafir yang pernah melintasi Penimbun.

Konon, musafir tersebut kelaparan dan meminta nasi kepada warga desa. Tapi warga yang saat itu juga tengah mengalami kesulitan tak ada yang memberinya nasi. Sang musafir kemudian mengucap semacam kutukan bagi warga desa. Siapa pun yang berani berjualan nasi di desa tersebut akan mendapat musibah.

Kisah ini terus berkembang secara turun temurun dalam kehidupan warga Desa Penimbun Kebumen. Kepercayaan mengenai musibah yang akan datang jika ada yang melanggar larangan tersebut menjadi semacam mitos yang terus dijaga. Tak ada warga desa yang berani melanggarnya karena ada beberapa peristiwa yang pernah terjadi memperkuat mitos tersebut.

Dipertahankan hingga sekarang

Seluruh warga Desa Penimbun Kebumen nampaknya turut memegang teguh tradisi ini meskipun tak ada aturan tertulis yang mengatur mereka. Tak ada aparatur desa atau aturan resmi yang mengharuskan warga menaati pantangan ini. Meski begitu, warga menjalankan tradisi ini sebagai bentuk penghormatan pada leluhur. Bahkan saat beberapa orang dari luar desa bertanya mengenai aturan ini, warga desa tak punya jawaban lain selain mengatakan, “Ini sudah adat.”

Bagi warga asli seperti kawan saya, Budi, pantangan berjualan nasi tersebut merupakan bagian dari identitasnya. Warisan yang tetap dihargai meski era sudah berganti.

Konon, di masa lalu, pernah ada warga desa yang mencoba melanggar pantangan berjualan nasi itu. Seorang warga desa malah mencoba peruntungan dengan berjualan nasi. Tak lama setelah membuka usaha, kabar duka datang. Warga yang melanggar pantangan itu dikabarkan meninggal dunia.

Baca Juga:

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

Meskipun peristiwa tersebut mungkin hanya kebetulan, kejadian itu malah makin memperkuat kepercayaan warga desa bahwa pantangan itu tak bisa dilanggar begitu saja. Sebagai gantinya, warga Desa Penimbun Kebumen memilih patuh tanpa mempertanyakan alasan di baliknya.

Bagaimana dengan jenis olahan beras lainnya?

Menariknya, meskipun ada larangan keras untuk berjualan nasi, warga Desa Penimbun Kebumen masih boleh menjual ketupat atau lontong. Padahal kalau dipikir-pikir, bahan dasarnya sama dari beras. Menurut warga setempat, hal ini disebabkan perbedaan nama dan bentuk penyajiannya.

Larangan hanya berlaku untuk nasi, entah itu nasi putih biasa, nasi uduk, nasi goreng, atau olahan lain yang mengandung unsur kata nasi. Sementara lontong dan ketupat yang memang disebut dengan nama berbeda dianggap sebagai pengecualian. Satu hal yang menarik di balik larangan yang ketat.

Meski ada pantangan, warga Desa Penimbun Kebumen nggak kekurangan nasi di meja makan mereka, kok. Yang dilarang berjualan nasinya, kalau memberikan atau berbagi nasi secara cuma-cuma masih boleh. Misalnya, Anda mampir ke sebuah warung makan di Desa Penimbun, Anda akan diberi nasi secara cuma-cuma meski Anda bersikeras ingin membayarnya. Penjual nggak akan menerima uang untuk hidangan nasi tersebut. Mereka lebih memilih mematuhi pantangan ketimbang mengambil risiko.

Tradisi warga Desa Penimbun Kebumen di tengah arus modernisasi

Tradisi dan kepercayaan di Desa Penimbun adalah contoh bagaimana warisan budaya lokal tetap dijaga di tengah arus modernisasi yang terus berkembang pesat. Meskipun pantangan ini mungkin tak memiliki alasan logis yang jelas, bagi warga Desa Penimbun Kebumen, mematuhi tradisi adalah bentuk penghormatan terhadap leluhur. Larangan ini menjadi bagian dari identitas mereka yang tak bisa diabaikan begitu saja.

Dalam sudut pandang yang lebih luas, tradisi unik seperti ini bukan hanya menunjukkan sisi misterius suatu tempat, namun juga membuktikan betapa kuatnya pengaruh budaya dan kepercayaan lokal terhadap pola pikir serta gaya hidup masyarakat. Jadi penasaran pengin datang ke Desa Penimbun?

Penulis: Akhmad Alhamdika Nafisarozaq
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Kebumen Boleh Jadi Kabupaten Paling Miskin Se-Jawa Tengah, tapi Potensi Alamnya Paling Kaya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 31 Oktober 2024 oleh

Akhmad Alhamdika Nafisarozaq

Akhmad Alhamdika Nafisarozaq

Mahasiswa kabupaten yang sering pulang untuk mengamati rumah sendiri yang perlahan berubah. Menulis bareng AI, sambil terus berjuang membaca keadaan.

ArtikelTerkait

Kartun Barat Itu Bagus, tapi Kalah Kreatif Dibanding Anime terminal mojok.co

Anime dan Manga Adalah Cara Paling Asyik Belajar Budaya

5 September 2020
Jalan Imam Bonjol Pekalongan Memaksa Saya Ganti Motor: Baru Ganti Motor Sebulan Udah Masuk Bengkel

Jalan Imam Bonjol Pekalongan Memaksa Saya Ganti Motor: Baru Ganti Motor Sebulan Udah Masuk Bengkel

2 Juni 2025
Pura-pura Kena Hipnotis di Depan Kelas Biar Guru Saya Nggak Malu terminal mojok.co

Dari Pengalaman Saya, Ada yang Lebih Penting dari Menyekolahkan Anak di Sekolah Mahal

17 Desember 2019
Dear INews, Masih Niat Jadi The New Home of Badminton Nggak, sih?

Dear iNews, Masih Niat Jadi The New Home of Badminton Nggak, sih?

3 Juni 2023
Grand Heaven Surabaya, 'Hotel Jenazah' dengan Fasilitas Mewah Terminal Mojok

Grand Heaven Surabaya, ‘Hotel Jenazah’ dengan Fasilitas Mewah

27 Juni 2022
Menebak Alasan Kenapa Ada Tiga Durian di Balik Logo Korek Api Kayu Cap Tiga Durian Terminal Mojok

Menebak Alasan Kenapa Ada Tiga Durian di Balik Logo Korek Api Kayu Cap Tiga Durian

2 Januari 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.