Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Mie Yamin Bandung Superior Dibanding Jogja: Ribut Kuliner yang Efektif Memecah Bangsa

Nadia Ayu Setiyaningbudi oleh Nadia Ayu Setiyaningbudi
16 November 2022
A A
Mie Yamin Bandung vs Jogja, kuliner mana yang lebih enak_ (Unsplash)

Mie Yamin Bandung vs Jogja, kuliner mana yang lebih enak_ (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Baru-baru ini, sebuah akun Twitter dengan username @rasjawa mengomentari bahwa salah satu kedai penjual mie yamin di Jogja memiliki cita rasa yang tidak lebih baik dibandingkan dengan mie yamin yang dijual di Bandung. Sontak, warganet mengomentarinya dengan pedas sepedas chilli oil yang dipakai kuliner bernama mie yamin tersebut. 

Akun @nihaqus berkomentar: “Orang2 Bandung yg ngerasa superior dan ngerasa makanan tempat lain jauh lebih ga enak dari Bandung (kaya Aini) tuh harus paham kalo lidah orang Bandung itu bukan pusat semesta kuliner dunia.”

Duh, pedas banget dan saking pedasnya komentar tersebut sampai mendapatkan lebih dari dua ribu retweet dan sembilan ribu like. Tapi tentu saja, komentar tersebut ditutup dengan damai oleh @nihaqus dengan berpendapat bahwa selera makanan setiap orang/daerah itu beragam, Jadi, kalau nggak suka, tinggalin aja. Jangan malah kayak tamu kondangan yang gibah perkara suguhan pernikahan yang tidak enak.

Ribut kuliner bisa jadi pemecah bangsa 

Yah, kuliner bisa jadi salah satu hal yang dapat menyatukan. Sebagaimana yang pernah terjadi beberapa tahun yang lalu. Saat itu, rendang menyatukan warganet Indonesia dan Malaysia setelah sebuah kontroversi dari seorang juri MasterChef Inggris menginginkan rendang dengan tekstur kulit ayam yang krispi. 

Saat itu, salah seorang peserta MasterChef asal Malaysia bernama Zuleha tereliminasi karena juri MasterChef bernama Gregg Wallace dan John Todore menganggap bahwa rendang buatan Zuleha adalah sebuah kesalahan. Berkat kontroversi rendang krispi tersebut, warganet Indonesia dan Malaysia yang biasanya saling adu mulut malah jadi bersatu padu untuk memprotes juri MasterChef tersebut. Bener-bener the power of rendang!

Tapi tentu saja, kuliner juga bisa jadi salah satu alasan untuk warganet baku hantam. Sebut saja sekte bubur diaduk dan bubur tidak diaduk. Ada juga sekte makan nasi padang pakai sendok dan pakai tangan. Dan terkini, mie yamin Bandung dianggap lebih enak ketimbang Jogja.

Aliran-aliran yang sangat kontras inilah yang sepertinya tidak akan rukun bahkan sampai dajjal turun. Sama halnya soal selera rasa makanan, selera rasa makanan yang sifatnya sangat personal ini juga biasanya sangat rawan menimbulkan perpecahan di antara warganet. Hah masa sih makanan aja bisa bikin ribut?

Merembet ke tema lain

Lain daripada yang lain, seorang pengguna Twitter dengan username @MakanMasak justru mengomentari bahwa mie yamin itumakanan khas daerah Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat. Tentu saja itu gurauan belaka. 

Baca Juga:

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Yang berasal dari Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat bukanlah mie yamin, melainkan salah satu anggota BPUPKI yang ikut merumuskan Pancasila, yaitu Mohammad Yamin. Jelas, tentu tidak ada hubungannya sama sekali dengan mie yamin kecuali kemiripan namanya. Ada-ada aja nih warganet, tetap melucu di tengah tubir-tubir kuliner supaya nggak tegang-tegang amat karena urusan debat kuliner Bandung vs Jogja.

Tentunya, keributan soal mie yamin Bandung vs Jogja ini berbuntut panjang, hingga warganet malah merembet ke pembahasan soal seblak, ayam geprek, dan lain-lain. Tentu saja isinya nggak jauh beda dari adu soal selera rasa makanan. 

Duh, jangan gampang dipecah belah dong warganet! Ini kan hanya perkara selera rasa makanan yang berbeda-beda. Lagian makanan itu adalah sebuah produk budaya yang ketika berkembang di suatu tempat, dengan tempat lainnya akan menghasilkan sebuah cita rasa yang berbeda-beda. 

Jadi, untuk apa sih kita meributkan soal selera akan mie yamin? Apalagi sampai membawa latar belakang daerah, suku, dan lain sebagainya yang seharusnya itu tidak perlu. Kalau terlalu mudah dikotak-kotakkan seperti ini, pantas saja dulu bangsa kita pernah dijajah Belanda pakai politik devide et impera. Dah lah, ribut-ribut soal mie yamin sampai memecah belah bangsa segala.

Kritik atau komentar berdasarkan pengalaman pribadi itu bisa saja valid. Sementara itu, mereka yang berbagi informasi karena urusan pekerjaan atau memang ingin berbagi info juga valid. Makanya, sama-sama valid, nggak perlu merasa superior. Namanya selera, mana bisa dibuat peringkat dan dipaksakan disetujui oleh orang lain.

Penulis: Nadia Ayu Setiyaningbudi

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 6 Hal Dasar yang Ada pada Cwie Mie, Mi Ayam Orang Malang

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 November 2022 oleh

Tags: ayam geprekBandungJogjaKulinerMie Ayammie yaminmie yamin bandungmie yamin jogja
Nadia Ayu Setiyaningbudi

Nadia Ayu Setiyaningbudi

Arkeolog kecil-kecilan nyambi jadi penulis dan pengisi suara panggilan. Tinggal, lahir, dan besar di Sleman, tetapi (sempat) hidup di Magelang. Instagram @nadiasetiyabudi.

ArtikelTerkait

Sejarah Batu Kuda dan Misteri Suara Kuda Keramat di Gunung Manglayang terminal mojok

Sejarah Batu Kuda dan Misteri Suara Meringkik di Gunung Manglayang

4 Desember 2021
Saatnya Kita Berhenti Glorifikasi Bandung dan Yogya secara Berlebihan

Saatnya Kita Berhenti Glorifikasi Bandung dan Yogya secara Berlebihan

25 April 2022
Jogja Selalu Dianggap Manis, Padahal Ujungnya Selalu Pahit (Unsplash)

Untuk Mahasiswa Baru di Jogja, Turunkan Ekspektasi Kalian, Jogja Nggak Seindah Konten Sinematik

30 Juli 2024
Harus Punya Tabungan Rp20 Juta di Usia 25 Tahun, Fresh Graduate UMR Jogja Cuma Bisa Nangis Mendengarnya Mojok.co

Harus Punya Tabungan Rp20 Juta di Usia 25 Tahun, Fresh Graduate UMR Jogja Cuma Bisa Nangis Mendengarnya

21 Mei 2024
ngasak beras nasi liwet tradisi ngaliwet sunda mojok

Apa pun Kegiatannya, Nasi Liwet Selalu Jadi Kudapan Primadona Orang Sunda

10 November 2020
Kiat-Kiat Mengobati Patah Hati di Kota Jogja

Kiat-Kiat Mengobati Patah Hati di Kota Jogja

7 Januari 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis
  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.