Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Mie Ayam Gerobak Biru “Sesepuh” Mie Ayam Gerobak Cokelat dan Gerobak Hijau, Pantas Rasanya Lebih Enak!

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
12 Juli 2024
A A
Mie Ayam Gerobak Biru Paling Autentik dibanding Mie Ayam Gerobak Cokelat dan Gerobak Hijau, Pantes Rasanya Lebih Enak! Mojok.co

Mie Ayam Gerobak Biru Paling Autentik dibanding Mie Ayam Gerobak Cokelat dan Gerobak Hijau, Pantes Rasanya Lebih Enak! (unsplash.,com)

Share on FacebookShare on Twitter

Mie ayam gerobak biru adalah sesepuh mie ayam gerobak. 

Mie ayam adalah jenis makanan yang dapat dengan mudah kita temui di mana saja. Uniknya, beda daerah beda pula rasa mie ayamnya. Haish, kejauhan. Beda gerobak saja, rasanya bakal beda. 

Seperti yang kita tahu, ada tiga warna gerobak mie ayam yang mudah ditemui yakni biru, cokelat, dan hijau. Warna-warna ini menandai daerah asalnya. Untuk gerobak berwarna biru dan cokelat, biasanya berasal dari daerah-daerah Jawa Tengah. Sementara gerobak warna hijau biasanya dari Jawa Barat.

Btw, ini saya lagi ngomongin gerobak mie ayam yang jualannya mangkal pakai tenda ataupun yang keliling ya. Kalau mie ayam yang dijual di kios yang agak besar, gerobaknya sudah upgrade. Gerobaknya bukan lagi dari kayu, tapi dari alumunium dan desainnya juga lebih modern.

Bahan baku sama, tapi rasanya bisa beda

Berdasar pengalaman pribadi, dari sekian banyak mie ayam yang pernah saya cicipi (dari berbagai macam warna gerobak, pastinya), mie ayam dari gerobak biru relatif lebih enak daripada gerobak lain. Kalau diperhatikan, bahan baku gerobak biru, hijau maupun cokelat sebenarnya sama saja. Soal bumbunya juga sama juga. Kemungkinan besar, perbedaannya pada komposisi kaldu, kecap asing, garam, dan penyedap rasa yang diaduk dalam mangkuk. 

Sebenarnya hingga saat ini saya masih belum menemukan alasan pasti di balik keunggulan rasa mie ayam gerobak biru. Hanya saja, setelah melakukan riset kecil-kecilan, saya jadi nggak heran kalau mie ayam ini lebih enak daripada yang lain. Dagangan satu ini punya sejarah yang panjang. 

Mie ayam gerobak biru adalah sesepuh mie ayam gerobak lain

Mie ayam gerobak biru boleh dibilang sesepuh dalam dunia mie ayam. Sejauh penelusuran saya, mie ayam ini sudah ada sejak 1986 di Wonogiri. Sebuah daerah di Jawa Tengah yang memang terkenal akan kuliner mie ayamnya.

Disebut-sebut, saat itu penjual mie ayam hanya menggunakan satu warna saja pada gerobaknya karena keterbatasan dana yang dimiliki. Perkara kenapa warna yang dipilih adalah warna biru, ada yang menyebut karena cat warna biru adalah warna cat yang paling murah saat itu. Ada pula yang menyebut karena hanya cat warna biru yang saat itu tersisa di toko.

Baca Juga:

Sebagai Orang Sunda, Saya Akui Mie Ayam di Jogja Memang Lebih Enak

Nggak Semua Orang Cocok Makan Mie Ayam Pakde Wonogiri, Saya Salah Satunya

Singkat cerita, mie ayam yang dijual keliling dengan gerobak biru ini laris manis. Alhasil, banyak orang Wonogiri lainnya yang latah ikut berjualan mie ayam. Bukan hanya itu saja, warna gerobaknya pun ditiru supaya lebih mudah dikenali. Sejak saat itu, mulai muncul banyak pedagang mie ayam gerobak biru. Mereka bahkan berekspansi hingga ke luar Wonogiri. Hasilnya, gerobak warna biru jadi identitas penjual.

Nah, seperti pedagang pada umumnya, sesepuh bakul mie ayam ini pasti menurunkan resepnya pada generasi setelahnya. Atas nama menjaga identitas, para penerus trah mie ayam ini tetap membiarkan gerobaknya berwarna biru. Eman-eman, branding mie ayam dan gerobak warna biru ini sudah dibangun sejak puluhan tahun lamanya. Masak iya warna gerobak ini diubah jadi warna pastel biar kekinian? Perpaduan dari resep turun temurun ditambah istiqomah menjaga identitas gerobak inilah yang akhirnya membuat cita rasa mie ayam gerobak biru tetap autentik dari masa ke masa. Cita rasa yang paling cocok di lidah saya 

Teori gerobak biru lain

Selain teori keterbatasan dana untuk membeli cat di gerobak, ada teori lain yang lebih ilmiah. Katanya, biru dipilih karena warna ini memiliki panjang gelombang lebih pendek dari warna lain. Oleh karena itu, warna biru sulit ditembus oleh partikel gas dan debu. Sederhananya, warna biru akan terlihat bersih dan tidak kotor walau dipakai keliling seharian. Tentu saja hal ini sangat membantu para pedagang. Mereka tidak perlu mengeluarkan tenaga ekstra untuk membersihkan gerobak milik mereka. Yakali udah capek keliling seharian trus pulangnya harus ngosek gerobak. 

Ada pula yang mengaitkan warna biru ini dengan salah satu program kampanye dari sebuah partai, eh, merek tepung maksudnya. Kebetulan merek tersebut identik dengan warna biru. Jadi, produsen tepung inilah yang mendanai pengecatan gerobak mie ayam. Entah teori mana yang benar, yang jelas rasa mie ayam yang dijual di gerobak biru nyatanya memang lebih enak.

Nih, saya beri tahu rahasia terakhir, sebuah kunci untuk menemukan mie ayam gerobak biru yang rasanya enak. Kuncinya, carilah penjual yang gerobak birunya sudah kusam. Makin kusam, makin enak pula rasa mie ayamnya.

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Rumah Makan Bebek Sinjay Bangkalan Madura Overrated. Sebagai Warga Asli, Saya Malas Makan di Sana

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Juli 2024 oleh

Tags: Gerobak biruMie AyamMie Ayam Gerobak Birumie ayam gerobak cokelatmie ayam gerobak hijauwonogiiri
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

Betapa Sulitnya Bagi Saya untuk Menormalisasi Sarapan Mie Ayam Ala Warga Jakarta, Bukannya Bertenaga Malah Jadi Kliyengan!

Betapa Sulitnya Bagi Saya untuk Menormalisasi Sarapan Mie Ayam ala Warga Jakarta, Bukannya Bertenaga Malah Jadi Kliyengan!

26 Oktober 2025
3 Ide Pacaran Unik yang Hanya Ada di Bantul, Dijamin Nggak akan Terlupa Mojok.co

3 Ide Pacaran Unik yang Hanya Ada di Bantul, Dijamin Nggak akan Terlupa

18 Februari 2025
6 Mie Ayam Jogja yang Unik untuk Perkaya Petualangan Rasamu Terminal Mojok.co

6 Mie Ayam Jogja yang Unik untuk Perkaya Petualangan Rasamu

6 April 2022
Mie Yamin Bandung vs Jogja, kuliner mana yang lebih enak_ (Unsplash)

Mie Yamin Bandung Superior Dibanding Jogja: Ribut Kuliner yang Efektif Memecah Bangsa

16 November 2022
Orang Paling Bodoh Itu yang Nggak Suka Saos Mie Ayam (Wikimedia Commons)

Orang Paling Sial dan Aneh Adalah Mereka yang Anti Saos Mie Ayam yang Isinya 1% Cabai, 99% Kebahagiaan

24 September 2025
5 Rekomendasi Mi Ayam Dekat Kampus UNESA Ketintang, Wajib Disikat! mie ayam UNS

Rekomendasi Bakul Mie Ayam UNS di Bawah 10 Ribu

4 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.