Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Mikrolet Biru Peterongan-Brangkal Lenyap Tergerus Perkembangan Zaman

Audea Septiana oleh Audea Septiana
4 Juli 2023
A A
Mikrolet Biru Peterongan-Brangkal Lenyap Tergerus Perkembangan Zaman

Mikrolet Biru Peterongan-Brangkal Lenyap Tergerus Perkembangan Zaman (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Mikrolet biru begitu populer di kawasan Mojokerto-Jombang sejak tahun 2000-an. Rute yang dilaluinya adalah Terminal Peterongan-Mojoagung-Trowulan-Pasar Brangkal PP. Mojoagung menjadi top one tujuan pemberhentian para penumpang, sebab kawasan ini memiliki satu pasar tradisional yang cukup besar dan merupakan sentra pendidikan. Maka tak heran kalau mikrolet ini menjadi transportasi andalan para pelajar dan pengunjung pasar.

Apabila naik mikrolet kisaran pukul 05.30 WIB, biasanya akan didominasi penumpang ibu-ibu dan bakul sayur keliling yang hendak berbelanja ke pasar. Selanjutnya, mikrolet akan dipenuhi para pelajar mulai pukul 06.10 WIB. Melewatkan mikrolet biru ini pada tahun 2012 bukan hal yang gawat. Sebab, selang 5 menit pasti ada mikrolet lain yang menghampiri.

Akan tetapi sejak tahun 2018, ketinggalan mikrolet bisa jadi malapetaka. Sebab, transportasi umum satu ini makin sedikit armadanya, bahkan bisa dihitung jari saja. Dan sampai sekarang, angkutan umum ini lenyap tak ditemukan.

Mikrolet biru kalah sama kendaraan pribadi

Tak dapat dimungkiri, perkembangan zaman memperkenalkan kita pada berbagai macam teknologi yang juga membunuh beberapa profesi, salah satunya sopir mikrolet. Kisaran tahun 2012-2016, para pelajar yang menempuh pendidikan di kawasan Mojoagung mayoritas berangkat sekolah menggunakan transportasi umum berupa mikrolet biru ini. Hanya segelintir yang diantarjemput oleh orang tuanya.

Akan tetapi hal ini berubah drastis sekitar tahun 2017. Saat itu sudah banyak pelajar yang membawa kendaraan pribadi, entah pelajar SMP atau pelajar SMA/SMK. Perlahan, armada mikrolet biru mulai lenyap satu per satu dari depan sekolah. Saya penah bertanya pada salah seorang sopir, ke mana perginya sopir lain yang dulu ngetem di depan sekolah. Sang sopir menjawab bahwa sebagian telah menjual mobil mereka dan beralih profesi.

Transformasi pedagang sayur keliling

Pedagang sayur keliling menjadi fenomena yang hits di era 2000-an. Jarak pasar yang lumayan jauh jika ditempuh dari Trowulan, membuat pedagang sayur keliling bertebaran. Untuk mendapatkan sayur-mayur, pedagang dari Trowulan biasanya berbelanja ke pasar tradisional Mojoagung. Mereka biasanya naik mikrolet biru untuk bisa sampai ke pasar. Setelah berbelanja atau kulakan, para pedagang ini akan berkeliling kampung menjajakan sayur-mayur.

Akan tetapi perkembangan zaman telah memangkas aktivitas tersebut. Orang semakin pintar dan teknologi semakin canggih. Kini, saya sudah jarang menemukan pedagang sayur keliling di daerah tempat tinggal saya. Yang tersisa adalah pedagang sayur yang menetap. Menetap di sini maksudnya mereka sudah memiliki tempat untuk berjualan, nggak perlu berpindah-pindah lagi.

Para pedagang sayur yang telah menetap ini membuat penurunan jumlah pedagang sayur keliling yang berbelanja naik mikrolet biru. Sebab, ketika mereka sudah memiliki tempat tetap untuk berjualan, mereka bisa kulakan dalam jumlah yang banyak. Dan kulakan dalam jumlah banyak naik mikrolet adalah pilihan yang menyusahkan.

Baca Juga:

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Harga BBM melejit membuat mikrolet biru terpaksa menaikkan tarif

Pada tahun 2013, harga BBM mengalami kenaikan dari Rp4.500 per liter menjadi Rp6.500 per liter. Namun, saat itu kenaikan BBM nggak terlalu berimbas pada tarif mikrolet biru jurusan Peterongan-Brangkal. Saat itu, tarif pelajar masih sama, yakni sebesar Rp1.000.

Kenaikan tarif baru terjadi pada tahun 2014 ketika harga premium naik menjadi Rp8.500 per liter dan solar Rp7.500 per liter. Pelajar dikenakan tarif sebesar Rp1.500, sementara penumpang umum tarifnya menjadi Rp4.000. Tarif Rp1.500 untuk pelajar tak bertahan lama, sebab tarif tersebut kemudian dibulatkan menjadi Rp2.000.

Kenaikan BBM yang terjadi kemudian membuat banyak orang memilih naik kendaraan pribadi ketimbang kendaraan umum. Sebab, naik kendaraan pribadi dirasa lebih hemat. Dulu, kita hanya perlu membeli bensin Rp20.000 untuk PP sekolah-rumah selama satu minggu. Jika dikalkulasikan, tentu saja naik mikrolet biru membuat pengeluaran akan ongkos membengkak.

Maka tak heran apabila kemudian kursi-kursi di dalam mikrolet biru makin sepi. Para sopir pun hanya lalu lalang tanpa membawa penumpang. Bukan untung yang mereka dapatkan, justru derita akibat kerugian.

Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 yang menghantam dunia, tak terkecuali Indonesia, telah mengubah kehidupan manusia. Semula, kita bisa berinteraksi secara bebas dan tanpa batas, akan tetapi kecepatan penularan virus Covid membuat beberapa regulasi yang membatasi interaksi manusia muncul. Covid-19 berhasil menghentikan seluruh aktivitas manusia di ruang publik.

Akibatnya, eksistensi mikrolet biru yang sebelumnya memang sudah menurun, pada tahun 2019 tiba-tiba lenyap tak diketahui. Bahkan hingga hari ini, sebagai warga Trowulan, saya belum pernah menemukan mikrolet biru bersliweran di jalan raya seperti dulu. Malang sekali nasib pahlawan yang telah dulu setia mengantarkan pelajar seperti saya pergi ke sekolah.

Mikrolet biru bukan sekadar kendaraan umum. Kendaran ini begitu bermakna bagi setiap pelajar di sepanjang jalur Peterongan-Brangkal yang dulunya hendak meraih mimpi dan cita-cita di sekolah. Meski tak lagi bersliweran di jalan raya, kenangan menaiki mikrolet biru akan senantiasa melekat dalam ingatan tiap penumpangnya.

Penulis: Audea Septiana
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 5 Kebiasaan Sopir Angkot yang Bikin Kita Mengelus Dada.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 Juli 2023 oleh

Tags: Jombangkendaraan umummikroletMojoagungMojokertosopir
Audea Septiana

Audea Septiana

Mahasiswa Sosiologi.

ArtikelTerkait

Trawas, Tempat Wisata Indah di Mojokerto namun Terkendala Kemacetan yang Nggak Ngotak

Trawas, Tempat Wisata Indah di Mojokerto namun Terkendala Kemacetan yang Nggak Ngotak

14 Agustus 2024
7 Alasan Jombang Layak Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Timur Mojok.co lamongan

7 Alasan Jombang Layak Jadi Tempat Slow Living di Jawa Timur

6 November 2025
Pacet Mojokerto, Tempat Terbaik untuk Menikmati Masa Tua (Unsplash) trawas, cangar

Pacet Mojokerto, Tempat Terbaik untuk Menikmati Masa Tua

4 September 2024
Rekomendasi Wisata Murah di Mojokerto dengan Vibes kayak di Luar Negeri

Rekomendasi Wisata Murah di Mojokerto dengan Vibes kayak di Luar Negeri

29 Mei 2024
Kasta Tertinggi Onde-Onde Mojokerto yang Pantas Dijadikan Oleh-oleh Mojok.co

Kasta Tertinggi Onde-Onde Mojokerto yang Pantas Dijadikan Oleh-oleh

8 Juli 2025
Jogging Track Sungai Brantas Mojokerto Sarang Mesum Pemuda (Unsplash)

Jogging Track Sungai Brantas Mojokerto: Fasilitas Olahraga yang Kini Berubah Jadi Sarang Mesum para Pemuda

22 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.