Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Mirota Kampus: Surga Belanja sih, tapi Antrenya Nggak Masuk Akal!

Cindy Gunawan oleh Cindy Gunawan
24 November 2022
A A
Ilustrasi mirota kampus

Mudah ditemukan di minimarket atau supermarket terdekat (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Meskipun sering lewat dan hampir seluruh cabangnya dipenuhi sepeda motor yang parkir, saya belum benar-benar mengetahui apa saja yang dijual di dalam Mirota Kampus. Hujat saja saya kudet, tapi ya memang kenyataannya belum pernah masuk, kok!

Namun, bulan ini, akhirnya pecah telur juga, saya akhirnya berkunjung ke sana dengan seorang teman. Dari kunjungan pertama ini saja, saya dapat menyimpulkan bahwa Mirota Kampus ini sebenarnya adalah miniatur gabungan dari beberapa toko di Yogyakarta: Sakola, Toko Merah, dan Carrefour. Iya, lho mau cari makanan ada, pakaian juga ada, alat tulis dan kampus juga terhitung lengkap. Wes 3 in 1 pokok e, jos!

Ditambah lagi ketika mengetahui patokan harga parkir di Mirota Kampus hanya seribu rupiah. Mana lagi coba parkir yang menerima seribu rupiah, iya ‘kan? Mungkin inilah aji-aji yang digunakan Mirota Kampus untuk menarik pengunjungnya.

Sayangnya, saya pernah mendapatkan cerita dari seorang teman yang bilang kalau dia sempat membayar dua ribu, tetapi tidak mendapatkan kembalian. Entah salah siapa: salah petugas karcisnya yang tidak mengecek uang teman saya ini atau memang kita diminta nrimo ing pandum bahkan untuk hak kembalian seribu rupiah, ya namanya juga di Yogyakarta, Bos!

Akan tetapi, di balik kemudahan menemui beberapa barang yang dicari, Mirota Kampus menyimpan sisi buruknya tersendiri: antrean e ra ngutek, Lur! Sumpah, saya sampai jongkok menunggu antrean lajur saya jalan. Yang bisa saya lakukan hanya menendang keranjang belanjaan dengan sisa-sisa tenaga yang ada. Maka, masuk akal juga kenapa setiap mahasiswa yang mau ke Mirota Kampus selalu bertanya kondisi dulu ke orang lain: sepi apa ramai? Kalau ramai, ya paling pulangnya pas Iduladha tahun depan! Ril no fek fek!

Se-ngamuk-ngamuk-nya saya kalau antre mencoba baju di Sakola, kiranya saya lebih nggak sabar lagi menghadapi antrean di Mirota Kampus. Terlebih lagi dengan sistem perbelanjaan mereka yang menerapkan semua kasir menerima seluruh bentuk barang pembelian, nggak ada diferensiasinya. Duh, ini bukannya memudahkan, tetapi malah merepotkan.

Dari pandangan pembeli, saya kira sistem kasir di Mirota ini sangat nggak efektif. Saya lihat di lantai 2 Mirota Kampus Simanjuntak yang notabenenya merupakan lantai khusus fashion, ada Ibu-ibu yang membawa keranjang berisi sayuran fresh dari lantai 1. Duh, ini gimana, sih maksudnya? Saya malah pusing lihat barang belanjaannya yang campur aduk dan nggak sesuai dengan tema barang per lantainya.

Spekulasi saya saja, nih mungkin ini adalah strategi marketing. Jika seorang pembeli bisa membayar di kasir yang mana saja, mereka akan berkunjung ke lantai lain terlebih dahulu untuk melihat-lihat. Kalau ternyata cocok, pasti masuk keranjang, wes template! Kalau begini ‘kan, Mirota Kampus lumayan dapat keuntungan sebab pengunjungnya jadi membeli lebih banyak barang. Benar apa betul, nih Mirota Kampus?

Baca Juga:

4 Alasan Belanja di Miniso Lebih Nyaman daripada di Niceso, Bukan Cuma Soal Harga 

5 Dosa MR DIY yang Nggak Bisa Diampuni, Bikin Pelanggan Kapok Datang Lagi

Satu hal lagi yang paling merepotkan di Mirota Kampus adalah mencari keranjang belanjaan. Ini bukanlah permasalahan yang nggak ada akarnya. Biar saya jelaskan, ya, kalau seseorang berbelanja dan diperbolehkan membayar di kasir mana saja, ya otomatis pembeli itu akan membawa keranjangnya kemana-mana dulu. Meskipun misal belanjanya sudah selesai, tetapi keinginan ‘lihat-lihat dulu’ itu nggak bisa dipercaya selesai dalam lima menit. Alhasil, kalau kelamaan melihat-lihat, keranjangnya juga menipis dan pengunjung yang baru datang jadi nggak dapat. Wes, repot meneh!

Eman-eman kalau yang rapi dan tertata hanya tempatnya saja, tetapi kasir dan alur belanjanya nggak demikian. Maka, saran saya, sebaiknya Mirota Kampus itu memberlakukan diferensiasi kasir seperti pusat perbelanjaan lainnya. Kalau belanja makanan, ya di lantai supermarketnya. Kalau fashion, ya di tempat fashion. Bukan untuk menurunkan keuntungan, tetapi mengurai antrean yang panjangnya kayak Jalan Anyer-Panarukan. Tolong, berbenah sedikit-sedikitlah, ya biar yang mau berbelanja juga enak.

Penulis: Cindy Gunawan
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Membandingkan 5 Cabang Mirota Kampus. Mana yang Jadi Juara?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 November 2022 oleh

Tags: antrebelanjamirota kampus
Cindy Gunawan

Cindy Gunawan

Manusia kepala batu yang menjelma peramu mantra doa.

ArtikelTerkait

Membandingkan 4 Swalayan di Bantul Mana yang Terbaik Terminal Mojok

Membandingkan 4 Swalayan Hits di Bantul: Mana yang Terbaik?

3 Februari 2021
Pengalaman Pertama Belanja di Mirota sebagai Pelanggan Superindo: Skeptis yang Akhirnya Takluk di Rak Tahu Putih

Pengalaman Pertama Belanja di Mirota sebagai Pelanggan Superindo: Skeptis yang Akhirnya Takluk di Rak Tahu Putih

19 Oktober 2025
Akui Saja Belanja di Minimarket Memang Menjengkelkan karena Harus Bertemu Karyawan yang Cuek dan Lelet

Akui Saja Belanja di Minimarket Memang Menjengkelkan karena Harus Bertemu Karyawan yang Cuek dan Lelet

24 November 2023
Sports Station Bukan Tempat Belanja Kebutuhan Olahraga, yang Laku Cuma Kebutuhan Fashion Casual

Sports Station Bukan Tempat Belanja Kebutuhan Olahraga, yang Laku Cuma Kebutuhan Fashion Casual

11 Januari 2024
Surat Terbuka buat para Tukang Serobot Antrean: Kalian Nggak Punya Malu Atau Nggak Punya Otak, sih?

Surat Terbuka buat para Tukang Serobot Antrean: Kalian Nggak Punya Malu Atau Nggak Punya Otak, sih?

20 November 2023
Sebagai Anak Kos, Saya Muak Lihat Konten TikTok Rp10 Ribu Sehari untuk 3 Kali Makan. Nggak Masuk Akal!

Sebagai Anak Kos, Saya Muak Lihat Konten TikTok Rp10 Ribu Sehari untuk 3 Kali Makan. Nggak Masuk Akal!

24 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.