• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Politik

Mewujudkan #KitaSemuaBersaudara Dalam Realita

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
21 Agustus 2019
A A
#KitaSemuaBersaudara

#KitaSemuaBersaudara

Share on FacebookShare on Twitter

Sejak kecil, saya yang berkulit sawo matang seringkali menjadi bahan olokan teman-teman bermain saya. Ada yang menyebut saya keling, lainnya menyebut saya item—hitam—secara blak-blakan. Maknanya sih sama, dari lucu-lucuan sampai betul-betul memberi label bahwa saya memiliki kulit yang lebih hitam. Hanya karena saya berkulit sawo matang, selain memang faktor genetik dari orangtua.

Dahulu, walau terasa sakit hati, namun saya tetap beranggapan bahwa itu hanya sebuah candaan dari beberapa teman yang memang dikenal akrab dengan saya. Ditambah saya masih SD, belum ada pemikiran tentang hal tersebut bersinggungan dengan kejahatan verbal yang melibatkan RAS tertentu bercampur dengan stereotip. Harus diakui pula, memberi label seperti itu seakan lumrah di lingkar pertemanan.

Sewaktu kecil hingga sekarang, kita semua dihadapkan dengan beberapa labeling atau sebutan bagi teman kita yang berasal dari beberapa daerah atau etnis tertentu. Yang berasal dari timur, entah dari mana pun asalnya, dipaksa rela dipanggil dengan sebutan “orang Ambon”. Lalu bagi mereka yang berasal dari etnis Tionghoa, tentu sudah menjadi suguhan setiap hari dipanggil dengan sebutan “encek” atau “ncek”, dan lain sebagainya.

Meski tetap dirasa tidak pantas karena tetap bersinggungan dengan rasisme, namun sebab faktor pertemanan dan dirasa sudah dekat, beberapa panggilan yang disematkan seperti tidak dibesar-besarkan atau dipermasalahkan. Akan lain cerita jika baru saling kenal, baru saja berpapasan dan tatap muka, dengan seenaknya memanggil menggunakan sebutan yang tidak layak.

Wong yang sudah lama saling kenal saja bisa ribut dan bertengkar hanya karena sebutan atau panggilan. Lah ini berani-beraninya, sudahlah belum kenal secara personal juga tidak akrab, eh malah memanggil dan memberi label seenaknya dengan nama hewan. Jelas hal tersebut tidak layak—jauh dari kata manusiawi. Atau jangan-jangan para pelaku memang sudah tidak memiliki hati nurani?

Hal tersebut yang dialami oleh para saudara kita yang berasal dari Papua, tepatnya di asrama mahasiswa Papua, Jalan Kalasan, Surabaya pada 16 Agustus 2019. Setelah sebelumnya sempat didatangi ormas karena diduga telah mematahkan tiang bendera merah putih dan membuangnya ke selokan. Seperti yang diberitakan oleh Tribunnews. Masih dari sumber yang sama, pemicu lain kerusuhan tersebut berasal dari foto yang beredar melalu grup WhatsApp.

Jelas, hal itu menjadi sesuatu yang harus dibayar mahal karena mengorbankan kesatuan juga keutuhan dalam berbangsa juga bersaudara. Hanya karena foto yang belum jelas asal-usul apalagi kebenarannya. Bahaya atas info yang belum dapat dipastikan kebenarannya memperlihatkan contoh nyata di dalan kehidupan sosial. Dan tetap, ucapan serta makian berbau rasisme tidak bisa dibenarkan dalam kondisi apa pun.

Mengutip dari CNN Indonesia, buntut dari aksi pengepungan terhadap mahasiswa Papua sempat membuat situasi di Jayapura dan Manokwari memanas pada Senin, 19 Agustus 2019. Meski pihak Kepolisian mengklaim pada Selasa 20 Agustus 2019, kedua wilayah berangsur kondusif. Dan semoga semakin kondusif sebagaimana mestinya, juga kasus ini tetap menjadi perhatian dan cepat diselesaikan.

Atas peristiwa itu, banyak orang yang memberi reaksi khususnya di jagat maya. Tak lama berselang, tagar #KitaSemuaBersaudara pun menjadi trending. Dari situ, banyak yang mulai menyuarakan tentang persatuan dan kesatuan sebagai warga negara sebangsa dan satu tanah air. Ada pula cuitan mengikuti tagar #KitaSemuaBersaudara untuk menenangkan yang tujuannya baik, agar kerusuhan dapat diredam dan sadar bahwa hal ini tak lebih dari ulah oknum atau provokator yang bertujuan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Saya berharap, kita semua semakin bijak dalam merespon juga menghadapi isu ihwal perpecahan antar saudara. Sudah cukup rasanya kita diadu domba dan dipecah belah dalam berbagai hal, terlebih urusan politik. Memberikan dukungan kepada seseorang atau sesuatu sampai dengan menjadi simpatisan aktif tentu diperbolehkan—tidak sepatutnya dipermasalahkan—selama tidak berlebihan dan tidak menyimpan dendam kepada sesama saudara karena berbeda pilihan.

Dan semoga, tagar #KitaSemuaBersaudara bukan hanya sekadar ikut-ikutan tapi juga dapat diaplikasikan di dunia nyata. Bisa dimulai dengan cara sederhana, ditujukan kepada orang terdekat, juga pada lingkungan sekitar. Dua diantaranya yakni, tidak lantas begitu saja percaya dengan info yang beredar apalagi belum pasti kebenarannya, juga menghargai sesama dan memahami perbedaan dalam keberagaman.

Bersatu, Indonesia #KitaSemuaBersaudara. (*)

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) yang dibikin untuk mewadahi sobat julid dan (((insan kreatif))) untuk menulis tentang apa pun. Jadi, kalau kamu punya ide yang mengendap di kepala, cerita unik yang ingin disampaikan kepada publik, nyinyiran yang menuntut untuk dighibahkan bersama khalayak, segera kirim naskah tulisanmu pakai cara ini.

Terakhir diperbarui pada 31 Januari 2022 oleh

Tags: #KitaSemuaBersaudarakerusuhanpapuapapuajugaindonesiaPersatuan Indonesia

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Sesungguhnya, Culture Shock Terbesar bagi Orang dari Papua Adalah Pertanyaan Absurd Orang Kota

Sesungguhnya, Culture Shock Terbesar bagi Orang dari Papua Adalah Pertanyaan Absurd Orang Kota

22 Maret 2023
7 Fakta Unik Terkait Papua yang Saya Temukan di Sana Terminal Mojok

7 Fakta Unik Terkait Papua yang Saya Temukan di Sana

9 Oktober 2022
6 Stereotipe Papua yang Benar-benar Keliru

6 Stereotipe Papua yang Benar-benar Keliru

7 Agustus 2022
Wanita Jawa jatuh cinta dengan laki-laki Maluku Utara. (Unsplash.com)

Wanita Jawa Jatuh Cinta dengan Orang Maluku Utara: Saya Tidak Sedang Mewujudkan Hubungan yang Bhinneka Tunggal Ika

29 Juni 2022
baubau buton sulawesi mojok

Meluruskan Salah Kaprah tentang Baubau, Kota yang Sering Dikira Daerah Papua oleh Orang Jawa

3 Agustus 2021
Terlahir sebagai Laki-laki, Jawa, dan Islam Adalah Privilese yang Tak Boleh Kami Dustakan terminal mojok.co

Terlahir sebagai Laki-laki, Jawa, dan Islam Adalah Privilese yang Tak Boleh Kami Dustakan

30 Juli 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
film hanung

#InstantReview: ‘Bumi Manusia’ (2019) Sutradara Hanung Bramantyo

ontosoroh

Bumi Manusia for Millenials Jakarta Selatan Part II: Nyonya Ontosoroh

gerakan literasi

Gerakan Literasi Jangan Sebatas Gaya-Gayaan



Terpopuler Sepekan

Keluh Kesah Tinggal di Kecamatan Dramaga Bogor
Nusantara

Keluh Kesah Tinggal di Kecamatan Dramaga Bogor

oleh Aulia Syafitri
30 Maret 2023

Tinggal di Dramaga ternyata penuh drama.

Baca selengkapnya
Pantes Nissan Evalia Nggak Laku di Indonesia, Desainnya Aneh!

Pantes Nissan Evalia Nggak Laku di Indonesia, Desainnya Aneh!

28 Maret 2023
Surat Cinta untuk Walikota: Pak, Malang Macet, Jangan Urus MiChat Saja!

Mati Tua di Jalanan Kota Malang

28 Maret 2023
Derita Pemilik Honda CS1, Mulai dari Biaya Servisnya Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

Derita Pemilik Honda CS1, dari Biaya Servis yang Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

25 Maret 2023
masjid di dekat alun-alun Jember

Malang This, Bondowoso That, Gimana kalau Jember Aja yang Jadi Ibu Kota Jatim?

29 Maret 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_zeY2N8MAE4

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!